Epilog

6.3K 473 88
                                    

7 tahun kemudian.

Hari ini Hermione mengajak Scorpius untuk menjemput Lyra dan Rhea di Stasiun King Croos.

Ya, Hermione menamainya Scorpius Hyperion Malfoy seperti nama yang diusulkan Draco.

Scorpius lahir dan tumbuh sampai sebesar ini tanpa seorang Ayah. Namun, Hermione berusaha keras untuk menjadi Ibu sekaligus Ayah bagi Scorpius dan juga si kembar.

Bila memandang Scorpius pasti Hermione seperti melihat Draco. Mereka berdua mirip. Sangat mirip. Kemiripan mereka membuat Hermione tegar dalam menjalani takdir ini. Scorpius seperti pengobat rindunya pada Draco.

Scorpius pernah bertanya tentang Ayahnya pada Hermione. Dan tentu saja Hermione menjawab yang sejujurnya pada Scorpius dan menunjukkan foto Draco.

Saat Hermione menceritakan pada Scorpius tentang Draco, air matanya selalu saja keluar, padahal ia sudah berusaha untuk menahannya. Ia tak mau terlihat lemah di depan anaknya sendiri.

Di luar dugaan. Scorpius malah menghapus air matanya dengan kedua tangan mungilnya dan berkata, "Kalau Mom menangis, bagaimana dengan Dad di atas sana? Ia pasti ikut sedih. Jadi jangan menangis lagi ya, kan ada Scorp."

Yang dikatakan Scorpius, seperti tamparan baginya. Sehingga sejak saat itu, Hermione telah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak menangis kala menceritakan sesuatu tentang Draco.

"Mom, menurutmu apakah kakak akan membawa oleh-oleh untukku?" tanya Scorpius saat mereka menunggu kereta yang membawa murid Hogwarts datang.

"Tentu saja. Tahun lalu kan mereka juga membawa oleh-oleh."

"Apakah akan ada lebih banyak permen dan coklat?"

Hermione tertawa, "Pasti."

"Hermione!" teriak Harry, Ginny, Ron, dan Lavender bersamaan.

"Hey!" jawab jawab Hermione.

"Kau sudah menunggu lama?" tanya Harry.

"Tidak juga."

"Kau semakin tampan saja, Scorp." goda Ron.

"Ya iyalah. Aku kan memang selalu tampan."

Semua orang tertawa, lalu Ron menjawab, "Kau ini masih kecil sudah narsis ya, mirip sekali dengan Ayahmu."

Hening.

"Kenapa? Tidak apa kok." ujar Hermione yang mengerti bahwa keheningan itu ditujukan padanya.

Tak lama kemudian kereta yang membawa murid-murid Hogwarts itu pun datang. Para murid segera berhamburan keluar untuk memeluk orang tua mereka.

Termasuk Lyra dan Rhea. Mereka langsung memeluk Hermione bersamaan hingga membuat Hermione sedikit terhuyung. Setelah memeluk Hermione mereka beralih pada Scorpius dan memeluknya.

"Kalian tidak melupakan oleh-oleh untukku kan?" tanya Scorpius.

"Tentu saja tidak, adikku tercinta." jawab Rhea dengan memberikan penekanan pada dua kata terakhir.

Ucapan lucu Rhea membuat Lyra dan Hermione tertawa bahagia.

Cukup begini saja Hermione telah bahagia.

————————–———————————————————

Hari ini setelah pulang dari The Burrow, Scorpius langsung berkata, "Mom, apakah Dad menyayangiku?"

"Tentu saja." jawab Hermione sembari mengelus surai pirang milik Scorpius.

"Tapi Rose berkata padaku bahwa Dad membenciku. Kalau Dad menyayangiku pasti ia berada di sini dan tidak pergi jauh."

"Jadi kau mempercayainya?"

"Sebenarnya tidak juga."

Tiba-tiba ide melintas di kepala Hermione, "Bagaimana kalau kita pergi ke makam Dad?"

"Dengan kakak?"

"Iya."

"Baik, ayo berangkat kesana!"

———————–————————————————————

"Sudah lama kita tak berkunjung ke sini." ujar Hermione.

Lyra dan Rhea mengangguk sambil mengelus batu nisan bertuliskan 'Draco L Malfoy'.

"Apa Dad akan marah pada kita karena sudah lama tak mengunjunginya?" tanya Scorpius.

Lyra tersenyum dan menjawab pertanyaan polos adiknya, "Tidak, Scorp. Dad tidak pemarah, ia hanya sedikit—"

"Gengsian." sahut Rhea.

"Gengsi?" tanya Scorpius.

"Ya. Semacam, selalu merasa benar dan tidak mau mengakui perasaannya sendiri. Kurang lebih begitu." jelas Rhea.

Scorpius hanya mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Baiklah, ayo kita berdo'a untuk Dad." ucap Hermione.

Mereka bertiga mengangguk dan mulai mengucap do'a untuk Ayah mereka.

Tak lama setelah berdo'a, Hermione berkata, "Bagaimana? Sudah terobati rindu kalian?"

Mereka bertiga tersenyum dan menjawab dengan serempak, "Ya."

"Kalau begitu kita pulang sekarang, ya? Kapan-kapan kita kemari lagi untuk menemui dan mendo'akan Dad. Aku yakin, disana ia bangga melihat kalian."

"Dan Dad juga bangga padamu Mom." jawab mereka serempak membuat Hermione tersenyum bahagia.

Mereka bertigalah yang membuat Hermione bisa bertahan sampai detik ini.

Dengan mereka, Hermione dapat merasakan arti kebahagiaan yang sesungguhnya.

Tanpa mereka sadari ada sosok yang memperhatikan mereka berempat. Sosok itu tersenyum bahagia, lalu bergumam—

'I love you, my New Wife."





















END

A New WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang