Chap 2

291 121 56
                                    

Jangan lupa voment. Hope you enjoy my story.

Yerin gelagapan dengan suruhan guru Kim. Ia tidak tau harus berkata apa. Tiba-tiba Bomi membisikkan sesuatu.

"Ohh aniya seosannim. Ak-aku hanya ingin mengucap salam padanya." Ucap Yerin salah tingkah sembari bercengar-cengir.

"Annyeonghaseyo. Aku Park Yerin. Aku harap kita bisa akrab." Ucap lantang Yerin yang langsung di sorak ejek.

"Yerin-ah kau perusak suasana saja." Ucap yeoja 1

"Iya benar. Aku kira pertanyaan penting." Yeoja 2

"Sudah-sudah tenang. Taehyung-ssi kau bisa duduk di sebelah Park Yerin."

"Nde seosannim."

Bunyi bel pulang sekolah pun tiba. Waktu sangat cepat berjalan.

Yerin bergegas memasukkan bukunya kedalam tas. Yerin sangat kesal pada Bomi karena dirinya tidak ditunggu.

"Aishh tunggu saja kau Bomi." Gumam Yerin sendiri yang tidak sadar ternyata masih ada Taehyung dikelas.

Di lapangan, Bomi lama sekali menunggu kehadiran Yerin. Karena lama dia mengedarkan tatapannya ke atas kelasnya.

Bomi POV
Oh syukurlah Taehyung masih dikelas. Tapi dimana Yerin? Ohh aahh aku ada ide. Sebaiknya aku melemparkan kerikil ini dan berteriak untuk mengatakannya. Semoga ini berhasil.

Tunggu apa dia bisa mendengarku? Ahhh kertas.

Tak.. (suara lemparan)

Yapp.

" 'cepat turun' -Bomi." Isi tulisannku kertas sambil berbahasa isyarat yang disuruh ceoat turun adalah Yerin si snaily.

Author POV
"Chogie (permisi), lihatlah kearah lapangan" Taehyung menepuk pundak Yerin.

Seperti kilat Yerin langsung melihat ke arah itu. Yerin menghiraukan tubuh Taehyung yang masih duduk di bangkunya alhasil Taehyung terhimpit oleh badan Yerin.

Yerin tidak bisa melihat tulisan yang ada dikertas Bomi. Terpaksa Yerin semakin menghimpit Taehyung agar lebih bisa melihatnya.

Taehyung POV
Omo. Apa yang gadis ini lakukan? Kenapa dia sangat agresif? Apa dia tau aku masih duduk dikursi. Astaga~~ tubuhnya sangat dekat padaku.

Ingin rasanya aku mengusirnya. Keadaan ini sungguh sesak.

"Apa yang kau tuliskan Bomi?" Terdengar teriakan Yerin kesal yang tak bisa ia baca.

Astagaa dia semakin menghimpitku ke dinding. Ingin rasanya aku melemparnya ke bawah lapangan.

"Yakk, kau menghimpitku." Bentakku

"Yakk Bomi-ya, kau mau kemana eoh." Teriaknya kembali. Heol daebak dia mengabaikanku. 

"Yakk--" baru ingin mengusirnya. Dia malah bergegas keluar.

"Aishhh dasar gadis agresif, gila. Baru hari pertama sudah membuatku frustasi." Aku menggerang kesal. Dia seperti singa yang baru keluar dari kandangnya.


Author POV
Yerin dan Bomi pulang bersama dengan jalan kaki. Sepanjang jalan mereka berdua tak pernah kehabisan alur cerita. Seakan-akan tidak ingin berhenti karena momen seperti ini akan segera berakhir. Yah begitulah Yerin berencana untuk kuliah di Daegu padahal dia telah bersikeras untuk berkuliah di Seoul saja.

Tidak terasa mereka tiba dirumah masing-masing. Yerin mencari sang kakaknya. Pasti kalian bingung kenapa yang pertama kali Yerin cari adalah kakaknya. Karena orangtua mereka bekerja di Daegu. Walaupun sesekali kembali ke Seoul untuk menengok anaknya.

"Seokjin-ah." Panggil Yerin tanpa embel-embel 'oppa'. Karena dia merasa ribet jadi dia lebih suka memanggilnya seperti itu. Terdengar kasar memang tapi biarlah karena itu kemauan Yerin.

Tidak ada respon dari Seokjin. Yerin bergegas kekamarnya. Secepat kilat dia mengganti pakaiannya.

"Aku ingin tidur." Teriaknya lalu meloncat ke ranjang.

"Fyuhh.. ranjangku~ kau sangat nyaman. Aku semakin ingin terlelap denganmu. Semakin hari kau semakin memikatku." Gumamnya kembali sambil mengelus-elus guling yang sedang ia peluk.

Yerin terlelap dalam tidurnya. Tak terasa ia tidur hingga menjelang sore. Ia terbangun dari tidurnya.


Krekk


Yerin berjalan menuruni anak tangga sambil mengedarkan pandangannya mencari sosok Seokjin.

"Seokjin-ah apa kau sudah pulang?" Ucapnya sengau sambil mengucek matanya.

Lagi-lagi Yerin tak mendapat respon. Yerin segera menelpon Seokjin untuk memastikan jam pulangnya. Yahh betul Yerin sering risau jika dia tidak bersama kakaknya melainkan kedua orangtuanya.

Yerin menanti jawaban telpon dari Seokjin. Sesekali mengigit kukunya iseng.

"Seokjin-ah. Angkatlah." Gumamnya. 

"Akhh molla. Nanti dia juga akan pulang." Yerin menyerah menelpon kakaknya yang beberapa kali tidak diangkat.

Yerin bergegas ke kamar mandi.

Tak lama kemudian, sayup-sayup telinganya mendengar suara Seokjin menelpon seseorang. Saat Yerin ingin membuka pintu, ia tertahan karena mendengar suatu pembicaraan yang menarik dari kakaknya. Yang menariknya suara Seokjin seperti berkelahi dengan lawan bicara telponnya.

"Aku hanya ingin dia ....

.
.
.
.
.

To be continued

Tolong vote dan coment. Klo gak mau vote, coment aja, aku cmn mau tau curah isi hati kalian setelah baca FF ini.

Jgn jd sider plis. Tolong hargain.

Makasihh banyakk💕💕


bye kmwffle

Lost Answer [TAEHYUNG BTS FF]Where stories live. Discover now