Chap 13. Waiting You

277 40 16
                                    

"Udah kirim pesannya, untuk singa tersayang?" kata Kiara menggoda.

"Apa sih? kok jadi singa sih, haha" kata Tiara salting.

"Iyaa, singa kan namanya Leo the Lion, LOL"

"So? hari ini kita mau kemana?"

"Ntarr, kita tanya Om Google aja dulu" kata Kiara sambil mengeluarkan ponselnya.

"Yaelahh, gua pikir, lo udah bakal tau kemana" Tiara menepuk keningnya.

"Sabar ibu negara, mmm,, kita ke Jembatan London yuk terus nanti kita disana foto-foto cantik" Kiara menunjukkan jari peace (V) dan senyum yang mengemaskan.

"Iyaa, ayukkk cabutt"

.

.

.

Leo POV

Pintu kerja Leo terbuka tak beberapa setelah dia membalas pesan terakhir Tiara. Pemuda berkacamata dan berpakaian rapi masuk ke ruangan kerja yang diikuti pria paruh baya yang memiliki sorotan mata sama seperti putranya yang sedang duduk di meja kerjanya, "Seperti biasa nak, kamu melakukannya dengan benar", kata pria paruh baya itu dengan senyumannya yang menunjukkan rasa bangganya.

"Papa, kenapa di kantor? Bukannya ingin istirahat di rumah" Leo beranjak dari tempat dia duduk dan datang menghampiri ayahnya yang berjalan kearahnya.

"Jadi, apa yang bisa diceritakan kali ini padaku nak"

"Papa aku yakin kalau kamu sudah dengar tentang keadaan ku di Jepang"

"Mungkin kehadiran saya agak sedikit mengganggu, kalau begitu saya mohon pamit, dan ini kopinya" Andre meletakkan 2 gelas kopi di atas meja Leo dan berjalan keluar ruangan.

"Ya aku sudah mengetahuinya kalau kamu membawa seorang gadis ke party yang berada di Jepang"

"Kamu marah pa?"

"Hahaha, selama kau tidak berbuat hal yang dapat merusak nama keluarga papa tidak akan marah padamu"

Leo yang mendengar perkataan papanya tadi membuat hatinya sedikit lega, "Aku menyukainya" Leo berkata pada Ayahnya. Hanya senyum yang terukir di wajah ayahnya melihat anaknya satu-satunya yang sedang jatuh cinta, mungkin perasaan lega karena akhirnya dia mendengar anaknya menyukai seorang wanita dan sudah mulai perlahan mengikhlaskan kepergian adikknya.

"Hahh, tunggu apalagi lamar dia", kalimat itu spontan membuat Leo terkaget.

"Tapi pa, kami pacaran saja belum bagaimana bisa langsung melamar?"

"Kenapa? kamu takut dia tidak menyukaimu? Leo pacaran itu hanya untuk orang yang masih ragu dengan pilihannya sehingga menggulur waktu begitu lama, lagian kalian sudah saling kenal saat di Jepang"

"Hati-hati di culik orang loh, hahaha" tawa itu pun memecahkan keheningan yang menyelimuti pikiran Leo.

"Nanti saat aku menyusul dia pa, aku akan memperkenalkan dia padamu"

"Papa lega mendengarnya, papa khawatir sekali padamu yang memiliki hati seperti batu itu"

"Dan bagaimana dengan mama? apa dia juga sudah mengetahuinya?"

"Mamamu orang pertama yang memberitahu papa kalau kamu membawa seorang wanita ke party, kamu tau kan kekuatan gosip ibu-ibu"

"Ahh, sudah kuduga pasti Tante yang memberitahukannya"

"Yaa, tantemu bilang kalau kamu membawa seorang wanita yang cantik ke acara itu sehingga mamamu penasaran siapa wanita yang dibawa anaknya ke acara itu"

"Malam ini aku tidur di rumah, mungkin aku rindu juga pada mama"

.

.

.

Tiara&Kiara POV

"Hei, kita sudah sampai" Tiara memberi ongkos pada supir taksi dan turun menggandeng Kiara yang sibuk dengan ponselnya.

