Extra part

86.5K 8.5K 907
                                    

Sehun berjalan mondar-mandir sembari menempelkan handphone di telinga kanannya, sesekali pandangannya bertemu dengan dua jagoan kecil yang sedari tadi menatapnya kesal.

"Astaga, Hye! aku mohon angkat telponnya!"

Sudah 3 kali Sehun menelpon Hye Jin, tapi istrinya itu tidak kunjung menerima panggilannya. Jam sudah menunjukkan angka 12.40, artinya sudah lewat jam makan siang. Tadi pagi, Hye Jin meminta ijin untuk pergi shopping, dan berjanji akan pulang sebelum makan siang. Tapi kenyataannya, perempuan itu tidak kunjung kembali dan itu merupakan masalah besar untuk Sehun.

"Dad cucu!"

Pria kecil berambut hitam pekat, dengan bibir tipis yang mengerucut sepanjang satu senti, menarik tangan Sehun sambil menantapnya memelas.

"Dad aus," rengeknya lagi.

Demi Tuhan, Sehun ingin menceburkan dirinya saat melihat tatapan memelas putra pertamanya Oh Kenzie atau yang sering Sehun panggil Ken. Lima tahun yang lalu, kebahagiaan Sehun bertambah lengkap saat Ken lahir kedunia dengan berat 3,20 kilogram.

"Maafkan Daddy membuat kalian menunggu. Ken mau susu apa?"

Sehun mematikan panggilannya karena tak kunjung diangkat, ia melangkahkan kakinya ke dapur, diikuti Ken di belakangnya.

Sehun berdehem sembari memperhatikan 5 kaleng susu berbeda yang kini ada di depannya. Jujur, Sehun tidak begitu paham dengan makanan si kecil, biasanya Hye Jin yang mengurus mereka karena Sehun sering lembur di kantor.

"Ken?"

"Hem?" Kenzie mendongakkan kepalanya menatap Sehun yang berdiri di sampingnya.

"Susu Kenzie yang mana? Yang ini atau ini?" tanya Sehun sembari menaikkan dua susu bergambar balita yang hampir serupa.

Kenzie menggeleng tidak tahu.

"Yang di tangan kiri susu Kenzie, yang kanan punyaku," ucap gadis kecil yang menyusulnya ke dapur.

Sehun tersenyum malu menatap anak keduanya. Oh Minzy, gadis kecil dengan pakaian modis yang selalu tampil fashionable. Biarpun baru burusia 3,5 tahun Minzy sudah terlihat dewasa, ia pintar berbicara dan terlihat seperti bayi centil.

Tangan Minzy bersedekap dada, ia menyandarkan tubuhnya di meja sembari meniup-niup kukunya yang bercat pink.

"Minzy mau susu juga? Biar Daddy buatkan."

"Tidak usah Dad. Aku ingin air putih saja."

Sehun terkekeh kecil, lalu memberi Minzy segelas air putih untuk Minzy.

"Kalian lapar?"

Ken mengangguk, "Ken mau salad buah dengan beberapa potong pepaya dan apel."

Ken memang sangat menyukai salad buah, tapi tidak dengan Minzy. Anak keduanya itu lebih suka memakan bubur gandum dengan campuran seafood. Bisa dibilang Minzy sangat mirip dengan Mommynya, sedangkan Ken lebih mirip dengan Sehun. Mereka sama-sama alergi seafood dan menyukai salad.

"Sebentar Daddy siapkan dulu makanannya. Kalian bisa menonton tv, ada spons kuning di saluran nomor tiga belas."

"Tidak, kami disini saja," tukas Minzy yang diangguki Kenzie.

"Baiklah, kalau begitu bisa minta tolong ambilkan Daddy pepaya di kulkas?"

"Siap Daddy!"

Sehun terkekeh, bisa di bilang kedua anaknya ini tidak merepotkan. Mereka sangat dewasa dan begitu mengerti dengan kesibukan Sehun. Andai saja tugas-tugasnya di kantor bisa di pending lebih lama lagi, pasti Sehun akan mengambil cuti tambahan agar bisa bermain dengan mereka.

Shopaholic Girl And Mr. Perfect✔Where stories live. Discover now