Chap 3

303 118 55
                                    

"Aku hanya tidak ingin dia tidak terlibat dengan masalah ini."

Yerin mengetahui dirinya yang ia lakukan sekarang ini sia-sia. Bagaimanapun jika ia mendengarnya, ia pasti tidak mengerti apapun apalagi tentang masalah orang dewasa apalagi yang bersangkutan dengan perkantoran atau apalah.

Tapi entah hantu apa yang merasuki Yerin hingga penasaran seperti ini. Tak biasanya Yerin menguping pembicaraan Seokjin.

"Aku mohon padamu." Yerin kaget karena suara Seokjin tiba-tiba melirih menyerupai suara tangisan.

"Halo. Halo~" Suara Seokjin menggelegar karena kemarahannya.

Dengan langkah takut, Yerin menghampiri Seokjin.

"Oppa, apa kau baik-baik saja?" Yerin memegang pelan bahu Seokjin.

Seokjin terlihat seperti menyeka air matanya. Seokjin tidak ingin ketahuan oleh Yerin. Seokjin akhirnya memutuskan untuk berbalik kearah Yerin, lalu berkata

"Aku baik-baik saja. Maaf aku pulang telat." Suara getir Seokjin membuat Yerin khawatir.

"Apa kau sungguh baik-baik saja? Aku tadi tidak sengaja mendengar percakapanmu." Yerin menundukkan kepalanya.

Seokjin hanya menganggukan kepalanya.

"Yakk geotjimal (bohong). Apa sesuatu yang buruk terjadi padamu?" Potong Yerin sambil menjauhkan dirinya dari Seokjin.

Seokjin menghiraukan pertanyaan Yerin dan langsung bergegas naik ke kamarnya.

"Ige mwoya [apa-apaan ini], dia menghiraukanku?" Kesal Yerin.

Yerin tidak terima jika dihiraukan. Muka kesalnya mewakili perasaannya saat ini. Yerin memiliki hati yang sensitif jika dibohongi oleh orang lain. Jika dibohongi dia tidak segan-segan mencari kebenaran sampai hatinya tenang.

Yerin membuka pintu kamar Seokjin tanpa izin. Selangkah kakinya masuk, dia terkejut bukan main. Dia sedang melihat Seokjin yang kelabakan ingin minum pil tidur dengan dosis yang banyak.

"Hei Seokjin-ah, hentikan. Kau sudah melewati batas." Bentak Yerin dan sekelebat menjauhkan pil itu. Lalu Yerin menghampiri tubuh Seokjin dan memeluknya.

Yerin sangat tidak tega melihat keadaan kakaknya saat ini walaupun biasanya dia sering dibuat jengkel. Yerin menenangkan Seokjin.

Saat Yerin mengira Seokjin sudah tenang, dia menjauhkan badannya.

"Apa yang sebenarnya terjadi padamu?" Yerin menatap sendu kakaknya.

"Ak-aku ti-tidak ingin kau dibawa dengannya." Jawab Seokjin tersendat karena berbicara sambil menangis.

Yerin kaget mendengar jawaban kakaknya barusan. Yerin langsung melepaskan pelukannya lalu memandang serius manik mata Seokjin.

"Hey, sudah tenanglah. Lihat aku sekarang. Aku ada dihadapanmu dan tidak dibawa oleh orang lain." Tutur Yerin lembut.

"Baiklah. Aku ingin kau mengingat ini 'Jika kau hilang dariku, aku berjanji aku akan menemukanmu. Dan janji kau tidak boleh mengizinkan orang asing untuk melukaimu". Jelas Seokjin panjang lebar.

Yerin menganggukkan kepalanya sebagai tanda 'iya'. Yerin pun keluar dari kamar Seokjin untuk beristirahat dan menanti hari esok.

Susah payah Yerin mencoba untuk tidur tanpa memikirkan kata-kata Seokjin.

***

Keesokan harinya, Yerin bersiap-siap untuk pergi sekolah. Tapi pagi ini adalah hal yang langka karena Yerin tidak dibangunkan oleh Seokjin.

Sampai di meja makan, Seokjin telah menanti Yerin untuk makan bersama. Yerin menatap kakaknya dengan beribu pertanyaan. Tak sadar, Yerin mendapat ketukan sendok dikepalanya dari Seokjin

Yerin menatap aneh kakaknya. Seokjin yang kemarin dan sekarang sangat beda. Seokjin yang sekarang menjadi menjengkelkan kembali.

"Hey apa yang kau pikirkan?" Ucap Seokjin

Heol, pertanyaannya sangat lucu. Apa dia tidak tau aku memikirkan perkataannya tadi malam? Gumam Yerin

"Apa aku berkata aneh semalam?" Tanya Seokjin kembali

"Tidak, kau sangat normal seperti angsa." Ejek Yerin kesal.

"Yakk, kenapa kau mengejekku." Debatnya lalu segera makan.

"Yang tadi malam aku hanya sedikit mabuk. Kata-kata itu hanya skripsi drama aktingku saat SMA dulu." Ucap santai Seokjin

***

Taehyung POV
Aku tidak bisa berhenti memikirkan gadis yang kemarin. Aku tidak tau kenapa aku tertarik untuk memikirkannya. Aku baru menemukan gadis seegresif dia. Antara jengkel dan senang.

Aku senang karena telah menemukan spesies agresif yang sama sepertiku.

Berbeda dengan aku jengkel karena dia sungguh menguji kesabaran nafsuku. Bagaimana tidak, jika seorang gadis yang menghimpit seorang pria dengan durasi yang lama. Aku tidak yakin jika pria itu tidak berniat untuk melakukan hal yang jauh.

Arghh sudahlah memikirkannya saja sudah gila sendiri.

Tapi dipikir-pikir, aku malas sekali kembali bersekolah. Jika bukan karena para hyung yang menyuruhku aku tidak ingin menurutinya.

***

Author POV
"Oppa turunkan saja aku disini." Ucap Yerin pada Seokjin. Yerin langsung turun dari mobil.

Krekk

"Woah, angin apa kau menyebutku 'Oppa'? Aku langsung merinding." Canda Seokjin sambil mengikuti Yerin dari belakang.

Yerin terkejut karena Seokjin ada di belakangnya.

"Hahaha entahlah sepertinya aku mulai menyukainya. Mulai sekarang aku ingin memanggilmu begitu."

"Baik. Terserah kau saja" Ucap malas Seokjin.

"Kenapa kau mengikutiku?"

"Karena aku ingin adikku aman sampai di sekolahnya." Ujar Seokjin bahagia sambil merangkul pundak Yerin.

Yerin terlihat setengah mati untuk melepaskan rangkulan Seokjin. Karena tenaga Seokjin kuat, akhirnya ia menyerah. Tak apa baru kali ini mereka berdua menyalurkan kehangatan karena Seokjin yang mulai sibuk akhir-akhir ini.

Disisi lain, ada seorang lelaki misterius yang berinisial 'S' tampak gembira dengan rencana yang ia buat. Dari kejauhan dia sudah memantau kegiatan 2 bersaudara ini. Sesekali ia juga memainkan pisau lipatnya dengan lihai.

"Cih bersenang-senanglah dulu, sebelum memasuki rencanaku." Gelar tawa 'S' dalam mobil yang mendominasi warna hitam itu.









To be continued

Tolong vote dan coment. Klo gak mau vote, coment aja, aku cmn mau tau curah isi hati kalian setelah baca FF ini.

Jgn lupa vote dan coment. Jgn jadi sider plis.

Jgn lupa juga mampir ke story aku yang judulnya Start Again castnya ada Sehun EXO dan Irene RV (hunrene couple)

Thanks
Kmwffle🌻

Lost Answer [TAEHYUNG BTS FF]Where stories live. Discover now