Friendzone 32 ~ Hari sial itu istimewa

8.6K 311 10
                                    


Mohon Tuhan....
U

ntuk kali ini saja beri aku kekuatan tuk menatap matanya.
Mohon Tuhan....
Untuk ini saja.
Lancarkanlah hariku. Hariku bersamanya.

Hariku bersamanya....

- Hari Bersamanya -
Sheila on 7











****
Dan, Akhirnya kita bertemu kembali.
Pada waktu, detik, menit dan angka yang berbeda.
Tapi....ada sesuatu hal yang tetap sama hingga saat ini.

Rasa...

Rasa ini masih tetap sama.

****







👫   F R I E N D Z O N E   👫

"Aw! Holy shit!" Yull memekik saat lututnya menyenggol pintu toilet. "Eh! Lo kalo kesel sama gue bilang, dong, ah." Yull memarahi pintu toilet, yang jelas-jelas itu adalah benda mati.

Yull berjalan dengan satu kaki. Sambil melompat-lompat. Kemudian Yull berhenti untuk melihat dirinya sendiri di cermin. Ia mengatur nafasnya yang tampak lelah sekali untuk hari ini. Beberapa menit berlalu untuk mengatur nafasnya sambil melihat dirinya yang tampak begitu berantakan. Baju seragamnya baru saja terkena noda saus tiram dan beberapa minuman es jus.

Hari ini benar-benar sial.

Yull mendengus. Mencoba menstabilkan emosinya. Sejurus kemudian tangannya merogoh sesuatu disaku roknya. Ia merogoh sapu tangan dan kemudian dibasahi oleh air untuk dibersihkan ke bajunya yang kotor.

"Demi sempak neptunus, hari ini benar-benar tersial." Ucap Yull disela-sela ia mebersihkan seragamnya. "Apa karena dosa gue nyulik anak mimi peri, ya?"

Setelah sudah agak lumayan bersih seragamnya. Yull membasuh mukanya dengan air. Ia merasa lebih tenang dan damai saat senyawa H2O ini menyentuh keseleruhan kulit diwajahnya. Kemudian Yull mengeringkan wajahnya dengan tissue karena sapu tangannya sudah kotor untuk membersihkan seragamnya. Lalu, mengeluarkan bedak untuk mengatasi wajahnya yang kusam. Kemudian Lipgloss agar bibirnya tidak terlalu terlihat pucat.

Tiba-tiba ponselnya bunyi.

"Halo! Kenapa, Wil?" Tanya Yull masih asyik memoleskan bibirnya dengan LipIce.

"Lo lagi dimana, sih, Yul?" Yull menjauhi ponselnya karena terdengar sangat berisik sekali.

"Gue lagi di toilet, " Kata Yull dengan nada kesal. "Tadi gue abis ditabrak sama waitress terus ditikung sama pintu toilet." Cerocosnya.

"Hah ditikung pintu toilet?" Terdengar suara Willy yang cekikkikan. "Ada-ada aja deh lo, Yul. Lo waktu engga sengaja liat cicak lagi kawin aja bilangnya ditikung. Karena lo jomblo sendiri yang liat secara langsung."

"Err....pokoknya gue gedek banget sama hari ini."

"Yowes. Kalo udah asyik main tikung-tikungan sama pintu toilet lo cepet-cepet kesini. Meja no 19, yah."

"Aish....lo kok malah ngeledek gue, sih."

Willy terkekeh. "Oh iya Yul, Lo mau tau gak? Disini ada A--"

FriendzoneWhere stories live. Discover now