8. MIMB: Jealouse

2.3K 167 0
                                    

Happy reading^^
.
.

Seokjin menatap Yoongi datar karena telat datang. Bahkan mengabaikan beberapa pesannya.

"Maafkan aku, Hyung. Aku tidak sadar ponselku dalam mode silent." ujar Yoongi menyesal.

Seokjin menghela napasnya dan mengangguk. "Lain kali jangan diulangi. Beruntung aku ada di sekitaran taman diwaktu yang tepat."

"Kalian mengabaikanku." Yoora mengerucutkan bibirnya kesal. Seokjin dan Yoongi tidak berhenti berdebat, membuatnya merasa terabaikan.

Seokjin beralih menatap Yoora kemudian tertawa kecil. Ia mengusap kepala Yoora lembut. "Maafkan kami, Nona Min."

Yoongi berjalan dan berdiri di sisi lain. "Kau baik-baik saja?" tanyanya.

Walau dengan nada datar tanpa ekspresi, Yoora mengerti bahwa Yoongi khawatir terhadapnya.

"Memangnya aku kenapa? Aku baik-baik saja, Oppa." Yoora tersenyum riang.

Ceklek

Pintu terbuka dari luar menampakkan seorang perempuan yang terlihat terengah-engah. Dia adalah sabahatnya, Sowon.

Setelah sedikit tenang, Sowon segera menghampiri Yoora yang berbaring diatas ranjang. "Apa kau sudah baik baik saja? Aku terkejut mendengarmu pingsan tiba-tiba."

"Astaga, berapa kali aku harus menjawab pertanyaan yang sama. Aku baik-baik saja. Berhenti khawatir." Yoora mendengus tidak serius.

Dia bahagia. Ternyata banyak orang yang menyayanginya.

"Aish, aku ingin mencakarmu tapi Seokjin Oppa pasti lebih dulu menghalangiku." Sowon bersidekap dada.

"Sebentar... Seokjin Oppa bilang kau pingsan di sekitaran taman. Jadi kau ada di sana?"

Yoora menyengir lebar mendengar tuduhan Sowon yang memang itu faktanya.

"Kau juga menyuruhku untuk ke sana." sahut Yoongi sembari mengangkat satu alisnya.

Oke, baiklah. Sekarang Yoora sedikit merasa terpojok. Kepalanya pusing karena seharusnya dia dianjurkan istirahat setelah meminum obat.

Saat Yoora memegangi kepalanya, Seokjin dengan sigap mendekat. "Hei, kenapa? Perlu aku panggilkan dokter?"

"Tidak usah, Oppa. Aku hanya mengantuk setelah meminum obat."

"Sungguh?"

"Iya."

Seokjin menatap sendu kedua mata Yoora lantas menjauh. Ia akan membiarkan Yoora beristirahat dengan tenang.

"Baiklah, kami akan keluar agar kau bisa istirahat dengan baik. Panggil aku jika membutuhkan sesuatu."

***

"Oppa tidak ada jadwal hari ini?" Yoora bertanya kepada Seokjin yang sedang mengupas buah untuknya.

"Ada tapi nanti malam."

"Lalu kenapa kemari? Apa tidak lelah? Oppa setiap hari menjengukku."

Seokjin menggeleng. "Justru aku akan semakin kepikiran jika tidak menjengukmu. Maka cepatlah sembuh."

Yoora terdiam sembari memakan potongan buah hasil kupasan Seokjin. Terkadang ia merasa Seokjin juga menyukainya sebab perlakukan laki-laki itu. Namun Yoora dengan keras menolak pikiran tersebut.

Mana mungkin Seokjin menyukai perempuan sepertinya sedangkan setiap hari Seokjin berpapasan dengan idol perempuan yang sangat cantik.

"Apa kau bosan?"

My Idol is My Boyfriend [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang