15

8.5K 368 36
                                    

Spesial buat kalian yang nunggu lanjutan^^
Jangan lupa votement nya

Saran dan Kritik kalian lebih aku butuhin buat Lanjutin cerita ini ya.
Jangan lupa Follow aku:))

Happy Reading!!

....

Pagi ini Hana sudah siap siap, kata Bunda nanti ada yang datang kerumah untuk persiapan ijab qabul nanti. Hana sudah jarang ketemu galang sebab, galangnya sendiri pun masih bertugas di luar kota.

Ditemani Bunda, Hana dibantu membersihkan Badannya agar kata bunda pada saat ijab qabul wajah dan tubuh kita bersinar. Hana pun Sudah jarang melihar Kedua Abangnya karena mereka pun sama seperti Galang di beri tugas ke luar kota, sedangkan Fahmi adiknya itu sama sekali gak peduli sama keadaan sekitar. Kayak sekarang, dia cuma duduk sambil nonton kartun dan gak lupa cemilan ada di tangannya.

Hana Yang kesal pun cuma bisa misuh misuh disebelah adek nya.

Persiapan demi persiapan pun sudah dilakukan oleh Hana maupun Galang, Mereka hanya duduk manis siaanya keluarga yang menyiapkan. Hana tidak banyak membantu apa pun, yabg ia tau nanti ia akan keluar setelah ijab qabul lancar atau sudah di sebutkan.

Seperti hari ini, hari ini adalah terakhir ia melajang. Kedua Abang nya pun sudah pulang dan rusuh dirumahnya. Fahmi pun sama, mereka bertiga lebih peduli dengan masakan apa untuk besok.

Dari Malam Jantung hana udah gak karuan kalau mengingat besok ia akan menikah. Ia tidak boleh melakukan apa pun, makan pun tadi disuapin sama Fahmi. Karena ini hari Sabtu jadi semuanya libur bertugas.

Iya Galang ngambil Hari Minggu, karena Rekan rekan kerjanya Bisa membagi waktu kalau Hari minggu.

Hana pun keluar kamar karena ia suntuk dikamar. Ia duduk di sofa sama Bang Farhan.

"Bang".

"Apa?".

"Bang Aris mana?".

"Lagi keluar sama Ayah, kenapa?".

"Pengen ke taman:( bosen seminggu dikamar mulu".

"Sabar lah, Gak boleh sama Bunda Dek. Kalau abang curi curi tau sendiri Bunda gimana".

"Kok laper ya, bunda masak gak Bang?".

"Masak, ke dapur aja inget jangan masak masak dulu".

Hana pun mengangguk sambil jalan ke dapur, ternyata banyak banget makanan di meja makan. Satu satu Hana cobain, mumpung gak ada Bunda.

Udah Kenyang, Hana pun balik lagi ke kamar. Tapi sebelum itu dia ke halaman belakang, mau menyegarkan kepala. Ia pun bersiap siap mau nyemplung. Belum juga nyemplung, baju Hana udah ditahan sama Ayah.

"Ish, Ayah ini hana kan mau berenang".

"Gak, masuk sana".

"Sekali ini aja Ayah..".

"enggak, Balik ke kamar". Ucap Ayahnya tegas. Hana pun sudah tidak bisa bernegosasi jika Ayahnya marah.

Dikamar Hana cuma bisa Guling guling dikasur sambil nahan sakit karena ia baru saja datang bulan.

....

"HANA, TURUN DULU SINI".

"HANA, BUNDA BILANG TURUN DULU. FAHMI BANGUNIN KAKAK MU".

Teriakan demi teriakan Bunda pun membangunkan Hana yang tadinya tertidur. Ia pun keluar kamar sambil celingak celinguk, sakit diperutnya pun tidak bisa di tahan. Semakin ia tidak peduli, semakin pula rasa sakitnya menyerang.

JODOH Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora