TUJUH BELAS : ADIK AZKA ?

11.4K 614 0
                                    

Irene berjalan ke arah kamar Keyla dan memencet bel didepan pintu, ia memasukkan tangan nya kedalam tas dan mengambil handphone berwarna Silver, keluaran terbaru. "Siapa ? " tanya penghuni Apartemen.

"Ah, a-aku sahabat dari Keyla, pemilik Apartemen ini " ia memasukkan kembali hp nya dan fokus berbincang dengan nya.

"Aku menyewa Apartemen ini untuk sementara waktu. Boleh aku minta nomor telfon mu ? " tutur nya.

Irene yang kini sedang berdiri dan terdiam itu pun langsung tersentak mendengar ucapan lelaki itu.

"Aku adik dari dia " Irene tambah tersentak lagi setelah mendengar ucapan lelaki itu.

"Yang ku maksud Azka. " lanjut nya .

Irene menghembuskan nafas nya lega. Karna ia berpikir kalau akan ditipu oleh nya.

"Mana nomor telfon mu ? ".

"Ah, tapi, untuk apa ? " tanya Irene.

"Tidak boleh ? " Irene menggeleng pelan dan tersenyum sembari meninggalkan lelaki itu.

"Tidak akan ada larangan untuk ku. Beri aku nomor telfon mu " ia menarik tangan Irene dan menghentikkan jalan nya.

"Kau memaksa ku ? Itukan hak ku " ia mencoba berontak tapi pegangan nya semakin erat. Membuat Irene meringis kesakitan.

"Ya, aku memaksa mu sekarang " ia mengambil handphone yang berada di tangan Irene dan mencatat nomor nya.

"Terimakasih. Aku Adrian " ia mengulurkan tangan nya dan tersenyum manis.

"Aku Irene " ia mengerutkan dahi nya dan menatap dalam ke arah Adrian "Adrian ? Arti nya gelap bukan sih ? Sama seperti Adrion ? " gumam nya sembari melepaskan genggaman tangan Adrian.

"Ya. Arti nya gelap, kau pintar rupa nya. Ingin kuantar ke sahabat mu ? " ia melangkah ke arah kamar Azka dan memencet bel nya.

"Azka, tamu mu " Keyla melihat ke arah Azka tanpa menyadari Irene dibelakang nya.

"Ya ! Kau tidak melihat ku ? " ketus nya sembari menarik baju Keyla hingga menampakkan tali bra nya.

Azka langsung menutup nya dengan kain dan menarik Keyla masuk "jangan pakai baju seperti ini, gantilah " perintah Azka. Ia memanyunkan bibir nya dan berjalan ke arah Kamar.

"Masuklah " Adrian berjalan masuk diikuti Irene dibelakang nya. "Tidak termasuk kau " Azka menghentikkan jalan Irene dan menyuruh nya keluar.

"Masuklah. Azka, dia ini sahabat ku. Haha, dia memang seperti itu. Maaf " ucap nya ragu sembari tertawa paksa dan menarik Irene masuk.

"Kali ini saja " ucap nya singkat dan berjalan menuju Adrian yang sudah duduk dan mengambil stick ps di laci.

"Duduk lah. Aku akan mengambil minum dan cemilan " Keyla menyuruh Irene duduk dan pergi ke dapur.

"Kau adik dari Reyhan ? " keheningan yang seketika mengisi ruangan. Tidak ada satu pun yang bergerak. Semua kegiatan mereka terhenti karna perkataan Azka barusan.

"Y-ya, bagaimana kau tau ? " Adrian menelan Saliva nya kasar dan menaruh stick ps diatas meja.

"Dari anak buah kakak mu ".

"Maaf kan aku. Karna tidak memberi tau mu sejak awal ".

"Aku sudah tau kalau kau adik kandung ku. Tapi aku tidak tau kalau ada anak lain selain kita dikeluarga Federick, siapa Monyet itu ? ".

Keyla menaruh minuman nya dan duduk disamping Azka. Masih dengan wajah kaget "k-kau saat itu tinggal dengan paman mu bukan ? Kalian berdua " ia melihat Azka dan Adrian secara bergantian. Sementara Irene masih membuat makanan di dapur.

"Ya, kau tau ? " tanya Adrian.

"Aku teman masa kecil nya. Dia memang anak asli dari keluarga Federick. Mereka mengurung nya diruang bawah tanah selama 3 tahun. Dan dia dibebaskan saat aku dan dirinya mulai bermain bersama ".

Irene menaruh minuman dan makanan nya diatas meja. Lalu duduk di depan Keyla, tepatnya disamping Adrian.

"Adik mu membunuh keluarga ku, dan dia berusaha mengincar ku sekarang " ucap Keyla.

"Aku akan menjaga mu. Tidak akan kubiarkan monyet itu menyentuh mu " ia mengelus kepala Keyla lembut.

"Kau tidak marah pada kami ? " tanya Adrian bingung yang hanya dijawab gelengan kepala Keyla

"Kenapa ? Beri kami alasan yang jelas " tanya nya lagi. Membuat Keyla menghembuskan nafas nya panjang.

"Kalian memang satu keluarga. Tapi, yang membunuh keluarga ku kan dia. Bukan kalian, jadi untuk apa aku marah pada kalian, sedangkan kalian tidak punya salah pada ku, tidak termasuk kau " ia melirik sinis kearah Azka yang sedang tersenyum kecil.

Psychopath Beside Me.Where stories live. Discover now