ENAM : LAUGH

14K 818 5
                                    

Keyla menatap keluar jendela untuk waktu yang lama. Azka pun sering melirik Keyla yang hanya diam setelah ia bilang ingin memberitahu masa lalu nya.

Tangan nya terulur dan mengelus lembut pipi Keyla. Membuat perempuan itu melihat ke arah Azka dengan tatapan sedu nya.

"Akan ku ceritakan saat kita sudah sampai. Aku ngantuk, besok harus masuk pagi" Keyla menutup mata nya dan menyenderkan kepala nya ke jok.

Wanita itu tampak seperti kelelahan. Wanita cantik dengan bibir mungil itu kini membuat Azka jatuh dalam perasaan yang sudah lama ia kubur dalam-dalam di hati nya.

Perasaan nya bagai teriris sekarang. Mata sendu itu memperhatikan Keyla dalam kemacetan.

"Jangan menatap ku seperti itu, perhatikan saja jalanan nya " Azka tersentak dan langsung mengalihkan pandangan nya kejalanan.

Suara gerimis pun mengisi telinga Keyla. Ia membuka mata nya perlahan dan terlihat sebuah kepala menyender dipundak nya.

Lelaki dengan hidung mancung dan mata biru pekat nya yang terus menempel dipikiran nya. Mengapa ia harus dipertemukan dengan lelaki yang sama sekali tidak terlihat seperti seorang psychopath. Ia sangat pintar menyembunyikan sifat asli nya.

'Jujur. Ia sangat menawan saat sedang tidur seperti ini ' pikirnya.

Lelaki itu membuka mata nya perlahan saat merasa ada yang bergerak disamping nya. Ia merenggangkan kedua tangan keatas dan menguap. "Sudah berapa jam kita tertidur seperti itu ? " tanya nya.

"Mana aku tau. Cepat lah keluar, aku tidak tahan melihat jaket mu yang berlumuran darah seperti itu " Keyla membuka pintu mobil dan berjalan duluan sebelum Azka mulai menggandeng nya dan menarik perhatian banyak orang.

"Jangan terburu-buru. Aku masih dalam keadaan tidur saat ini " ia menarik tangan Keyla dan mensejajarkan dengan posisi nya saat ini. "Tidur saja dimobil dan aku akan mendorongkan kursi roda mu " Azka menghentikkan jalan nya setelah mendengar perkataan Keyla.

Ia duduk dikursi roda dan menyuruh Keyla untuk mendorong nya "cepat lah. Penuhi perkataan mu itu " ucap nya sembari menarik tangan Keyla.

"Enak aja. Aku kan hanya bilang mendorong kan 'kursi roda' mu saja " ia menekan di kata kursi roda.

"Dorong atau kau akan duduk disini bersama ku " ancam Azka yang hanya dijawab anggukan meledek.

Ia menarik tangan Keyla hingga jatuh kedalam pangkuan nya "a-apa yang kau lakukan Azka, lepaskan aku " ucap nya gugup sembari berusaha melepaskan rangkulan Azka dipinggang nya.

"Aku kan sudah bilang, tapi kau malah meledeki ku. Salah siapa sekarang ? "Ia menjalankan kursi roda nya dan tertawa kecil melihat wajah Keyla yang merah padam.

"Aku b-berat kan ? " tanya nya.

"Kau sangat kurus. Bahkan aku merasa memangku triplek. Rata depan belakang "ucapan nya dijawab dengan cubitan kencang Keyla yang membuat nya menghentikkan jalan "cubitan mu tidak ada apa-apa nya nona " ledek Azka.

Keyla langsung turun dari kursi roda dan berjalan walau pincang sebelah. "Aku bisa menolong mu mendorong kursi roda ini nona, tapi tidak ada yang akan membunuhku di Apartemen mu kan ? " ledek nya lagi yang membuat kekesalan Keyla memuncak dan tidak menghiraukan ucapan orang gila itu lagi.

Ia berhenti tepat didepan pintu Apartemen nya. Tangan nya terulur untuk memencet password. Azka memperhatikan mata Keyla yang menatap nya sinis "masuk. Buruan udah malem ngantuk " ucap Azka asal.

Ia membuka pintu dan mengikuti Keyla masuk. "Untuk apa kau masuk bersama ku ? Bukannya apartemen mu disebelah ? " tanya Keyla sembari mengangkat kedua alisnya.

"Mulai saat ini aku akan tinggal disini. Mengerti ? " Azka berjalan dan melepas sepatu nya.

Sementara Keyla bertolak pinggang dan menarik tangan Azka kencang "keluar. Aku tidak menerima tamu seperti mu " ucap Keyla.

"Atau kau ingin ke Apartemen ku ? " tanya Azka yang disambut gelengan kepala Keyla cepat.

Psychopath Beside Me.Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt