A.9

261 20 0
                                    

Tanya POV

Aku bete dengan hariku yang kali ini membuatku ingin cepat-cepat mengakhiri cerita ini, gara-gara si viktoriya yang nge goda-goda aku tentang si pendek dihadapanku ini membuat tidurku tidak nyenyak.

"Baik! Karna sudah pada berkumpul kapan kita jalan? Tsk! Aku tidak suka keributan" tsundere oulo sampai-sampai lidahnya tergigit sendiri, dasar aneh.

Oulo menatapku sinis, aku hanya bersiul ria sambil memandang kearah lain.

Balik ke cerita, semua pemimpin squad telah tiba mike dan levi datang sambil membawa gulungan penting lalu dia mulai angkat bicara "hari ini kita akan pergi ke distrik Selatan wall rose" dia pun melangkah menuju kudanya lalu dia menaiki kuda tinggi berwarna hitam, "kalian!! Siap-siap menaiki kuda kalian, kita akan pergi sebelum malam tiba" ucap levi memerintah.

Aku dan lainnya pun naikin kuda kami, dan kami pun pergi duluan tanpa memperdulikan squad mike yang tertinggal dibelakang, "kenapa kapten tidak menunggu squad mike sih" rontaku, "aku juga tak mengerti" balas petra melirik diriku. Aku melirik dirinya sekilas lalu ku lakukan kudaku kearah kapten si pendek itu, setelah posisi kami sama aku mulai bertanya "kapten, kenapa kita tidak menunggu squad mike yang tertinggal dibelakang?".

"Itu hanya membuang waktu, kita hanya memiliki waktu sedikit sekarang" balasnya datar.

"Memangnya kita kesana mencari apa?" Tanyaku penasaran.

"Aku juga sebenarnya tak mengerti, tapi setelah kita sampai... kamu bakal tahu" ucapnya sambil menarik tali kudanya mempercepat lari kudanya, sampai diriku tertinggal 'dasar menyusahkan' aku pun menyusul kapten termasuk kadet yang lain yang dibelakang, selagi kami masih menempuh perjalan panjang ini seketika si boneka inggris sialan itu tiba-tiba menampakan dirinya dengan senyuman yu ang tidak aku suka.

"Kenapa kamu baru muncul sekarang boneka sialan"

'Tanyakan pada author, kenapa aku baru muncul kembali di cerita yang sudah panjang ini'

Aku melirik author dengan datar, author sudah speechless mau ngapain sekarang.

(Terserah author mau apa dengan cerita ini 😋)

"Dasar author... jaim!! Kalau author ingin bikin cerita di chapter ini, harus jelas dong" omelku.

(Biarin... itu bukan urusanmu, kembali ke cerita)

Aku mulai memukul author sampai tidak bisa berjalan. Ceritanya sampai sini karna author disiksa oleh tanya degurechaff yang sadis ini. Jangan lah author, berhentilah bermain-main,  kembali ke cerita si boneka inggris masih melihat tanya dengan muka yang tanya tidak di sukainya.

'Kamu penasaran kenapa kamu disuruh pergi ke tempat yang agak jauh'

"Mmm... terus kalau kamu tahu soal ini beritahu aku dong"

'Mereka mendapatkan surat dari seorang pria misterius, dan isi surat itu kalian harus pergi ke distrik X untuk mengambil sebuah peralatan yang sangat penting dan alat itu sudah disimpan bertahun-tahun oleh para professor'

"Wow, kamu tahu banyak hal, aku salut padamu"

'Terima kasih atas pujiannya, tapi ada satu masalah sebelum kau dan kelompokmu datang ke tempat itu, nanti kalian akan melihat sebuah kejadian yang tidak menguntungkan karna tempat tersebut tidak bersahabat, semoga kamu berhasil dengan misi mu dan bisa pergi kembali keduniamu, sampaikan salamku pada viktoriya, bye~'.

Boneka inggris itu hilang, aku tersadar sambil melihat semua pemandangan hutan yang ternyata aku masih dijalan, ragaku mengontrol pergerakan kuda jadi aku terfokus oleh ucapan boneka sialan itu.

"Sebentar lagi kita akan masuk ketempat berbahaya, PERSIAPKAN DIRI KALIAN!!" perintah levi sebagai kapten.

Saat aku masuk ke dalam hutan yang tidak terlalu seram dari hutan wall Maria, aku melirik kesitar dan aku rasa feeling ku sudah tidak baik hari ini.

Aku melirik kebelakang dan melihatkan gunther dan eld yang sedang menatap jalan, kemudian aku melirik ke eren, dia sepertinya melirikku, aku mulai menggerakan mulutku, menyimak apa dia mengerti apa yang aku bicarakan, dia pun mengangguk dan mempercepat kudanya kearah levi, dia pun berbisik ke levi, yang tidak aku mengerti.

