Bagian 8

309K 26.4K 425
                                    

Jangan lupakan vote yah 😝

*******

"Eh stop sini saja pak!"

Mobil mewah berwarna hitam itu pun berhenti mendadak dipinggir jalan, membuat banyak pengendara motor menghidupkan klakson secara bersamaan.

Monik tanpa sengaja menahan lengan Raymond yang duduk di sampingnya. Mereka berdua pergi ke kantor bersama setelah kemarin menghabiskan waktu layaknya kekasih mesra. Perjanjian selama tiga bulan yang dibicarakan pun sudah berlaku sejak tadi malam. Lagi dan lagi, Monik dan Raymond tidur berdua dengan nyenyaknya.

"Kenapa di sini? Kantor masih agak jauh," kata Raymond dengan bingung.

Pagi ini tubuhnya terasa sangat fit dan bugar karena puas tidur selama dua malam berturut-turut. Kantung mata yang hitam dan cekung juga sudah hilang dari wajah tampannya sehingga membuat Raymond tampak lebih muda dari usianya.

"Saya tidak mau kita jadi bahan gosip, Pak. Biarkan hubungan ini sembunyi-sembunyi saja." Monik melirik ke belakang, kanan, dan kiri untuk memastikan apakah sekiranya ada pegawai kantor yang lewat. Setelah dirasa aman, Monik memegang pintu mobil dan bersiap-siap untuk keluar.

"Tunggu, Angel!" Raymond dengan cepat mengunci pintu. "Aku rasa kamu tidak perlu bicara formal padaku mulai sekarang."

Monik mengerutkan dahi, "Huh? Ini sudah mau di kantor loh Pak. Jadi kita harus terlihat seperti atasan dan bawahan pada umumnya!" katanya dengan ekspresif.

"Haha. Ayolah kita sudah tidur bersama lebih dari dua kali. Jadi jangan terlalu kaku begitu," kata Raymond seraya tersenyum manis. Monik jadi salah tingkah dibuatnya.

Apalagi kejadian tadi pagi membuat jantungnya berdetak tidak karuan. Bayangkan saja jika bibir Raymond hampir sekali menyentuh bibirnya. Bahkan, bibir itu sudah menempel disudut bibirnya jika Monik tidak segera bangun. Tidur dengan posisi berhadapan dengan tangan saling berpelukan intim begitu membuat Monik jadi merasa bersalah. Ia seperti berbuat dosa. Argh!

Tidak! Monik harus membuat batasan mulai sekarang. Tidur bersama Raymond membuat waktu lelapnya berkurang. Dia sekarang selalu bangun jam lima pagi, kalau dulu saat tidur sendirian, Monik bisa tidur hingga jam tujuh! Bahkan ia masih merasa mengantuk.

"Heum. Okelah kalau lagi berdua. Tapi pas dikantor, kita pura-pura gak saling kenal ya Ray. Aku gak mau ada gosip," kata Monik pada akhirnya.

Raymond sedikit menyeringai, entah apa maksudnya. Namun Monik tahu, ada sesuatu yang sedang direncanakan oleh pria itu.

"Baiklah. Kamu ikut sampai ke basement kantor, setelah itu baru kita berpencar."

Setelah Monik mengangguk setuju, Raymond melajukan mobilnya lagi menuju pusat perkantoran. Ia pun menoleh ke samping, ke arah Monik yang sedang memegang kaca kecil dan memakai lipstik berwarna nude. Sangat cocok dengan warna kulitnya yang eksotis.

Monik begitu cantik dan bersinar di mata Raymond. Ditambah lagi, dia adalah malaikat tidurnya saat ini. Memikirkannya saja membuat senyum di wajah tampannya kembali merekah.

Akhirnya penderitaan tidur selama bertahun-tahun sudah hilang. Raymond tak bisa membayangkan jika ia masih susah terlelap seperti dulu. Dia tidak mau lagi seperti itu.

Lovesomnia [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang