1. Kesan Pertama: 6"

1.7M 75.4K 8K
                                    


Miracle: Lucu, disaat banyak orang tertarik untuk pergi ke arah barat, kamu malah pergi ke arah timur sendirian. Yang lain berlomba-lomba mencari perhatian, tapi kamu sama sekali tidak tertarik. Hidupmu terlalu datar. Misi kali ini akan sangat menarik untukmu. Buktikan seberapa hebat kamu bisa mencairkan gunung es yang ada di dekatmu.

“Timur? Barat? Gunung es?” Kening Fira sudah berlipat-lipat membaca sebuah pesan LINE di ponsel Salsa. Ia kebingungan mengartikan maksud dari isi pesan misterius itu.

Salsa merebut ponselnya dengan kesal. “Gue minta bantuan lo buat artiin pesan ini, bukan minta lo bikin gue tambah bingung!”

Salsa membaca lagi pesan itu berulang kali, berharap otaknya mendapat pencerahan dengan tiba-tiba.

Bukan tanpa alasan Salsa berusaha keras memutar otaknya untuk mengartikan pesan misterius yang bahkan hingga kini ia tidak pernah tahu siapa pengirimnya. Dan bukan tanpa alasan pula Salsa menamai pengirim pesan itu dengan “Miracle”. Nyatanya, begitu banyak kejadian aneh atau yang sering ia sebut dengan mukjizat nyata setiap kali Salsa berhasil melakukan misi dari si pengirim pesan itu.

Semua berawal saat 7 tahun lalu, ketika Salsa masih duduk di bangku kelas 4 SD. Ia tidak akan pernah bisa memaafkan dirinya sendiri kalau saja Luna sampai tidak bisa tertolong saat itu.

Salsa menemukan kertas misterius saat itu. Awalnya ia mengabaikannya. Namun, ketika menemukan kertas dengan tulisan serupa setiap hari, ia jadi penasaran.

Isi pesannya meminta Salsa untuk membacakan dongeng setiap malam untuk adik perempuannya yang sedang terbaring koma di rumah sakit—Luna. Salsa yang masih berumur 9 tahun saat itu selalu menemani adik kesayangannya yang masih berusia 4 tahun di rumah sakit.

Saat itu Salsa masih belum paham kalau Luna bisa saja tidak tertolong bila rumah sakit menghentikan segala alat bantu untuk menopang tubuh kecil Luna. Yang Salsa tahu, orang tuanya tidak punya cukup uang untuk membayar jumlah yang tidak bisa dibilang sedikit.

Salsa pernah melihat mamanya diam-diam menangis di sudut dapur karena hal ini. Juga pernah mendengar papanya menelpon entah pada siapa untuk meminjam uang yang berakhir dengan isak tangis.

Salsa hanya mau Lunanya kembali. Ia rindu celotehan-celotehan riang dari mulut kecil itu. Salsa mau Luna terbangun ketika Salsa membacakan dongeng Putri Salju kesukaan Luna. Salsa akan membacakan dongeng lain apabila Luna sudah bosan mendengar ia membaca dongeng yang sama selama 20 malam berturut-turut. Asalkan Luna mau bangun, mengeluh langsung padanya seperti biasa dengan suara cadelnya. “Bocan, Kak. Anti celita lain.”

Dan mukjizat itu terjadi. Miracle. Salsa tidak lagi melihat mamanya menangis di pojok dapur. Salsa juga mendengar isak tangis sedih papanya kini berganti dengan isak tangis haru. Papanya berkali-kali mengucap syukur sambil berterimakasih karena ada seorang donatur yang tidak ingin disebutkan namanya yang telah melunasi biaya perawatan Luna. Bahkan menanggung semua biaya perawatan Luna hingga sadar.

Miracle tidak berhenti sampai di situ. Luna sadar seminggu kemudian. Salsa senang luar biasa. Adik kesayangannya sudah kembali.

Sejak peristiwa itu, pesan misterius selalu datang di saat-saat sulit Salsa. Dan selalu saja berakhir dengan indah ketika Salsa berhasil menyelesaikan misi dengan baik.

Seiring berjalannya waktu, pesan misterius itu masuk melalui media yang lebih modern. Seperti 2 tahun belakangan ini, ketika Salsa baru memilki ponsel sejak duduk di SMA, pesan misterius itu kini masuk melalui pesan LINE.

“Kali ini, apa imbalannya kalo lo berhasil jalanin misi ini?” tanya Nadin santai. Sebelah tangannya sedang sibuk memindahkan keripik kentang kesukaannya dari dalam kemasan ke dalam mulutnya.

My Ice Boy [Completed]Where stories live. Discover now