Chap 6

199 87 35
                                    

Voment sebelum baca. Enjoy the story. Jngn jadi SIDER plis. Sorry typo. Mian kalo chap ini rada membosankan.

Yerin semakin mendorong gemas meja itu ke hadapan Taehyung. "Yak kenapa kau mengataiku seperti itu eoh?! Mm ini rasakan." Rahang Yerin mengeras saking jengkelnya. Sesekali juga ia tersenyum jahil.

"Yak yakk hentikan. Kau mengenainya. Aakh sungguh sakit." Taehyung merintih kesakitan. Segera Yerin menghentikan perbuatannya dan menghampiri Taehyung. Kini Yerin sangat panik. Dia tidak mengira jika laki-laki itu akan kesakitan. Yerin segera menghampiri Taehyung untuk memastikan keadaannya.

Taehyung tidak berhenti merintih kesakitan.

"Taehyung-ssi, apa kau baik-baik saja? Apamu yang sak-" Yerin tersentak.

"Yak!! Apanya yang baik-baik saja?! Aku sedang tidak baik-baik saja! Dan yang parahnya kau mengenainya bodoh! Apa kau ingin merusak masa-" Taehyung menghentikan ucapannya sembari mengacak rambut. Kini dia merasa sangat malu mengatakan hal itu didepan seorang gadis.

Yerin mengerjap-ngerjapkan matanya. Dia tidak mengerti dengan apa yang Taehyung katakan. Dia juga tidak menangkap sinyal dari jawaban Taehyung tadi.

"Aku kan tadi bertanya tubuh bagian manamu yang sakit. Kenapa jawabanmu begitu? Aku hanya ingin mengobatinya" Ujar polos Yerin. Taehyung yang mendengar ucapan Yerin barusan hanya bisa mengusap kasar wajahnya.

"Arghh, kau sungguh bodoh. Kenapa otakmu tidak berpikir kearah sana eoh? " Taehyung mengerang kesal. Sekilas dia melihat Yerin menjauhi dirinya.

"KYAA~"

Seketika Taehyung kaget bukan main karena Yerin memekik. Dia merasa sekarang jantungnya sudah copot. Untungnya dia tidak memiliki riwayat penyakit jantungan.

Taehyung menautkan alisnya saat melihat Yerin kembali mendekati dirinya.

"Taehyung apa sangat sakit? Aku tidak tahu jika akan mengenai-"

"Yak hentikan. Kau membuatku malu." Gertak Taehyung.

"Astaga aku kira kau sudah tahu gadis bodoh!" Gumam Taehyung sambil menatap sinis kearah Yerin.

"Aku benar Taehyung-ssi. Aku sungguh tidak tahu. Apa yang harus kulakukan?" Panik Yerin seraya menghampiri Taehyung.

Taehyung berlari menjauhi Yerin. Tapi Yerin malah semakin mendekatinya. Dia tahu gadis ini memiliki otak seperti udang.

"Yak hentikan. Kau sungguh gila. Kenapa kau masih bersikeras untuk mengobatiku?!" Bentak Taehyung yang berada jauh 5 langkah dari Yerin.

Yerin mempoutkan bibirnya.

"Yak aku hanya ingin mengobatimu. Sebagai balasan minta maaf. Apa aku salah?" Tanya polos Yerin sembari maju selangkah.

Taehyung menjambak rambutnya kesal. Gadis ini sangat bodoh dan polos. Jika ia sedang berbicara antara lelaki dan lelaki pasti sangat mudah dimengerti. Perempuan juga. Tapi mengapa perempuan yang ada dihadapanku ini tidak mengerti tentang hal itu. Pikir Taehyung.

"Aish jinjja. Kau mengenai.. menge.. "ehem" aaishh sudah lupakan. Dan karena itu aku bersikeras menjauhimu untuk mengobatiku kar-karena itu privasi setiap.. manusia bodoh. Aishh jinjja. Aku ingin gila rasanya." Taehyung menjambak rambutnya kesal. Mungkin tiba dirumah, rambutnya sudah tiada.

Yerin mencerna perkataan Taehyung.
"Omo. Taehyung-ssi aku lupa diri. Habis aku sangat panik karena keadaanmu" Mata Yerin membulat. Wajahnya pun memerah menahan malu.

"Aku sungguh minta maaf Taehyung-ssi. Aku tidak sengaja menge-" ucap Yerin terpangkas. Padahal Yerin mengucapkannya dengan tulus.

"Yaa yaa sudah jangan lanjutkan. Jika kau berbicara lagi, akan kupastikan kau pindah sekolah besok." Tukas Taehyung dingin

"Babo. Jinjja babo. " Taehyung tidak bisa berhenti mengumpat kesal pada gadis didepannya ini.

"Jweoseonghamnida. Jongmal mianhe." Yerin juga tidak bisa berhenti Yerin membungkuk minta maaf. Yerin sungguh merasa menyesal atas perbuatannya.

Taehyung menatap sendu pada gadis dihadapannya. Seketika Taehyung menyesali perkataannya yang begitu kasar. Ingin rasanya menarik kembali semua kata-kata yang ia lontarkan pada gadis dihadapannya ini.

Tapi hal itu tidak mungkin. Banyak jajaran tembok yang menghalang untuk melakukannya. Akhirnya Taehyung menyimpulkan untuk meninggalkan Yerin seorang diri.

***
Di jalan Yerin tidak pernah berhenti merutuki dirinya sendiri. Tidak peduli dengan orang-orang yang menganggapnya seperti orang gila. Sesekali juga ia memukulkan kepalanya karena sangat malu jika mengingat kejadian tadi.

"Astaga Kim Yerin, kenapa kau sangat memalukan? Berkata ingin mengobatinya?! Cih Yerin babo. Bisa-bisa aku dituntut karena kasus pelecehan. Astaga Yerin babo,babo,babo~" Rutuk Yerin.

Manik Yerin tidak sengaja melihat sebuah kaleng cola. Bibirnya tiba-tiba tersimpul manis. Tidak ingin kaleng cola itu lama menganggur, Yerin menendangnya begitu keras. Alhasil tidak sengaja tendangannya mengenai mobil yang tidak berdosa.

"Omo. Astaga Yerin lagi-lagi kau berulah bodoh. Astaga apa yang harus kulakukan." Gumam Yerin panik.

Yerin berjalan ke arah mobil itu. Dia melihat mobil itu tergores karena ulahnya. Dia menunduk untuk mengusap goresan itu apakah parah atau tidak.

Mata Yerin berbinar-binar melihat hasil karya cetakannya. "Uwahh daebak. Aku tidak menyangka tendanganku sekeras seperti Lionel Messi." Puja Yerin

"Babo-ya~ seharusnya kau memikirkan biayanya Yerin." Ujar Yerin pada dirinya sendiri.

"Astaga. Apa mungkin aku harus mengeluarkan biaya sebanyak 500.000 won?" Panik Yerin. "Ani-aniya bukan aku yang melakukannya." Sangkalnya sambil menggelengkan-gelengkan kepala.

Terbesit ide nakalnya. Yerin mengedarkan pandangnya untuk memastikan tidak ada orang-orang yang melihat ulahnya.

Yerin mendesah lega.

Untung saja tidak ada saksi yang melihat. Jika tidak, mungkin saja aku langsung diseret ke kantor polisi. Untungnya lagi itu bukan mobil Seokjin, jika itu aku, mungkin aku akan didiami selama seminggu. Hahaha sadis sekali. Tapi sepertinya Seokjin tidak begitu. Ah molla. Pikir Yerin.

🎶ringtone

Hahhaha panjang umur sekali dia. Baru juga aku sedang memikirkannya. Tunggu apa mungkin dia mendengar ucapanku? Matilah aku. Pikir Yerin

Yerin mengangkat telponnya dengan hati-hati sambil berjalan kearah gang.

"Yeobse-" Baru saja mengangkatnya, handphone Yerin jatuh tersambar akibat orang yang sedang jogging.

Yerin menatap sebal punggung orang itu. Orang itu memakai hoodie abu-abu dan masker hitam.

"Aish kenapa ditengah gang begini ada orang yang sedang berjogging. Dasar aneh." Gerutu Yerin seraya berjongkok mengambil handphonenya. Dia melihat keadaan handphonenya yang saat ini layarnya terpental kemana-mana.

Sementara lewat telpon Seokjin berteriak tapi seketika terputus "Yerin?! Yerin-ah? Yak----"

Yerin masih berjongkok merutuki nasib sialnya hari ini. Yerin hendak berdiri tapi

.
.
.
.
.
.
.
.

To be continued
Happy 5K viewers~ cerita ini tidak akan bermakna jika kalian tidak membacanya. Aku terhuraa TT*mian lebay😂 tbh chap ini udh lama aku buat tapi baru di update habis kurang pede😂😂

Halo halo smuanya aku kambek. Btw ada yang nungguin gak?*hahah sotoy skip ajah yah
Mian kalo chap ini membosankan. Mian juga aku updatenya lama banget, habis biasanya kalo lagi mau bikin itu tergantung mood💕

Jangan lupa voment yah. JANGAN JADI SIDER*sorry capslock jebol😂

Waff cuman mau bilang mohon maaf lahir dan batin yah dan selamat menjalankan puasa bagi yang menjalankan

Kmwffle🌻

Lost Answer [TAEHYUNG BTS FF]Where stories live. Discover now