"Tiara, kita makan dulu ya" kata Kiara yang pandangannya masih melekat pada ponselnya.

"Okay, sandwich atau burger?"

"Burger"

"Soda atau ice cream?"

"Soda"

"Okay, mas pesan burger 1 sandwich 1 dan sodanya 2"

Tak beberapa lama pesannya datang dan Tiara membayar pesanannya dan berjalan memcari meja yang diikuti dengan Kiara.

"Kir, main ponsel saja daritadi kenapa?"

"Ohh, enggak kok, mamaku nanya kabarku di disini" alibi Kiara.

"Oh begitu ya"

Tak beberapa ponsel Kiara berdering, layar ponselnya menampilkan nama orang yang menelepon, "MAMA" nama itu yang tertera ponselnya, "Tir, gua tinggal ya sebentar mau angkat telepon dari mama, lo jangan kemana-mana ya"

"Okay, jangan jauh-jauh"

Pemandangan siang hari menjelang sore di jembatan London sangat indah untuk disia-sia kan begitu saja untuk Tiara, setelah menghabisi sandwichnya dia mengambil kamera yang daritadi sudah tergantung manis di lehernya, Tiara mengambil beberapa pemandangan yang bisa dia abadikan dari lensa kameranya, banyak turis dan penduduk lokal di area tempat ia menggambil gambar, Tiara pun berjalan kearah sisi jembatan yang sedikit orangnya.

Saat berjalan hampir sampai pada pembatas jembatan seseorang mendorongnya dengan keras, tubuh Tiara tidak bisa menjaga keseimbangannya pada dorongan pertama dan pada dorongan kedua tubuh Tiara sudah jatuh dan tangannya memegang batas jembatan. Tiara hanya bisa melihat sekilas siapa orang yang mendorongnya sampai seseorang yang dia kenal datang dan memberi pukulan keras pada pelipis orang tersebut, "Tiara!!!" indera pendengaran Tiara mengenal suara yang ditangkapnya. Kaito

"Bertahan gua akan menarikmu keatas" kata Kaito menarik tangan Tiara.

"Awas!" kali ini Kiara yang berlari menuju tempat tempat Tiara, berteriak saat seorang pemuda bangkit dan menendang punggung Kaito dengan keras, Kaito mendapat 2 tendangan telak pada punggungnya bagian kanan.

"Krakk" tulang rusuk kanan terdengar patah dan membuat pegangan tangan Kaito pun melemah.

Saat pemuda itu ingin mendaratkan tendangan pada punggung Kaito untuk ketiga kalinya, Kiara dengan cepat mendorong pemuda itu jatuh dan melepaskan masker yang dikenakannya, Kiara tahu kalau dia akan kalah jika dia terus melawan pria ini, matanya menangkap pin yang di tergantung pada kerah baju yang dikenakannya, Kiara menarik pin itu dan memukul Tiara itu dengan sepatunya dan meninggalkan bekas luka pada keningnya. Pria itu pun berlari saat banyak orang datang menghampiri tempat kejadian tersebut.

"Kiara, tolong!" suara Tiara terdengar pada indera pendengaran Kiara, Kiara menyimpan pin yang berhasil ia tarik dan mulai membantu Kaito untuk menarik Tiara untuk naik.

"Kiara, jangan pedulikan gua, cepat suruh mereka untuk memanggil polisi dan membawa Kaito ke rumah sakit terdekat gua mendengar tulangnya patah"

Sudah banyak kerumunan yang menghampiri tempat kejadian tersebut, polisi pun datang tak beberapa lama setelah salah satu penduduk lokal tersebut menelepon.

"Kiara, sepertinya lo tahu dengan apa yang baru saja terjadi, gua ingin penjelasan lo kali ini"

"Akan gua jelasin saat Kaito sampai di rumah sakit"

to be continue~

NOTE:

Hai semua, bagaimana chapter kali ini? Apa yang sebenarnya terjadi antara Kiara dengan Kaito? Nantikan di chapter selanjutnya, :D

Thank you for reading,

Miss Feathery~



The Trip With Stranger {Selesai} Where stories live. Discover now