Apart

1.8K 179 0
                                    

Aku tersenyum padanya. Kupastikan menarik bibir dengan sempurna sambil membentuk beberapa kali cium jauh. Mungkin ini adalah senyum terakhirku yang bisa dilihatnya. Aku ingin dia mengenang wajah terbaikku. Aku ingin wajahku benar-benar memperlihatkan cinta.

Gerbong hitam yang padat dengan tentara muda itu kini melaju. Air mataku mulai jatuh. Gerbong itu akan membawa cintaku jauh menuju perang. Mereka bilang semua yang ada di gerbong itu sudah mati. Semua di gerbong itu tidak akan kembali.

Aku berlari. Aku terus berlari di samping gerbong. Tak kuhiraukan topi yang terlepas atau rambut yang berkibar liar menabrak angin musim gugur Edelberg.

Dustin mengulurkan kepala ke luar jendela. "AKU MENCINTAIMU, VEGA!" teriaknya sambil melambaikan tangan.

Aku berhenti saat melihat matanya yang merah. Apa itu air mata yang kulihat berkilau di pipinya? Apa Dustin yang tidak pernah menangis walau dihajar ayahnya kini mengeluarkan air mata? Untukku?

Lalu, apa yang kau harap bisa kulakukan, Dustin? Apa yang bisa kulakukan selain menangisimu?
***

Ps.
Buat Cloverline's Author hari ini.

Lady in Love (Completed)Where stories live. Discover now