"Apa ia akan baik-baik saja ?"
"Bagaimana jika dia kekurangan darah dan kritis ?"
"Apa dia tidak akan sadar dalam waktu yang lama ?"
Semua pertanyaan itu memutar di otak Keyla hingga membuat nya frustasi. Lelaki itu membuka mata nya perlahan dan menemukan wanita yang sangat ia rindukan.
"Keyla ?" Ucap nya letih. Suara lelaki itu lebih lembut dari biasanya, apa karna dia tidak kuat untum berbicara ?.
"Jangan berbicara, diamlah "lelaki itu terkekeh mendengar jawaban acuh tak acuh dari Keyla.
"Kau baik-baik saja ?" Timpal Elen. "Kau disini ?" Tanya Azka.
"Jangan mengajak nya bicara. " Keyla mengelus kepala Azka lembut dan menatap nya hangat "aku benar-benar mencintai nya ?" Batin nya.
"Apa golongan darah ku dengan Azka sama ?" Tanya Keyla seketika membuat semua nya terdiam dan menatap nya bingung.
"Apa kau takut Azka kekurangan darah ?" Tanya Adrian dan diakhiri tawa.
"T-tidak, aku hanya bertanya " jawab nya seperti orang gagu karna ketakutan nya terbongkar.
Azka memejamkan mata nya karna merasa lelah.
"Cepat lah bawa dia " ucap Keyla khawatir dengan keadaan Azka sekarang. Ia berhenti tepat didepan ruang dimana Azka dibawa masuk kesana.
Tidak ada yang boleh masuk kesana kecuali suster dan dokter yang akan menangani Azka.
Lelaki itu tertidur atau pingsan ? Pertanyaan itu masih terngiang dipikiran Keyla. Tangan nya bergetar hebat. Ia memilih duduk dan mengotak atik HP nya walau tidak ada yang menarik.
"Jangan bohongi diri mu sendiri. "Ucap Elen. Sementara Adrian dan Irene pergi ke Apartemen Azka untuk membawakan pakaian milik lelaki itu.
"Apa maksudmu ?" Tanya nya bingung. Apa adik Azka bisa membaca pikiran nya ?.
"Aku tidak bisa membaca pikiran, tapi itu terlihat dari tingkah mu saat ini, " Elen mengelus pipi Keyla dan tersenyum manis. Senyum itu mirip seperti milik Azka.
"Kau adik yang baik, berapa umur mu ?" Keyla bergeser ke bangku sebelah nya agar Elen bisa duduk ditempat semula nya.
"Umur ku baru 12 th. Bagaimana dengan mu ? "
"Aku 20 tahun hanya beda 2 tahun dengan Kakak mu kan ?"
"Kau tau umur ka Azka ?"
Keyla mengangguk kan kepala nya dan terkekeh melihat betapa mirip nya wajah Elen dan Azka.
"Apa yang salah dengan ku ?" Elen menperhatikan wajah nya dari kamera HP dan menutup nya lagi.
"Tidak. Kau hanya terlihat seperti Azka. Senyum mu "
"Siapa nama panjang mu ?" Lanjut Keyla.
"Valena Xavier " Keyla mengerutkan kening nya dan menatap Elen Bingung. "Lalu kenapa bisa dipanggil Elen ? Kenapa tidak Valen ? Sama seperti nama belakang Azka bukan ?"
"Karna itu. Kadang kalau ada yang menyebut Valen, kami menengok secara bersamaan " Keyla terkekeh.
Tak lama setelah berbincang mereka berdua memilih untuk diam dan menunggu Dokter keluar dari ruangan itu.
Keyla yang sedang memejamkan mata nya itu pun langsung terbangun ketika mendengar seseorang melangkah mendekati posisi nya.
"Gimana ?" Tanya Keyla penasaran.
"Tidak ada luka dalam. Tapi dia akan mengalami masa koma " jawab Dokter itu sebelum pergi dan tersenyum.
Ia menghembuskan nafas lega dan kembali duduk dikursi belakang sebelum pergi melihat Azka ke ruangan nya.
Beberapa suster pun keluar dari ruangan membawa kasur yang ditiduri Azka.
"Pergi lah duluan, aku harus menyusul Irene di parkiran " ucap nya pada Elen.
Ia pergi melangkah kan kaki nya ke arah luar rumah sakit dan menghampiri Irene yang sedang menunggu nya. "Dimana Adrian ?" Tanya Keyla.
"Dia sedang menemui Alex "Jawab Irene. Keyla hanya mengangguk mengerti dan menuju ke ruangan tempat Azka dirawat.
"Aku memesan kamar VIP untuk nya "Irene tersentak kaget. "Aku yang membayar nya " lanjut Keyla.
"K-KAU DAPAT UANG DARI MANA ?" teriak Irene tanpa sengaja. Keyla pun langsung menutup mulut nya dan mengerutkan kening nya.
"Jangan berisik, bisa tidak sih jangan teriak ?"
"Semua uang ku itu dikirimkan paksa oleh Azka, walau aku ganti kartu dia pasti tau nomor rekening ku" lanjut Keyla.
Mereka melanjutkan jalan nya dan menunggu lift untuk naik ke lantai atas.
Haiii thankss yaaa 💞💞
Jangan lupa Vote sama comment nya tq 💞💞
YOU ARE READING
Psychopath Beside Me.
Romance[COMPLETED] Bertemu dengan lelaki yang kini terus mengusik hidupnya, membuat Keyla harus terus menghembuskan nafas sabar. Salah satu hal yang ia suka dari lelaki itu adalah mata biru nya. Yang menatap wanita lain sangat berbeda dari menatap nya. Ent...