Lalu dia mundur kembali dan si kapten pendek itu memberikan perintah.

"Cepatkan laju kuda kalian, kita akan melewati rintangan yang sulit".

Aku dan yang lain mempercepat kuda kami dan memperlihatkan suara tembakan dan pistol yang sepertinya sedang menembak kita. Levi mengomando kita menggunakan 3dmanuverg, mereka langsung menurut terus melayang sedangkan aku masih tetap pada posisiku 'menaiki kuda'.

"TANYA KENAPA KAMU TIDAK MENGGUNAKAN 3DMANUVERGNYA, BAHAYA..." teriak eren cemas melihat diriku.

Aku tidak membalas teriakannya itu hanya senyuman menyeringaiku, aku mulai mempercepat kudaku tidak memperdulikan situasi bahwa diriku sudah menghadapi pistol yang berisi peluru, aku langsung melompat dengan gaya slowmotion lalu tanpa aba-aba aku mulai menggunakan pistol klasik di jaman perang, aku tarik pistol itu sambil menunjukan peluru yang sudah terbang menuju target, target itu mulai tertancam peluru yang aku tembak.

"Hahahaha, jangan meremehkanku, warga sialan" .

Aku terus melajukan kudaku sampai aku mulai beraksi lagi dengan pistol yang aku pegang, musuh masih tetap menyerangku dengan pistol mereka tanpa sepengetahuanku salah satu dari mereka melempar pisau kecil yang hampir kena di pinggangku, satu pedang melindungi pinggangku aku melirik dirinya dan tersadar bahwa kapten menolongku dari pisau maut, dia melirik diriku dengan raut kesalnya "seharusnya kamu turuti perintahku, jangan malah keasikan seperti orang idiot" aku hanya menunduk dan eksperesiku mulai berubah kesal padanya "aku tidak peduli apa perintahmu kapten levi, karna aku sudah gatal ingin memberi mereka pelajaran" ucapanku itu menunjukan wajahku dengan penuh kegilaan akan keobsesianku terhadap darah, dia hanya menatapku datar lalu menarik kudaku lalu melaju lebih kencang dari sebelumnya "JANGAN BERPIKIR AKU MEMBANTUMU, CEBOL! TSK! DASAR MENYUSAHKAN" aku hanya diam sembari melihat punggung pendek dia, dia yang mengendarai kudaku hanya menampakan wajah datarnya aku hanya menghela nafas.

'Lebih baik aku mengalah, dari pada di Kasih cabe dari mulut sipendek ini'

Eren POV

Aku, petra, gunther,  eld, oulo, melihat kejadian yang dilakukan tanya, sungguh aksinya memang gila. Kami hanya menuruti perintah heicho untuk terbang di tangkai pohon tanpa ketahuan warga desa ini, kami hanya terbang dengan 3dmanuverg sampai di tempat yang diperintahkan heicho.

"Dasar... bocah itu memang nyusahin, apa lagi kalian bisa lihat sendiri meskipun dia jago dengan skill tembaknya itu tetap saja heicho yang paling hebat?"

"Kau memuji apa menghina tanya ah" petra memandang oulo sedikit risih dengan ucapannya itu.

"Mmm... dua duanya"

"Ah... dasar plin plan" petra menunduk sebal mendengar jawaban oulo yang tidak pas lalu dia melirik diriku "eren seberapa jauh lagi kita akan melayang seperti ini, aku takut gasnya habis... apa lagi perjalanan kita masih banyak".

"Sebentar lagi petra" jawabku sambil melirik keberadaan heicho dan tanya setelah menemuka mereka berhenti di kerumunan pohon aku mulai menunjuk "itu mereka" kami pun turun dan mulai berjalan kearah dua orang ini, "heicho! Syukurlah kau selamat" rasa lega dari gunther dan eld, "tanya apa kamu ga apa apa" aku menghampiri tanya sambil mengecek dirinya, dia yang melihatku langsung menarik tangannya paksa "aku tidak apa-apa eren" ketus dia.

"Sementara waktu kita menginap disini, sepertinya kondisi tidak memungkinkan untuk pergi... suasananya sudah terlihat panas sekarang" perintah levi.

(Sementara waktu... cerita di chapter ini, segini dulu 😥 maaf kalau pendek... 😰.
Tunggu chapter selanjutnya ini tentang squad mike, bagaimana keadaan mereka ya! 😊😉)

"Tunggu kami ya...!!! " ucap para squad mike.

Youjo Senki x Shingeki no Kyojin [END](Crossover Anime Fanfaction)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora