Chap 8

148 55 39
                                    

Budidayakan voment sebelum baca. Sorry for typo. Dont be sider.

Enjoy the story~

Taehyung POV
Entah kenapa aku sangat khawatir dengan gadis ini. Padahal sebelumnya aku sangat sebal dengannya.

Aku menatap sendu kearahnya. Mengapa dilubuk hatiku serasa sesal saat meninggalkannya tadi? Argh entahlah.

Tak sadar, kami sampai di rumah sakit Sungwun Hospital. Setibanya, Yerin langsung dibawa ke ruang Unit Gawat Darurat oleh petugas.
Aku berjalan lemah ke arah kursi tunggu.
Entah mengapa sekarang otakku dipenuhi oleh gadis itu.

Seiring waktu berjalan, aku terjaga terus untuk menunggu kabar Yerin dari pihak Rumah Sakit. Aku melihat ke arah jam tangan Rolexku. Waktu menunjukkan 20.30 waktu Seoul.

Pasti keluarganya sangat khawatir. Seharusnya aku menemukannya lebih cepat.

Krekk..

Seorang jas putih menghampiriku. "Permisi, apa anda keluarga dari nona Yerin?" Ujarnya.

Aku segera berdiri. Aku tampak berpikir panjang kira-kira aku menjawabnya apa.
"Mm.. nde uisa-nim. Apa Yerin-ssi baik-baik saja? Bisakah aku menemuinya?"

Aku dipersilahkan masuk. Mataku langsung menangkapnya yang sedang terbaring lemah. Keadaannya sungguh menyedihkan dengan kepala yang terbalut perban. Cukup lama aku menatap nanar padanya. Dapat kulihat suasana tenang dan damai saat kedua kelopak matanya tertutup rapat. Aku tak habis pikir pelakunya sungguh bejat memperlakukan Yerin seperti ini.

"Sejauh ini, keadaannya baik-baik saja. Tapi dia belum sadar. Dia masih dibawah reaksi obat bius." Ujar dokter cantik yang bername tag 'Bae Irene'.

"Baiklah kalau begitu aku tinggal kalian berdua." Ujar dokter itu lalu menyisakan kami berdua. Aku menoleh kanan kiri. Melihat keadaan rumah sakit. Semuanya dominan cat putih. Bau khas yang tampak menguasai indra penciuman membuatku sesak napas. Hanya sebuah bunga dalam vas membuat ruangan ini hidup. Aishh aku sungguh risih dengan keadaan Rumah Sakit.

🎶ringtone

Ponsel Yerin berdering.

"Yeobse---tuttt" panggilannya terputus.

Aku segera melihat ke layar ponselnya.

"Aish sungguh menyebalkan. Kenapa ponsel jaman sekarang baterainya tidak ada yang tahan lama?!" Gerutuku.

Tanpa kuduga aku tidak sengaja melihatnya mengerjapkan mata.

Segenap hati, aku langsung mengajaknya berbicara.

"Apa kau sudah merasa baikan?" Ujarku canggung.

Baru kali ini aku menanyakan kabar seorang gadis padahal biasanya aku terkenal dengan julukan "Pria Acuh".

Ia hanya menjawabku dengan gelengan lemah. Astaga Kim Taehyung. Kau sungguh bodoh. Bisa-bisanya orang yang baru sadar dari pingsannya langsung baik-baik saja. Sungguh memalukan. Tuhan, mengapa aku selalu bertingkah memalukan dihadapan gadis ini?

"Hmm, Taehyung-ssi?" Suaranya membuyarkan lamunanku.

"Ada apa?" Ucapku datar.

"Hmm, begini.. mm.. itu.. anu.. aku.. aku-"

"Sebenarnya kau niat bicara atau tidak?" Tukasku dingin.

Hening.

Kulihat dia langsung diam menunduk.
Argh sungguh menyebalkan. Apa ucapanku terlalu menusuk? Haha aku tidak merasa demikian. Jujur saja, tadi aku refleks berkata dingin padanya. Bukannya aku sebal karena tidak ikhlas menolongnya, tapi entah mengapa setiap tingkahnya membuatku emosi.

Lost Answer [TAEHYUNG BTS FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang