Bagian 12

314K 23.1K 633
                                    

💗71

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💗71.094 likes

Raymond Giano: My baby looks so beautiful when she falls asleep ❤️

********

Monik hampir saja terjengkal ke belakang jika tangan kekar milik Raymond tidak merengkuh pinggangnya dengan erat. Mata gadis itu terbelalak kaget saat bibirnya ditekan oleh sesuatu yang lembut, namun juga keras dalam waktu bersamaan.

Seakan baru sadar, Monik segera mendorong dada Raymond sekuat tenaga untuk melepaskan pangutan bibirnya yang begitu mendominasi itu, namun sayang tenaga Raymond begitu kuat memeluknya.

"Umph! Umph le..pash!!" ucap Monik bersusah payah di sela-sela ciuman itu. Tangannya pun tak berhenti memukuli dada Raymond.

"Ray.. mond.."

Monik memejamkan matanya saat lidah Raymond masuk ke dalam bibirnya dan menjelajahi apapun di dalam sana. Karena itulah, Monik semakin brutal untuk melepaskan diri dari kurungan Raymond yang seperti ular piton sedang membelit mangsanya.

Monik sedikit terisak. Gadis itu tidak pernah merasakan ciuman seintens ini sebelumnya. Memang, ini bukan ciuman bibir pertamanya, namun ciuman yang pernah dia rasakan sebelumnya, hanyalah kecupan malu-malu kucing saat pacaran semasa kuliah dulu. Jadi tidak heran jika Monik masih merasa asing, sangat asing dengan sensasi ciuman panas seperti ini.

"Hhhhh," desah Raymond saat melepaskan lumatan bibirnya.

Ia mengusap bekas basah di bibir bawah gadis itu dengan jempolnya. Setelah itu, tanganya kembali bergerak memegang dagu Monik. Sedangkan Monik masih sibuk menetralkan nafas akibat ciuman panas barusan.

"Kamu lihat kan?" ujar Raymond dengan suara pelan. Jarak wajahnya tidak kurang dari sejengkal wajah manis gadisnya itu. "Aku tidak bisa membayangkan kalau kamu melakukan ini dengan pria lain."

Monik mengerutkan dahinya bingung dan mulai menengadahkan wajahnya ke atas, menatap mata Raymond yang terlihat sendu.

"Kamu tau kan, kita tidak punya hubungan apapun selain perjanjian konyol tentang membantumu tidur itu. Ingat Ray, kamu jangan melebihi batas!"

Monik segera menghempaskan kedua tangan Raymond yang sedang memeluknya itu. Dia pun beringsut mundur beberapa langkah dan berdiri dengan mata nyalang.

Tentu saja Monik marah. Ia sangat marah saat ini karena Raymond nekat mencium bibirnya! Bibir. Bibir! Kalau hanya pipi, Monik mungkin bisa memaklumi, tapi kalau bibir, itu sudah sangat kelewatan.

"Angel.."

Raymond berjalan maju mendekati Monik, namun gadis itu segera menjauhinya lagi. Pada akhirnya, Raymond memilih untuk berbicara dari jarak yang diinginkan oleh Monik.

Lovesomnia [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang