Chapter 1

484 28 2
                                    

Kisah ini terjadi sekitar tahun 1940-an. Seorang gadis desa bernama Amor Arundari yang hidup sederhana bersama ayah dan ibunya. Ayah yang seorang petani dan ibu yang seorang tukang cuci baju mengharuskan Amor putus sekolah diusia 15 tahun.

Kesehariannya hanya membantu ayah dan ibunya. Dipagi hari ia membersihkan rumah, disiang hari ia mengantarkan makan siang untuk ayahnya, dan sore hari ia membantu ibunya merapikan pakaian yang telah dicuci.

Tiga tahun berlalu, tidak ada perubahan, baik didesa, maupun dikehidupan Amor.

"Sayang, sudah waktunya mengantarkan makan siang untuk ayahmu!" Sahut ibu Amor.

"Baik, bu." Jawab Amor yang merupakan anak semata wayang.

Ditengah perjalanan menuju sawah, Amor merasakan hal aneh. Bumi yang dipijak nya terasa bergetar, dan ia melihat asap dimana-mana. Amor kemudian menghentikan langkahnya dan terdiam. Tiba-tiba Amor mendengar suara tembakan, ledakan, suara teriakkan yang histeris dan suara pesawat tempur yang semakin lama semakin mendekat. Setelah beberapa saat, Amor menyadari bahwa desanya telah diserang. Amor kemudian berlari kembali kerumah dengan membawa rantang makanan yang seharusnya ia antarkan untuk ayahnya. Dengan sangat ketakutan Amor terus berlari secepat yang ia bisa, berharap agar ia tidak ditangkap oleh orang-orang jahat yang menyerang desanya. Amor berhasil sampai kerumahnya dan menemukan ibunya baik-baik saja. Amor langsung memeluk ibunya dan menangis, berharap ayahnya akan baik-baik saja. Setelah beberapa saat, ayahnya kemudian datang dengan nafas yang ter engah-engah.

"Kita diserang, penjajah datang, kita harus mengusirnya, tapi itu mustahil." Ucap ayah Amor sembari memeluk Amor dan istrinya.

Ya, desa Amor telah diserang penjajah dari Belanda. Orang-orang Belanda itu ingin menguasai desa Amor dan desa-desa lain, serta wilayah-wilayah yang ada di negara tersebut.

Setelah kedatangan orang-orang Belanda itu, desa Amor kini tidak lagi tentram, rakyatnya dipaksa bekerja tanpa diberi upah dan makan, termasuk Amor dan ayah ibunya. Hari-hari yang menyiksa akan mereka lewati entah sampai kapan.

***

_penamerah

Between Love & PowerWhere stories live. Discover now