Lucifer's Son ✔

i

"Ayah pernah bercerita padaku. Lucifer adalah iblis terkuat. Iblis yang memiliki pangkat yang paling tinggi. Julukan Lucifer terkenal sebagai bapak segala pendusta, bintang timur, pembawa cahaya, putra fajar yang terjatuh ke bumi. Lucifer diusir dari Surga karena telah menentang Tuhan dan menjadi malaikat yang jatuh. Ia merupakan perwakilan dari 'kebanggaan' di 7 Dosa Mematikan atau biasa dikenal dengan 7 Deadly Sins.

Ayah mengatakan, pada awalnya Lucifer adalah malaikat dengan peringkat tertinggi yang selalu dekat dengan Tuhan, dan oleh karena itu Tuhan memperbolehkan untuk berkuasa atas bumi. Sayangnya, karena Lucifer sangat mencintai dirinya sendiri dan ingin berkuasa atas singgasana alam semesta termasuk kerajaan surga. Ketik Tuhan meninggalkan tempat duduk singgasananya, ia berani menduduki tempat tersebut.

Tentu hal ini membuat para malaikat di surga murka karena dianggap tidak menghormati Tuhan. Peperangan antara malaikat di surga pun terjadi sampai akhirnya malaikat Michael turun tangan dan berhasil mengusir Lucifer dari surga bersamaan dengan malaikat lain yang mendukungnya. Dan nama Lucifer berubah menjadi Satan.

Dongeng yang sangat menarik dan juga menakutkan untuk anak kecil. Ayah menceritakan padaku, agar aku tidak berbuat nakal. Karena kenakalan adalah salah satu perbuatan jahat yang disukai Lucifer. Dan cerita itu sukses membuatku takut jika bertindak nakal." - Im Yoona

♣

Im Yoona. Gadis yang tahun ini berumur 24 tahun. Hidup sebatang kara karena ayah yang telah meninggal dalam sebuah insiden kecelakaan dan ibunya yang meninggal saat melahirkannya. Gadis dengan kehidupan sederhana. Tidak kaya, namun tidak juga miskin. Ia memiliki rumah yang ditinggalkan ayah untuknya. Dan sebelum meninggal, beliau ternyata mempunyai tabungan yang lebih dari cukup untuk kehidupan Yoona. Sisanya Yoona gunakan untuk menimba ilmu disebuah universitas ternama. Hanya uang masuknya saja yang berbayar. Untuk uang tiap semesternya, Yoona mengambil beasiswa. Mengingat Yoona adalah seorang gadis yang pintar.

Yoona lulus pada umur yang ke-22. Termasuk mahasiswi yang lulus tepat pada waktunya. Setelah kelulusannya, ia mendapat tawaran kerja dari berbagai perusahaan. Nilai kelulusannya sangat pantas untuk diperebutkan perusahaan. Otak brilliant-nya pun tentu tidak akan merugikan perusahaan, tetapi sebaliknya, akan menambah keuntungan perusahaan berkali-kali lipat.

Yoona termasuk seseorang dengan tingkat dermawan yang tinggi. Upah yang ia peroleh dari hasil keringatnya, sebagian ia sumbangkan. Bukan hanya ke panti asuhan, namun juga ke panti jompo, sekolah, rumah sakit, dan masih banyak lagi. Bahkan Yoona mendirikan sekolah di daerah pelosok. Karena niat belajar anak-anak di daerah pelosok, membuat Yoona semangat untuk membangun sekolah disana. Hal ini tentu disambut dengan senang hati oleh kepala desa tersebut.

Terkadang, Yoona membantu para tenaga mengajar di sekolah itu jika ia senggang. Tidak sedikit juga anak-anak yang senang akan kehadiran Yoona. Ia datang ke desa itu tidak dengan tangan kosong. Ia sering membawa makanan ringan, sampai bahan-bahan pokok seperti beras, ramyeon, dan lainnya.

Saat ini Yoona merasakan kebosanan. Ia sudah menyelesaikan tugas dari perusahaannya. Ia juga mendapatkan bonus dari atasannya karena bekerja dengan sangat baik. Yoona memanfaatkan waktu luang ini untuk mengunjungi warga desa yang biasa ia kunjungi. Memang hari sudah mulai siang, dan ada kemungkinan ia akan sampai di Seoul pada malam hari. Tetapi ia sudah berkali-kali pulang pada malam hari. Ini membuatnya tidak takut sedikit pun.

Sesampainya di desa, Yoona disambut hangat oleh warga desa. Seperti induk ayam yang dikepung oleh anak-anak ayam. Disisi satu, anak-anak desa mengajaknya untuk bermain, terutama anak perempuan. Disisi lain, para orangtua dan remaja mengajaknya untuk bertamu kerumah mereka masing-masing. Dalam keadaan seperti ini, biasanya Yoona manfaatkan untuk mengambil jalan tengah, yaitu rumah kepala desa. Ia berbincang dengan orang dewasa dan bermain dengan anak-anak sekaligus.