Chap 11 : sayang~

496 31 71
                                    

Sudah hampir 2 minggu mao mengerjakan tugas bersama dengan arashi. Awal nya mao tidak merasakan apa-apa. Tapi makoto tahu ada yang aneh. Apa yang makoto tahu ? Apa yang makoto rasakan ? Apa yang makoto makan ? (Thor, lu stres)
Mari kita selidiki.

Jadi, selama ini, seorang makoto yuuki memperhatikan bagaimana tingkah laku seorang mao isara terhadap lingkungan ( catat sebagai judul dari sebuah skripsi // bodo ).
Awal nya, makoto melihat mao berjalan dengan....lentik. Makoto ASLINYA mau tanya 'isara-kun, kaki mu habis kejepit kasur ?' tapi dia urungkan. Dan matanya naik ke bagian pinggang. Ya, bagaimana bisa seorang mao isara berjalan dengan berlenggak-lenggok bagaikan model nya catwalk ? Ini masih sebuah misteri. Makoto ASLINYA mau tanya 'isara-kun, pantat mu kejatuhan tsukinaga-senpai ya ?' tapi dia urungkan. Lanjut, mata makoto melihat ke arah tangannya mao yang...menyibak lentik, 'sumpah ini anak kenapa,' tapi makoto urungkan buat bicara.
Dan itulah 'tanda-tanda' dimana seorang mao isara telah berubah.

-skip-
Saat dikantin, subaru mengajak mao makan berdama klub basket, "sariii~ ayo makan bareng ! Sama takamin dan chi-chan-senpai " kata subaru semangat, "ah~ boleh-boleh~" jujur, subaru merasa merinding disko(???) mendengar suara mao, "sarii, suara mu berubah...kamu makan kulit duren ?" "goblo," kata mao.

Subaru duduk di sebelah chiaki sementara mao di sebelahnya midori. Saat midori makan rotinya, saus nya tidak sengaja terkena pipinya, "aduuuhh~ sayang~ makannya biasa aja~" chiaki muntahin sodanya, subaru jatuh kebelakang, midori mati beneran ( WOE !) midori keselek tomat , sementara mao watados, "kalian kenapa sih ? Iih~ jijay deh~!" dan mereka beneran mati ( goblo thor, GOBLO).

-skip-
Mao pulang bersama dengan hokuto. Diam terus. Hening. Akhirnya hokuto pun ngomong "....isara...." mao hanya diam, "....kudengar dari akehoshi, kamu berubah ?" "eh ? Kok bisa ?" "entahlah....dia bilang begitu...." "....duuuhh....biasa ah~! Orang kek gitu suka nya aneh-aneh....iiihhhh....jijay dehh~!" dan hokuto kena karma, kensandung batu. Mao kaget, "kamu kenapa ?! Nggak apa,kaan ?" tanya mao sambil mengulurkan tangannya, "ah..i-iya...nggak apa..." kata hokuto sambil memegang tangannya mao. Mata mao melihat kaki hokuto yang lecet, "kaki mu luka, masih bisa jalan ?" "o-oh....masih kok..." kato hokuto cool. Mao bernapas lega, "hhhhh...syukurlah sayang~" dan hokuto nabrang tembok sampai remuk. Dan mao hanya diam watados.


APA-APAAN INI ?!
Yo minna-saaaaaann~
Nyeheheheh~
Lama ga bikin~
Ide hilang oleh tumpukan tugas sekolah~
Jaa~ cerita kali ini makin nggak cetha karena author nya juga nggak cetha...
Saa~
See u @ the next~~~ chap~

Malam Minggu MaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang