Chapter 3

13 3 0
                                    

Setelah menyelesaikan makan siang di kantin rumah sakit mereka memutuskan untuk berkeliling Unversitas Kyunghee sejenak. Universitas Kyunghee merupakan salah satu universitas terkemuka di Korea Selatan.

Universitas yang cukup luas untuk sekedar membuat kaki mereka mulai terasa disiksa, ditambah lagi dengan beban dipunggung yang rasanya ikut memprovokasi mereka untuk segera mencari tempat agar bisa meluruskan punggung alias berbaring.

Tujuan berikutnya menjelang sore hari, Lotte Departement Store yang kebetulan tidak begitu jauh letaknya dari Universitas Kyunghee tepat setelah mereka sempat beristirahat sejenak disalah satu taman di sekitar areal universitas yang sedang tidak banyak orang kala itu. Meskipun hanya beralaskan rumput hijau, setidaknya sudah cukup bagi mereka untuk bisa merebahkan punggung dan meluruskan kaki mereka yang sudah bekerja cukup banyak hari ini. Sepasang mata ketiganya segera dimanjakan dengan arsitektur bangunan yang super keren menurut Vio karena ia tidak terlalu mengerti tentang desain, arsitektur dari sebuah bangunan atau semacamnya. Di dalam departement store barang-barang branded yang terpajang disetiap toko yang ada didalam departement store seolah tengah mengucapkan mantra pemikatnya agar setiap pengunjung yang lewat bergerak mendekat, menyentuh, mencoba bahkan sampai membawa pulang salah satu diantaranya.

Tapi diantara itu semua ada hal yang paling berhasil menyihir dirinya untuk tidak bergerak barang sesenti pun dari tempatnya terpaku saat ini. Jang Minho.

Poster besar yang menampakkan wajah tampan idolanya atau bias nya itu terpasang disalah satu dinding di lantai dasar departement store ini benar-benar mampu menyihir dirinya. Ia sudah tersihir sepenuhnya dan kembali tidak mempedulikan sebagian pengunjung yang mulai menatapnya aneh bercampur miris, sepertinya. Bagaimana tidak jika ternyata ia kini sudah menghampiri poster itu dan mulai menempel disana layaknya seekor cicak. Meraba setiap inchi wajah tampan idolanya yang sulit ia hilangkan dari ingatannya.

Butuh beberapa detik hingga akhirnya duo noona datang menghampiri dan menyeretnya menjauh dengan langkah seribu. Menjauh sejauh-jauhnya dari pengunjung yang masih menatapnya aneh.

"Wah, kita emang ngajarin lo buat enggak terlalu peduli sama pandangan orang lain tapi bukan begitu juga caranya" omelan Irene terdengar begitu merdu ditelinga Vio, mungkin itu merupakan sebagian dari efek sihir ketampanan seorang Jang Minho masih bersemayam di dalam otaknya.

"Aduh Vio, sumpah ya lo itu beneran norak pake banget tahu" kali ini Felie sudah ikut mengamini kegilaannya barusan seolah aksi Vio tadi jauh lebih gila dan diluar nalar mereka meskipun kenyataannya memang benar adanya.

"Lo itu emang suka enggak nyadar, mulai sekarang lo musti berhenti ngatain gue sama Felie norak karena kenyataannya lo jauh lebih norak dari kita" seolah tidak cukup hanya dengan satu kata norak Irene kembali menambahkan kata yang sama dengan penuh penekanan yang pada akhirnya berhasil menyadarkan gadis itu dari lamunan panjangnya tentang Jang Minho, atau lebih tepatnya poster Jang Minho. Meski tak sepenuhnya sadar juga sih.

Mungkin ia perlu sedikit menjelaskan siapa Jang Minho itu, dia adalah salah seorang anggota boys grub, idol grub atau yang lebih tenarnya bagi cewek-cewek Indonesia yang menyukai apapun yang berbau Korea biasanya disebut sebagai 'Boyband'. Mereka tergolong sebagai boyband yang cukup terkenal dan tengah di gandrungi di Koreasaait ini. Boyband itu bernama 'ETERNITY'. Boyband ini sendiri memiliki 5 orang member yang digawangi oleh Virgo sebagai leader, Junho sebagai lead vokal, Dong Wook sebagai visual, Rei sebagai magnae dan tentunya Minho sebagai lead dancer.

Secara pribadi Vio tidak terlalu berminat dengan boyband tersebut, ia hanya terlalu tersihir atau bahasa sedikit lebih kerennya terpikat. Ia terlalu terpikat oleh pesona Jang Minho yang pada saat itu tanpa disengaja dilihatnya di televisi dalam sebuah acara musik yang disiarka secara live. Di acara tersebut pria itu tampil membawakan sebuah lagu ballad berjudul 'One Man' yang dalam bahasa Korea 'Han Namja'. Sebenarnya penyanyi aslinya adalah Kim Jong Kook salah seorang member variety show yang terkenal berjudul Running Man, yang kebetulan menjadi salah satu variety show favorit Vio juga.

Two the WorldOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz