EPILOG

10.3K 598 58
                                    

15 tahun kemudian...

"Oppa!!!"

Suara teriakan tersebut terdengar nyaring di salah satu rumah mewah tersebut. Membuat orang-orang yang berada di rumah saat itu hanya bisa menghela napasnya karena sudah mengenali suara siapa itu.

Sang gadis pemilik suara tersebut dengan cepat menuruni tangga rumahnya, menemui seseorang yang merupakan kakak laki-lakinya dengan raut wajah kesal.

"Ada apa lagi ini? Kau mengganggu adikmu lagi?" Sang ayah melepas kacamata bacanya, melipat kembali korannya dan mengintrogasi putranya yang duduk di kursi meja makan sebelahnya.

"Ya, Park Joon. Kemari kau."

Joon dengan cepat menghindar dari amukan gadis yang merupakan adiknya tersebut. Kedua bersaudara tersebut bahkan berlari mengelilingi meja makan.

Sedangkan Jimin yang melihat kedua anaknya tersebut hanya bisa menghela nafasnya. Kejadian pagi ini seperti sudah biasa di kehidupan mereka dan setelah ini Jimin merasa akan ada suara teriakan lainnya yang akan keluar lagi pagi ini.

"PARK JOON, PARK JAEHEE, BERHENTI KALIAN BERDUA!!"

Kedua saudara tersebut langsung menghentikan aktivitas mereka dan terdiam sembari menundukkan kepala mereka setelah mendengar bentakan ibu mereka.

"Astaga kalian ini, pagi-pagi begini sudah berlari-lari seperti tadi. Ada apa memangnya?" Tanya Rosè cepat dengan masih mempertahankan nada marahnya.

"Eomma..." Jaehee mendekat pada ibunya dan merangkul lengan Rosè.

"Oppa merusak lagi baju kesayanganku."

"Kau bisa membeli yang baru lagi, sayang." Ucap Rosè sedikit lembut pada Jaehee.

"Tapi itu baju satu-satunya dan bahkan sudah habis terjual. Oppa bahkan merobeknya dengan gunting."

"Joon-a, benar itu?"

"Ck, eomma. Dia duluan yang merusak game milikku."

"Mwo? Aku? Kau saja yang tidak benar memainkan game jelekmu itu sehingga rusak."

"Mwo? Ya, kemari kau."

"Ck, kalian berdua. Berhenti bertengkar."

Joon sudah beranjak akan mendekat pada Jaehee namun terhenti saat kembali mendengar teriakan ibunya.

"Hah, aku bisa cepat mati jika melihat kalian terus bertengkar seperti ini." Keluh Rosè. Sedangkan Joon dan Jaehee sama-sama saling menatap masing-masing dengan wajah kesal mereka.

"Sudahlah, kalian berdua bisa bilang pada appa. Appa akan mengganti barang kalian nanti dengan yang baru."

Kedua saudara tersebut bersamaan menatap Jimin yang sedari tadi hanya memperhatikan pertengkaran mereka. Dengan cepat pula keduanya mendekat dan berdiri di sisi sang ayah.

"Jinjja, appa? Wah, appa memang paling terbaik." Jaehee langsung memeluk ayahnya tersebut dengan senang.

"Ya, dia ayahku juga."

"Apa peduliku?"

"Ck, sudah-sudah. Lebih baik cepat habiskan sarapan kalian. Apa kalian berdua tidak terlambat ke sekolah?"

Joon dan Jaehee sama-sama terkejut mendengar perkataan ibu mereka, membuat keduanya menjadi kelabakan sendiri karena mereka memang sudah hampir terlambat sekolah

Dengan cepat Joon dan Jaehee mengambil sepotong roti dan memakannya.

"Appa, eomma, kami berangkat." Ucap mereka bersamaan setelah sebelumnya mereka sama-sama mencium terlebih dahulu pipi ayah dan ibu mereka.

mistake ❌ jiroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang