4. MIMB: Feeling

2.6K 227 3
                                    

.

Follow - Vote - Comment
.

"Bagaimana, Yoongi? Kau sudah memberikannya pada adikmu?"

"Sudah," balas Yoongi singkat. "Dia berterima kasih padamu, hyung."

Seokjin tersenyum lebar. Dia selalu senang ketika bisa memasakkan seseorang. "Ah, tidak masalah. Bilang saja kepadanya, aku siap membuatkannya apapun."

Yoongi mendesah kesal. "Hyung.. kau bisa menyampaikannya sendiri. Tidak perlu melalui aku."

"Hei, kau itu kakaknya. Jauh lebih mudah menyampaikan kepadamu."

"Astaga, kau bisa mengirimkannya lewat pesan."

"Ah, benar juga. Kenapa tidak bilang dari tadi?" Seokjin berjalan ke kamarnya dengan riang; berniat untuk menghubungi Yoora.

Dia meninggalkan Yoongi yang sekarang tengah meninju udara dengan brutal.

"Dia menyebalkan sekali, serius." gerutu Yoongi.

Setelah sampai di kamarnya, Seokjin tidak langsung menghubungi Yoora. Dia ragu, tentu saja.

Bagaimana jika Yoora sudah tidur? Dia akan sangat mengganggu tidur gadis itu. Tapi, entah mengapa, dia ingin sekali mendengar suara Yoora.

Tanpa pikir panjang, Seokjin menekan kontak Yoora -yang dia dapat dari Yoongi- lantas menunggu hingga tersambung.

"Siapa?" Terdengar kata sapaan dari seberang sana. Oh, bukan sapaan.

Seokjin menjilat bibirnya sekilas. Dia sangat mirip dengan Yoongi.

"Aku Jin BTS, kau pasti tau itu." Setelah itu, Seokjin meringis pelan. Dari banyaknya kalimat, mengapa yang keluar justru itu?

"Oh, Jin Oppa?!" kata Yoora terkejut. Seokjin menjauhkan ponselnya dari telinga saat mengalami jeda cukup lama. Dia pikir, Yoora mematikannya.

"Ada apa Oppa menelepon?" Suara Yoora kembali terdengar membuat Seokjin tanpa sadar tersenyum kecil.

"Mengenai makanan yang aku kirim-"

"Oh, iya. Terima kasih banyak atas makananmu, Oppa. Sangat enak, sebenarnya kau tidak perlu repot-repot membuatnya."

Sudut bibir Seokjin tertarik semakin ke atas. Jujur saja, dia suka mendengar suara Yoora. "Tidak merepotkan, kok. Aku bisa membuatkanmu lagi."

"Ah, aku sangat merepotkan. Tidak perlu, Oppa."

"Hei, tenang saja."

Kemudian, Yoora tidak menyahut lagi. Seokjin mengernyit bingung sedangkan ponselnya masih tersambung.

"Yoora?"

"O-oppa, sudah dulu ya? Rasanya, kedua mataku mulai mengantuk." Diakhir kalimat, Yoora meringis perih. Seokjin jelas mendengarnya.

"Hei, kau kenapa?" Seokjin panik ketika sambungannya mendadak terputus.

Kedua kakinya melangkah cepat keluar kamar. Atensinya menyebar ke sudut dorm dan dia melihat Yoongi yang tertidur pulas di atas sofa.

Pasti pria itu tertidur saat menonton TV.

Seokjin berjalan mendekati Yoongi lantas mengguncangkan kedua pundaknya. "Yoongi, buka matamu!"

"Aish, anak ini!" Seokjin menggerutu sebab Yoongi tidak kunjung membuka matanya.

Apa aku sendiri yang pergi? Anggota lain sudah tidur dan hanya aku yang belum.

My Idol is My Boyfriend [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang