SAD SONG

262 23 0
                                    

CERRY berlari ke kelasnya. Yups! Hari ini dia telat lagi. Sialnya pagi ini di mulai dengan guru kesayangnnya.

"selamat siang, Cerry. Lama bapak nggak melihat kamu."

"maaf, pak. Saya tadi kesiangan."

"kesiangan? Memangnya daftar alasan kamu sudah hilang? Biasanya ada saja alasan kamu. Bukankah kamu sudah lama nggak memakai alasan itu bila terlambat."

" wah, saya tersanjung bapak memperhatikan saya sedetail itu."

"kamu tahu satu-satunya orang di kelas ini yang selalu berulah Cuma kamu saja."

Sebenernya nggak Cuma Cerry saja yang bandel tapi kalau jam pelajaran pak Barata Cuma Cerry yang berulah dan ulahnya ketahuan. Cerry Cuma diem aja.

"kenapa diem saja di situ?!" tanya Pak Baskara

"saya menunggu hukuman dari bapak." Ucap Cerry

"kalau saja semua orang di sekolahan ini kaya kamu pasti nggak banyak guru yang mengalami stress berat karena muridnya sadar diri. Karena kamu sudah mengingatkan bapak mengenai hukuman kamu, saat ini kamu tidak bapak hukum."

Cerry malah curiga sama hal itu. Pastia ada hal lain yang akan dikatakannya.

"tapi.."

"tuch bener." Piker Cerry dalam hati

"pulang sekolah kamu bersihin taman menggantikan pak Maman yang sakit."

Cerry ngeloyor pergi mau kembali ke mejanya. Tapi, tiba-tiba Cerry berhenti. Dia berdiri tepat di depan kelas. Hari ini suasana kelas rasanya berbeda banget buat dia. Kelas yang hampir tiap hari dia tempatin berubah jadi kelas asing. Semua mata natap Cerry dengan aneh seolah dia yang jadi murid baru di kelasnya. Tapi, rasanya bukan tatapan asing tapi tatapan merasa keganggu dengan kehadirannya.

"maaf kalo selama ini aku selalu mengganggu pagi kalian. Hampir tiap hari aku bikin ulah dan ganggu kelas ini. Sekali lagi maaf." Ucap Cerry

Ketika Cerry berjalan ke mejanya, mau nggak mau dia musti lewatin meja Arthur. Cerry nggak punya nyali buat lihat muka Arthur. Ada rasa marah, sebel, kecewa dan perasaan laen yang lagi berkecambuk di kepalanya.

"kalau sudah selesai pidatonya, cepat kamu duduk di meja kamu. Atau kamu lebih suka duduk di meja bapak?" Perintah Pak Barata mecahin kediaman Cerry

Cerry buru-buru duduk di mejanya.

"kamu nggak apa-apa?" Tanya Vita kawatir

"nggak apa-apa kok." Jawab Cerry lesu

Vita malah tanpa sadar netesin air mata.

"kamu kenapa?" Tanya Cerry heran

"kamu bohong. Kamu sekarang nggak lagi baek-baek saja." Ucap Vita

Cerry diem. Kemaren setelah balik Cerry nggak langsung pulang tapi ke tempat kafe kak Caka.

"lho, kok sendirian? Bukannya tadi mau sama Arthur." Tanya Tio heran

Ketika denger nama Athur di sebut air mata Cerry langsung deras keluar dan nggak mau berhenti.

"kamu kenapa?" Tanya Tio kawatir

"muka kamu aneh banget. Aku Cuma kelilipan. Tadi di depan banyak debu."

"sini aku liat debunya sebanyak apa sampai berair gitu." Ucap Tio

Tio meraih muka Cerry tapi di tampik sama Cerry.

"apaan sech. ngak usah nanti juga keluar sendiri debunya."

Tio narik Cerry kearah belakang rumah.

CINTA RASA CERRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang