Akhirnya, pekerjaan rumah selesai pada jam 3 dini hari. Beberapa lembar sayur sisa dan bubur kentang nyaris basi menjadi makan malam Cindy. Padahal, seharusnya saat hangat masakan buatannya itu yang paling enak. Mendiang ayahnya sangat suka semua masakannya.
Gus, tikus gendut sahabatnya mendekat, sama sekali tidak terlihat tertarik dengan makanan nyaris basinya. "Kenapa kau tidak pergi saja, Cindy? Kami akan menemanimu memulai hidup baru di luar sana."
"Lalu, aku bisa apa kalau pergi dari rumah ini? Sendirian?"
"Apa saja, Cindy. Kau bisa melakukan apa saja. Masakanmu enak, kau cantik dan baik hati. Semua orang akan menerimamu." Gus menyentuh tangannya. "Kami akan selalu bersamamu, Cindy. Selalu."
Dan, keheningan mengambil alih. Hanya suara denting sendok dan helaan napas panjang yang terdengar dari gadis itu.
Setelah ini, Cindy akan melakukan hal yang sama dengan hari sebelumnya, masuk ke dalam bilik kecilnya di atap, menggoresi pergelangan tangan dengan pisau sambil menatap matahari terbit. Hanya saja, dia berharap tidak ada tikus atau burung yang menolongnya hari ini.
***
#retelling_fairy_tale
#Cinderella
YOU ARE READING
Lady in Love (Completed)
Short StoryCerita-cerita pendek yang mengisi waktumu dengan senyum dan kekaguman. Cerita tentang kesungguhan dan ketangguhan manusia yang bertahan dengan cinta.
