Chap 9

110 29 30
                                    

Budidayakan voment sebelum baca. Sorry for typo. Dont be sider. Maaf juga ya kalo feelsnya gak dapet and maaf lagi karena aku slow update.

Ada bonus pict loh itu membantu kalian berimajinasi tentang rumahnya taehyung wkwk. *just imagine

Enjoy the story~

"Jeball~ lagipula esok paginya aku akan pulang. Ya.. ya?? Jeball~~" Dia memelas semakin buruk padaku seraya menarik-narik lengan bajuku. Arghh sungguh menyebalkan. Jika aku tidak punya perasaan, aku sangat ingin meremas wajahnya dengan tangan besarku.

"Aku hanya tidak ingin satu atap dengan orang asing." Aku berpegang teguh dengan pendapatku.

"Oh ayolah.. aku tidak akan berbuat macam-macam padamu. Aku mohon~"

Blam

What the fu*k. Haruskah aku menyuruhnya berkaca?

Dia membuat perutku sakit menahan tawa. Berbuat macam-macam padaku? Sebenarnya disini posisi sebagai perempuan siapa? Dia atau aku? Bisa-bisanya ia berucap seperti itu.

Aku berdecih pelan. "Kau membuatku seperti seorang gadis. Sebaiknya kau menarik ucapanmu tadi Yerin-ssi."

Dia terlihat seperti ingin menahan tawa. Apa dia sedang mempermalukanku? Dasar kau sialan. Kau belum tau aku siapa.

"Jadi apa kau mengizinkanku pulang kerumahmu?" Tanyanya girang. Suaranya seperti memekik senang. Matanya berbinar-binar seketika. Seperti bahagia mendapatkan sebuah ice cream.

"TIDAK."

"Ayolah.. aku mohon."

"Kubilang TIDAK."

"Taehyung-ssi aku mohon." Suaranya semakin memelas. Astaga aku sungguh membencinya.

Aku mendesah kasar.

Semoga keputusanku ini tepat. Dan semoga lagi aku tidak menyesal karena mengiyakannya "Baiklah. Tapi..." Aku menggantungkan kalimatku. Kulihat sorot matanya terlihat serius mendengar kelanjutanku.

"Jika aku tidak bisa mengontrol diri, jangan harap aku bertanggung jawab padamu." Aku tersenyum miring terhadapnya. Dia sontak bergidik ngeri karena ucapanku. Hahaha sudah kuduga. Sebenarnya ucapan itu hanyalah bohong belaka, hanya saja dengan menakut-nakutinya untuk membuat nyalinya menciut bersikeras pulang ke rumahku.

Yerin POV
Mataku berbinar-binar. Pada akhirnya aku menangkap sinyal jika ia akan mengiyakan ucapanku. Jika daritadi begini, aku kan' tidak harus bersusah payah memelas agyeo didepannya. Aku saja benci disuruh aegyo apalagi beragyeo untuk orang lain. Ahh sungguh memalukan.

"Baiklah. Tapi.. "

Astaga, apa lagi dengannya? Apa dia akan menyuruhku membayar sewa penginapan rumahnya? Oh iya aku baru ingat kan' tidak ada yang gratis di dunia ini. Cih sungguh menyebalkan. Aku bahkan hanya membawa uang yang jika dibandingkan sama dengan secuil debu.

Tapi...

"Jika aku tidak bisa mengontrol diri, jangan harap aku bertanggung jawab padamu." Sambung Taehyung datar.

Blam

Astaga, apa-apaan dia?

Satu sisi aku senang tak karuan karena ia menyetujuiku. Tapi satu sisi aku bergedik ngeri karena peringatannya.

Dia sungguh menyeramkan.

Seharusnya dari tadi aku memikirkan hal ini. Bisa-bisanya aku izin menginap dirumahnya apalagi mengingat dia seorang pria.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 05, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Lost Answer [TAEHYUNG BTS FF]Where stories live. Discover now