Bingung

6.4K 523 288
                                    

Play the music video🎶

"Hallo, Stef" Bayu berjalan mendekatiku. Kita janjian mau makan siang bareng. Bukan berdua ya tapi berlima. Ada Edo, Shilla, dan Iqbaal juga.

"Udah lama Bay gak ketemu. lo makin putih aja"

"Iyalah sabun cuci mukanya kan bayclin" Edo berbicara dengan nada mengejek.

Shilla tertawa.

"Edo cemburu nih ye makanya menjatuhkan Bayu didepan Shilla" kataku bergurau.

"Lo sendiri apa kabar. salting didepan Iqbaal" Edo tak mau kalah. Aku langsung mengerutkan kening. Maksud Edo apaansi. Jadi malu kan.

"Enggak tuh! biasa aja. yakan Bal?" aku melirik ke Iqbaal.

"Jadi makan gak nih?" Shilla memutuskan pertengkaran antara aku dan Edo.

Kita makan ditempat anak kekinian sekarang. Yang makannya mandiri. Masak lauk sendiri maksudnya. Disini rame banget. Aku malah bingung, kenapa masak sendiri makanan malah makin mahal? aturannya lebih murah karna tidak perlu chef yang harus digaji. Daging panggang sudah matang, tinggal diangkat dan siap disantap. Aku liat Iqbaal masih sibuk memasak, anak cowok memang lemah kalo disuruh masak. Akupun membantu Iqbaal memanggang dagingnya sampai benar-benar bisa dimakan.

"Gimana Bal rasa masakan mantan?" Tanya Edo ke Iqbaal.

"Enak"

"Cieee elah" ejek Shilla gamau kalah.

"Kontrol hidung Stef, jangan sampai meledak" kini giliran Bayu.

Entahlah wajahku sudah jadi apa sekarang. Aku benar-benar malu.

"Biasa aja kali, lagian dia udah punya doi baru sekarang" jawabku refleks. Iqbaal melihatku tanpa berkedip, aku tau karna aku juga melihatnya.

Eyecontact!

Ya. Itu yang terjadi detik ini.

"Iyakan?" aku bertanya. Butuh waktu lama Iqbaal menjawab. Dan akhirnya ia mengangguk.

"Bodo amat mau dia punya pacar apa enggak. Yang penting saat ini dia lagi gak bawa pacar, jadi bebas mau ngejek apa" Edo ngomong sambil mengunyah daging.

"Edo!!!"

Aku sudah benar-benar marah. Jujur, aku senang diledekin dengan Iqbaal tapi kalo sudah berlebihan aku gasuka. Aku masih punya hati, dan aku masih mikir perasaan Lira jika tau cowoknya di jodoh-jodohin sama cewek lain.

"Apasih Stef, Iqbaal nya aja santai kok lo marah" Edo tetap tidak mau kalah. Aku tau ia lagi kesal karna Shilla dan Bayu jadian, tapi kenapa sasarannya ke aku. Dan Iqbaal bukannya buka suara malah diam aja kaya patung.

"Terserah lo!"

"Gue bingung deh, kenapa setiap kita makan berlima pasti ada yang berantem" ucap Shilla geleng-geleng.

"Baikan gih" sambungnya.

"Cowok dulu lah yang minta maaf. Gue gamau" aku membuang muka ke arah kanan.

"Iyadeh gue duluan yang minta maaf" Edo mengulurkan tangan. "Sorry"

Aku menyambut tangan Edo. "Gue juga"

"Gausah nangis juga kali" tuh kan baru juga baikan. Edo kembali mengejek.

"Issss edo!" Shilla geram dan memukul Edo pelan. "Ntar ngambek lagi nih Steffi nya"

"Gak gak gak. Ampun Stef"

"Udah-udah gak usah ngambekan lagi" tiba-tiba Iqbaal berbicara dan mengacak pelan kepalaku.

Times (Pending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang