vi

2.6K 461 45
                                    

Hi! Long time no see..

Seminggu sudah Yoona beristirahat akibat perutnya yang mendapatkan luka karena hantaman dari Irene. Keadaannya berangsur membaik, membuat Sehun sedikit bernafas lega. Saat Yoona sakit, Sehun yang merawat Yoona. Terkadang Yoona mengalami demam karena perutnya yang terasa sakit kembali. Terkadang keringat dingin keluar dari tubuhnya. Entah karena trauma karena Irene, atau ia menahan kesakitan pada perutnya.

Jika Yoona sedang tertidur, Sehun berkunjung ke kediaman Lucifer hanya untuk menanyakan Irene lebih lanjut. Jawaban yang diterima Sehun selalu sama, 'tidak perlu kau pikirkan, jaga isterimu baik-baik, sampaikan salam ku padanya,' membuat Sehun sedikit jengkel dengan Lucifer. Memang selama ini Lucifer tidak pernah mengecewakannya dalam hal apapun. Ia hanya ingin mengetahui apa yang Lucifer lakukan pada jalang itu. Hanya hal sederhana namun terus di tutupi oleh Lucifer. Jika Sehun melihat Irene kembali, maka ia pastikan Irene akan mati di tangannya. Bahkan jika Beelzebub menyatakan perang, maka akan Sehun lakukan.

Saat ini, Yoona sedang terduduk di ranjangnya dengan sebuah buku di pangkuannya. Ia tidak membaca buku, melainkan melihat ke luar jendela. Apa yang Yoona lihat, jika pemandangan dunia bawah sangat suram? Namun Sehun menyadari, Yoona tidak melihat pemandangan, tetapi seekor gagak hitam yang selalu bersama Lucifer, Raven.

Gagak itu memperhatikan Yoona, dan tentu Yoona memperhatikan gagak itu. Sehun menghampiri isterinya, "kau tidak perlu melihat Raven terlalu lama. Ia tidak akan berbuat jahat. Ia hanya memastikan keselamatanmu saat aku tidak ada," ujar Sehun menyadarkan lamunan Yoona.

Sehun mengambil posisi duduk disamping Yoona. Ia menatap Yoona dengan dalam, dan membuat Yoona sedikit malu dipandang Sehun terlalu dalam. Ia menundukkan wajahnya dan menggigit bibir bawahnya. Sehun menyelipkan anak rambut yang mengganggu wajah Yoona ke belakang telinga Yoona, "kau cantik.."

Yoona mengangkat wajahnya dan matanya bertemu dengan mata Sehun. Mata yang indah menurut Yoona. Siapapun yang bertatapan mata dengan Sehun, akan tenggelam di dalamnya.

Sehun mendekatkan wajahnya dengan leher Yoona. Ia mengecup leher dan pundak Yoona berkali-kali. Yoona hanya memejamkan matanya merasakan bagaimana bibir lembut suaminya menjelajahi leher dan pundaknya. Sesekali ia mengerang ketika Sehun menjilat telinga dan lehernya. Sehun sesekali menggigit leher isterinya.

Sehun menjauhkan wajahnya dari leher Yoona. Ia menghentikan aktivitasnya dan menatap Yoona dengan mata berkabut. Ia berada dalam puncak gairah yang tinggi. Menunggu sang isteri pulih dan menahan gairahnya sungguh melelahkan untuk Sehun.

"Kau sudah siap untukku, isteriku," ucap Sehun dan menyisihkan anak-anak rambut Yoona.

Yoona menundukkan wajahnya yang ia yakin bahwa wajahnya saat ini sudah merah padam. Ia tentu tahu maksud dari suaminya. Temannya yang sudah menikah menceritakan pengalaman pertamanya dengan sang suami. Mengingat bagaimana temannya menceritakan hal itu, membuat Yoona begidik ngeri. Bahkan ia ingat bagaimana gurunya menceritakan tentang 'selaput dara' seorang wanita perawan. Pikiran Yoona menjadi kalang kabut mengingat hal itu semua.

Sehun mengetahui kegelisahan Yoona. Ia menyentuh pipi Yoona dengan sangat lembut dan mengusapkan ibu jarinya di pipi Yoona. Hal itu membuat Yoona sadar dari pikiran yang menghantuinya. Ia menatap Sehun dan dibalas senyuman hangat oleh Sehun.

"Jika kau tidak siap, aku tidak akan memaksamu, isteriku. Aku tidak ingin membuatmu takut,"

Yoona tidak menjawab pernyataan Sehun. Ia hanya mengagumi bagaimana Sehun menghargainya sebagai seorang wanita yang tidak mempunyai pengalaman sedikitpun tentang 'bercinta'.

Sehun mendekatkan wajahnya pada telinga Yoona, "Lagipula, kita masih memiliki waktu yang panjang. Aku akan menunggu hingga kau siap," Sehun menyudahinya dengan kecupan singkat di pipi Yoona. Ia meninggalkan Yoona yang masih terpaku.

Lucifer's Son ✔Where stories live. Discover now