28. Aku Janji

444K 38.8K 5.4K
                                    


"I don't want to lose you. Please don't scare me like that."

____________________________________

Mood Galen mendadak berubah baik berkali-kali lipat karena kejadian di gudang tadi. Ia tidak menyangka, awalnya ia hanya berniat memergoki Salsa yang kedapatan menemukan sebelah sepatu yang memang sengaja Galen letakkan di atas tumpukan kardus. Kemudian Galen akan berlagak seperti menangkap basah tersangka kasus sepatu melayang beberapa waktu lalu. Namun yang terjadi justru lebih dari yang ia harapkan. Siapa sangka, tanpa ia rencanakan justru Galen berhasil merebut first kiss Salsa. Walau itu hanya-menempel-setengah-detik seperti yang dikatakannya tadi. Tetap saja masuk hitungan.

Mira menyikut Galen di sebelahnya. “Kenapa senyum-senyum? Memangnya ada yang lucu?”

Galen menggeleng cuek.

“Arahinnya ke sini sedikit,” Mira menggeser ponsel di genggaman Galen sedikit ke kanan. “Jangan rekam yang kiri terus. Nanti Ken masuknya dari sebelah kanan,” keluhnya lagi.

“Iya, iya.” Galen menjawab singkat. Ia menurut kemauan tantenya. Namun hanya beberapa detik, karena detik berikutnya ia kembali memokuskan kamera ponselnya untuk menyorot Salsa di atas panggung.

Sambil merekam pertunjukan drama Putri Salju dari tempatnya, Galen mengalihkan pandangannya sejenak ke arah lain. Dengan mudah ia menemukan Jerry sedang mengalihkan perhatian Regina yang ia yakini sedang berusaha mencari keberadaannya.

Gue traktir Hanamasa habis ini, Jer.

Kemudian pandangannya beralih lagi ke lain arah. Kali ini berusaha menemukan keberadaan Haris. Galen jadi ragu sendiri ketika cukup lama tidak dapat menemukan Haris di mana pun. Karena sahabatnya itu selalu mengeluh bahwa mengurus Cherry benar-benar merepotkan.

Setelah mengedarkan pandangannya ke hampir segala arah, Galen berhasil menemukan Haris yang sedang berdiri agak jauh di bagian belakang kursi penonton. Galen tidak berhasil menemukan Cherry di sekitar Haris. Dan ia menduga gelagat Haris yang aneh saat ini karena sedang berusaha menemukan Cherry yang hilang.

Mira mengguncang lengan Galen dengan berlebihan. “Itu Ken tampil. Ayo rekam yang bagus.” Mira bertepuk tangan penuh antusias. Matanya berbinar-binar penuh kebanggaan menyaksikan anak semata wayangnya tampil di atas panggung.

Mengabaikan sejenak kekhawatirannya tentang keberadaan Cherry, Galen kembali fokus merekam pertunjukan di atas panggung.

“Siapa yang sudah minum air dari cangkirku?” suara Ken di atas panggung membuat penonton merasa gemas sendiri. Apalagi suara itu baru keluar setelah salah satu anak yang menjadi kurcaci lain menyikut Ken dengan tidak sabar.

Suara tawa juga ekspresi gemas kompak ditunjukkan para penonton sejak 7 kurcaci yang diperankan anak-anak panti asuhan dan juga Ken muncul. Ketujuh anak yang usia juga tinggi hampir sepadan itu sukses menarik perhatian penonton. Lengkap dengan kostum serta properti yang mereka kenakan sungguh menambah kesan lucu yang alami.

Pertunjukan berjalan dengan lancar untuk beberapa saat. Hingga ketika masuk bagian sang Putri terjatuh setelah menggigit buah apel, Galen merasa Salsa jatuh terlalu keras. Ekspresi Salsa juga tampak seperti tidak baik-baik saja. Ia masih ragu bahwa Salsa bisa berakting sebaik itu.

Pentas drama Putri Salju hampir mendekati akhir. Galen jadi malas merekam pertunjukan karena tiba saatnya Arnan muncul.

Salsa terbaring di peti kaca, sementara 7 kurcaci mengelilinginya sambil menangis—atau lebih tepatnya berlomba-lomba menciptakan suara tangis yang bersahut-sahutan.

My Ice Boy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang