Chap 7

178 71 35
                                    

Budidayakan voment sebelum baca. Sorry for typo. Dont be sider.

Enjoy the story~

Sementara Seokjin lewat telpon berteriak "Yerin?! Yerin-ah? Yak----" handphone Yerin mati.

Yerin masih berjongkok merutuki nasibnya yang sangat sial hari ini. Yerin hendak berdiri tapi jatuh lunglai kesamping.

"Akhh.." rintih Yerin kesakitan. Sebuah tongkat baseball melayang mengenai samping kepala Yerin.

Orang itu tersenyum miring melihat keadaan gadis didepannya jatuh pingsan dengan darah yang bercucuran di kepalanya. Bukannya hendak menolong tapi orang itu malah meninggalkan Yerin.

Seorang pemuda yang barusan pulang sekolah berjalan di gang itu. Karena itu orang yang melukai Yerin melenggang begitu saja agar tidak ketahuan.

Seokjin POV
"Kenapa keadaannya semakin memburuk?! Wae?! Masalah ini tidak seharusnya melibatkannya." Bentakku sembari melemparkan vas bunga yang ada di atas meja kerjaku.

"Jeongmal mianhe hyung, aku tidak mengira dia akan sejauh ini." Ucap Namjoon

Flashback

"Hyung, menurut informasi dia memutuskan telponnya." Kata Namjoon.

Astaga tuhan, kenapa anak itu memutuskan telponnya disaat waktu genting begini? Kenapa masalahnya serumit ini? Dimana lagi aku meminta pertolongan? Jika aku terlambat sedikit saja, Yerin adikku akan dalam masalah. Padahal dia tidak mengetahui masalah ini sedikit pun.

"Coba pantau terus GPS adikku. Aku tidak mau kau membuat masalah secelah apapun."
Namjoon segera menuruti perkataanku.

Apa mungkin aku harus menghampiri Yerin? Tapi bagaimana jika aku tertangkap bersamanya? Jika aku tertangkap berdua, aku tidak bisa melakukan rencanaku. Tapi jika aku membiarkannya pasti lambat laun Yerin akan tertangkap juga.

Aku menarik napas dalam-dalam. Kemudian menghembuskannya dengan penuh perasaan.

"Kim Seokjin kau bisa melewatinya." Tegurku pada diri sendiri.

Aku segera menelponnya. Sangat bahagia saat dia mengangkat telponku. Tapi mirisnya hanya sekejap saja. Aku tidak tahu dengan keadaan Yerin disana mengapa ia memutuskan sepihak. Dari saat itu aku tidak bisa berhenti untuk khawatir.

Flashback end

"Aku yang seharusnya minta maaf Namjoon-ah. Mianhe Namjoon-ah aku terlalu kasar padamu. Aku hanya tidak bisa mengontrol emosiku hari ini." Lirihku

"Tak apa hyung. Aku mengerti perasaanmu. Jika anak itu kembali aku akan memukulnya karena telah mengiraukanmu" Aku melihat Namjoon kesal sendiri. Hahaha dia sangat lucu jika dalam keadaan serius. Tapi kali ini aku ikut setuju dengan usulannya, jika aku menemukan anak nakal itu aku akan ikut memukulnya gemas.

"Hyung apa aku salah bicara?" Namjoon membuyarkan lamunanku.

"Aniya. Kata-katamu membuatku terhibur. Jika kau memukulnya kau pasti akan kalah tenaga dengannya. Diakan sangat agresif." Tawaku meledak diakhir kata.

"Iya hyung kau benar. Kalau begitu aku batalkan saja. Memikirkannya saja bikin merinding."
Gelak tawa kami bersama. Sesekali juga dia menenangkan perasaanku terhadap Yerin.

***
Taehyung POV
Astaga aku lupa stok jajjamyeonku telah habis. Uangku tinggal sedikit bagaimana caraku membelinya? Aku tak yakin dengan uang ini aku bisa membelinya. Apa hari ini aku akan lapar seharian?! Arghhh andwae.. memikirkannya saja sudah bikin lapar. Aku harus menelponnya.

Lost Answer [TAEHYUNG BTS FF]Where stories live. Discover now