1. Sekolah

1.4K 62 0
                                    

Sehabis shalat subuh, Abiegaill langsung bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Sekarang tubuh Abiegaill tampak segar dan wangi Serta dengan seragam sekolah yang rapi dan bersih. ia berjalan mendekati cermin dan melihat pantulan dirinya. Mengecek satu persatu, mulai dari dasi, baju, ikat pinggang, rok, kaus kaki hingga sepatu sekolah. Setelah dipikir semuanya lengkap ia menyudahi aksi pandangnya di cermin. Lalu beralih ke pergelangan tangannya, melihat jam berapa sekarang ini. Ekspresi wajahnya berubah menjadi kesal. Ia bergegas ke ruang sebelah kamarnya untuk membangunkan seseorang yang berada di dalam.

Tok...Tok..tok

Terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar. Tapi tidak dihiraukan oleh orang yang berada di dalam. Terdengar lagi ketukan pintu untuk kedua kalinya dengan suara yang cukup keras berharap segera di buka. Ia menggelengkan kepala sebanyak tiga kali saat membaca tulisan yang tertera di depan pintu kamar yang berwarna merah muda. "Incess ulan" seperti itulah kira-kira tulisannya. Lalu ia berkata dengan suara sedikit berteriak.

"Ulan cepat bangun! Ini sudah jam 05.38 Wib. Nanti waktu shubuh habis," ucap abiegaill kesal.

"Dalam hitungan ke lima Lo gak bangun juga. Gue aduin ke Bude!" perintahnya yang tak terbantahkan. Akhirnya terdengar juga suara serak khas bangun tidur dari dalam.

"Iya," sahutnya.

"Satu..." hitungan dimulai.

"Dua..." tidak terdengar suara sahutan lagi dari dalam yang berkemungkinan orangnya masih tidur.

"Tiga..."

"Iya gue bangun"

"Empat..."

"Lim-" hitungannya terpotong saat pintu yang ditunggu-tunggu akhirnya terbuka juga dengan menampilkan seorang gadis dengan tampang kusut rambut tak beraturan dan tangan yang masih menempel di mulutnya karena habis menguap. "Berisik deh ganggu orang tidur aja," omelnya tak jelas.

"Lo punya Agama gak?" Tanyanya dengan tatapan tajam.

"Punya lah pertanyaan lo gak guna banget," jawabnya bingung.

"Apa Agama lo?" Tanyanya lagi.

"Islam," jawabnya dengan tampang yang masih bingung.

"Lo mau shalat sendiri atau gue shalatin. Mau?" Tanyanya kesal sekaligus geram dengan tampang nya yang kek orang bego tapi gak bego. "Untung kamar lo ke kunci coba aja kalo gak udah gue siram muka lo pake air dingin!" sambungnya sadis.

"Cepat sekarang tinggal 7 menit lagi. Setelah itu sarapan pagi di bawah," ucapnya tajam. Lalu berbalik meninggalkannya sendirian tanpa berkata apapun lagi.

Gadis tadi hanya bisa menyengir lebar saat sudah tau letak kesalahannya sehingga membuat sepupunya marah. Ia cepat menutup pintu lalu bergegas ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

***

Tap... tap.. tap

Mungkin seperti itu suaranya.

Terdengar suara derap langkah kaki seseorang menuruni anak tangga satu persatu.

"Good morning," sapanya dengan ceria. Bukannya mendapatkan balasan tapi malah dinyinyir.

"Sok ke Inggris-an lo!"

"Gak papa dong. Terserah gue yang penting hepi. Wlee..." Ulan memeletkan lidahnya.

"Semerdeka lo," jawabnya cuek.

"By the way. Loe kek gini kalo dandan ya?" Pertanyaan yang menyindir.

ABC (Antara Benci dan Cinta) TAMAT ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora