And the story begin

713 37 0
                                    

PAGI ini adalah hari sial buat Cerry, gara-gara begadang nenangin perasaan kakaknya dia bangun kesiangan dan kebetulan jam pertama adalah jam pelajaran milik Pak Barata, bakal makin sial saja hari ini.

"kenapa ya Cer kalo bapak yang ngajar ada saja ulah kamu." Kata Pak Barata membuka omelannya

"itu karena jam pelajaran bapak di jam pertama coba jam terakhir pasti aku nggak berulah.." Ucap Cerry dalam hati.

" Hari ini bapak pikir bakal liat muka setengah sadar kamu di meja. Eh, ternyata malah melihat kamu telat. Bapak jadi bingung mau hukum kamu apalagi. Berdiri di kelas sudah biasa kamu lakuin, bersihin kelas rasanya sudah karatan hukuman itu untuk kamu. Bahkan, nyiram tanaman yang jarang di lakuin sama anak lain sudah sering bahkan mungkin tanamannya malah sudah hafal sama kamu. Bapak sampai bingung mau menghukum kamu apa lagi. Gimana kalau teman kamu yang usulin hukuman buat kamu." Ucap pak Barata

"kenapa bapak nggak bunuh aku saja dari pada minta yang laen hukum aku." Protes Cerry dalam hati

Musuh besar Cerry si Nichole angkat tangan. Cerry sadar banget bahaya sudah deket kalo sampe cewek nyebelin ini sudah ikutan.

"gimana kalau dia gantiin mang Ujang jadi tukang bikin kopi sama bersihin sekolahan selama seminggu." Ucap Nichole seneng

"ada usul lagi?" Tanya pak Barata

Kali ini seorang Arthur yang angkat tangan. Kontan hal ini membuat seisi kelas pada kaget. Gimana enggak? Arthur ini di kenal nggak suka ikut campur urusan orang lain. Apa lagi orang yang baru di ajak ngobrol kemaren.

"ya, kamu mau usul apa?" Ucap pak Barata menunjuk Arthur

"saya hanya merasa kesinggung saja. Kemarin, dia Cuma bilang makasih buat nemuin barang dia yang hilang padahal itu barang yang berharga. Tanpa dia bilang maaf sama saya." Ucap Arthur

Cerry ngerutin keningnya, belum ilang rasa herannya karena temen barunya ikutan nimbrung soal hukumannya, malah sekarang musti minta maaf buat hal yang nggak dia ngerti.

"memangnya Cerry salah apa sama kamu? Setahu bapak sebandel-bandelnya Cerry dia gak pernah nyakitin orang lain"

"tapi, pak. Kesalahannya kali ini fatal sekali, Pak. Sampe kalo perlu saya nuntut dia ke pengadilan." Ucap Arthur serius

Seisi kelas liatin Cerry penuh amarah apalagi cewek-ceweknya. Wah, rasanya pengen nelen saja. Gimana enggak, cewek yang biasanya santé saja kelakuannya itu bisa jahat sama cowok idola mereka.

"tunggu dulu. Aku tahu kemaren aku nggak sopan Cuma bilang makasih. Tapi, kemaren aku buru-buru jadi nggak sempet traktir atau ngapin kek. Tapi, perasaan aku nggak ngapa-ngapain kamu. Kok bisa ampe pengadilan segala?" ucap Cerry bingung

" Apa gara-gara aku ngobrol sama kamu tanpa ijin dari fans-fans kamu gitu? Atau ada peraturan nggak tertulis yang harusin aku ijin sama kepsek dulu kalo mau ngobrol sama kamu pake kertas bermaterai." Ucap Cerry mengira-ngira kesalahannya

"lebih dari semua itu bahkan kejahatan kamu lebih berat dari pembunuhan berencana. Kejahatan kamu adalah ngambil hatiku tanpa setahuku dan kamu nggak balikin hatiku." Ucap Arthur sambil menyeringai seneng

"apa?!!!" ucap Cerry kaget

Nggak Cuma Cerry saja kok yang heran bahkan Nichole malah sudah pingsan.

"kalo becanda bukan sekarang waktunya, Bung." Ucap Cerry

"apa musti aku ulangin biar kamu percaya kalo aku nggak bercanda. Aku sejak kemarin nggak bisa hapusin wajah kamu dari otakku. Lihat tanganku." Perintah Arthur sambil menunjukkan jarinya

CINTA RASA CERRYWhere stories live. Discover now