xi

2.5K 417 40
                                    

Cerita ini terjadi beratus-ratus tahun yang lalu. Saat dimana Lucifer manjatuhkan hatinya pada seorang gadis yang berasal dari dunia manusi. Gadis yang memiliki darah barat dan asia, karena persilangan dari orangtuanya yang berbeda negara. Mereka bertemu bertepatan dengan dunia manusia yang sedang terjadi peperangan. Lucifer yang terluka saat berperang dengan raja iblis lainnya, memilih untuk memulihkan dirinya dengan menyelinap ke dunia manusia dan kabur di hutan yang tidak berpenghuni. Bukan berarti Lucifer kalah atau melarikan diri. Hanya saja, Lucifer mencoba untuk melerai beberapa raja iblis yang terlibat perang dan menuduh satu sama lain. Tidak sengaja, sebuah peluru meriam jatuh tepat di dekatnya, membuat Lucifer terjatuh dengan jarak yang jauh dan membuat tubuhnya luka serius. Ia tidak akan bisa menghentikan peperangan jika kondisinya seperti itu. Untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan, seperti beberapa iblis mencoba untuk memanfaatkan situasi dan membunuh Lucifer, akhirnya ia memilih untuk bersembunyi di dunia manusia.

Keberuntungan ataukah sebuah kesialan yang menimpanya. Ia melihat seorang gadis memperhatikannya. Jika gadis itu sudah sejak lama memperhatikannya, tidak menutup kemungkinan bahwa gadis itu melihatnya berteleportasi. Tetapi keadaannya tidak memungkinkan ia membunuh gadis itu. Ia hanya berharap gadis itu tidak membunuhnya.

Darah sudah menyelimuti tubuhnya. Bola matanya sudah memerah bukti bahwa ia sedang dalam masa pemulihan dan agar memberikan peringatan pada siapapun yang mencoba mendekatinya.

Lucifer melihat gadis itu mendekat. Lucifer sama sekali tidak bisa membuat pertahanan diri. Pada awalnya, ia mengira bahwa gadis itu akan ketakutan dengan bola matanya yang berwarna semerah darah. Tetapi tidak. Gadis itu menghampirinya dan mengeluarkan selembar kain. Gadis itu dengan cekatan membersihkan darah di tubuh Lucifer.

Lama tidak membuka keheningan, gadis itu memberanikan diri untuk memulai pembicaraan, "Apa yang terjadi padamu?"

Lucifer tetap mengawasi gadis itu dengan tatapan dingin, "Mengapa kau berada di hutan?"

Merasa pertanyaannya tidak mendapatkan balasan, akhirnya gadis itu memilih untuk menjawab pertanyaan dari pria yang ada di hadapannya, "Aku dan keluargaku mengungsi di hutan ini,"

"Mengungsi?"

Gadis itu mengangguk pelan, "Desa ku, yang berada di selatan hutan ini, sedang di jarah oleh seorang perampok. Mereka bukan hanya menjarah harta benda, tetapi juga gadis-gadis yang berada di desaku. Demi menyelamatkanku, ayah dan ibu mengajakku untuk pergi ke dalam hutan. Kami tinggal di sebuah gubuk kecil dekat sini,"

Lucifer mengerutkan keningnya, "Mengapa di dunia ini ada penjarah?"

"Ternyata benar. Kau tidak berasal dari dunia ini," ucap gadis itu dan Lucifer merutuki dirinya, "Perang."

Lucifer mencoba untuk mengabaikan identitasnya yang sudah tercium oleh gadis itu, "Perang?"

"Di kota. Beberapa orang miskin dan jahat, atau lebih tepatnya perampok yang ada di kota membuat sebuah kelompok. Mereka menjarah desa-desa. Hal ini sudah lazim. Sewaktu aku masih kecil, ayah dan ibu bisa menyembunyikan ku disebuah ruangan kecil di bawah lantai rumahku. Tetapi tidak selamanya ruang di bawah lantai rumah ku cukup untuk diriku. Mendengar keributan di luar, ayah dan ibu membawaku keluar dari rumah lewat pintu belakang. Hingga berakhir di hutan ini. Dan kau?" Lucifer diam dan tidak menjawab pertanyaan gadis itu, "Jika kau tidak ingin bercerita, aku tidak akan memaksamu. Aku hanya ingin bertanya, siapa namamu?" gadis itu tersenyum penuh kelembutan dan ketulusan.

"Lu— William. William Suttclife." ucap Lucifer sekenanya. Jika ia mengatakan bahwa dirinya adalah Lucifer seorang raja iblis, ia bisa memastikan gadis itu akan tertawa terpingkal-pingkal.

"Mariane Kim. Ayahku seorang warga asia, dan ibuku seorang warga barat. Kau bisa memanggilku Ane. Orangtuaku memanggilku dengan sebutan Ane," Mariane telah membersihkan darah yang ada di wajah dan pergelangan tangan Lucifer. Tetapi tidak sebersih itu. Ia tidak membasahi kainnya dengan air, sehingga darah masih tercetak jelas di wajah tampan Lucifer, "Bola matamu.. Apakah itu asli?" Ane mencoba menanyakan bola mata Lucifer yang masih memerah terang.

Lucifer's Son ✔Where stories live. Discover now