Prolog

80.1K 3.6K 34
                                    

..... ****....

Disebuah lorong dengan dinding bercat warna putih duduklah seorang gadis yang sedang menunggu dengan cemas "ya Tuhan, tolong selamatkan Papaku. aku tidak mau kehilangan orang yang paling aku sayangi dan cintai lagi setelah Mama pergi kesisi-Mu" sebuah harapan dan doa yang dilontarkan oleh gadis tersebut.

TINGG...

Pintu ruang operasi terbuka menandakan lampu yang berwana merah berganti hijau. Keluarlah seorang dengan pakaian yang khas berseragam putih panjang serta berbalut seragam khas ruang operasi hijau.

Melihat dan mendengar suara berbunyi gadis itu segera menghampiri orang tersebut.

"Dok, bagaimana dengan Papa saya?" tanya gadis tersebut pada orang yang ada didepannya saat ini dengan tangis di pipinya yang dipenuhi air bening yang keluar dari pelupuk matanya.

"Maafkan saya nona, ayah anda tidak bisa kami selamatkan, maafkan kami" penjelasan dokter tersebut.

Mendengar penjelasan dari dokter tersebut membuat gadis ini tidak bisa menahan tangisnya dan rasa sesak di dadanya, tubuhnya terasa lemas dan kakinya tak bisa menopang tubuh gadis ini seketika tubuhnya merosot kelantai.

"Papa!!!!!!hiks..hiks...hiks...hiks.." jerit tangis gadis tersebut bernama Cristal.


*.... **... *#

Setelah selesai acara pemakaman, Cristal kembali kerumahnya tidak lama datanglah seorang laki-laki sejak daritadi menunggu pemilik rumah ini pulang. Setelah melihat seorang yang ditunggunya datang dirinya menghentikan langkah Cristal kedalam rumah.

"Maaf Nona, perkenalkan saya Teddy pengacara keluarga yang telah di percayai kedua orang tua  anda" Kenalnya pada Cristal sembari mengulurkan tangan.

Cristal menerima jabatan tangan tersebut "Cristal"

"Maaf nona Cristal mengganggu waktu anda, tapi saya harus menyampaikan pesan dan amanah dari orangtua anda" ucap pengacara tersebut.

Cristal Luna Fredic  ditemani oleh tiga sahabatnya bernama Demian, Mike dan Lisa setelah acara pemakaman tadi selesai sekarang berada diruang tamu.


"silahkan duduk, pak!" Ajakan Cristal dengan suara paraunya karena banyak menangis.

"Baik, terimakasih nona. Pertama saya ucapkan turut berduka cita atas meninggalnya Ayah anda nona" ucap pengacara tersebut.

Cristal mengangguk "terimakasih".

"Saya akan menyampaikan yang telah Tuan Fredic titipkan pada saya. Diantaranya beberapa asset peninggalan orangtua nona sebelum mereka pergi" sembari mengeluarkan beberapa document tersebut menyerahkan  kepada Cristal.

"Walau tidak banyak tapi ini bisa membiayai hidup nona, karena orang tua nona ingin melihat anda bahagia dan sukses walaupun mereka sudah tidak ada lagi disini" penjelasan dari pengacara tersebut membuat Cristal harus menahan rasa sesak di dadanya lagi "Dan ini ada sebuah surat yang ditulis oleh orangtua anda nona" menyerahkan sebuah surat pada Cristal.

Cristal menerima suratnya "terima kasih"

"Apa ada yang ingin anda tanyakan?"

Cristal menggelengkan kepala "Tidak"

"Baiklah kalau begitu baca tanda tangan document tersebut jika anda setuju"

Cristal membuka document tersebut membacanya lalu memberikan tanda tangannya.

"Terimakasih, saya akan datang jika anda memanggil dan membutuhkan saya kembali"

"Ya pak, terimakasih"

"Kalau begitu saya pamit, sekali lagi saya turut berduka cita nona. Permisi"

Cristal mengangguk mengantar pengacara tersebut kedepan.

Cristal kembali keruang tamu, penasaran dengan isi surat tersebut membuka dan membacanya. Masih ditemani oleh mike, mian, dan Lisa yang duduk di samping Cris. Di bukalah amplop surat tersebut.

Dear...

Princess Cristal Luna Fredic

Haiii...

Anak Papa dan Mama yang cantikk... ^.^

Jika kau telah menerima surat ini dan membacanya berarti kami sudah tidak ada lagi didekatmu, nak..

Sebelumnya kami berdua minta maaf merahasiakan ini darimu dari dahulu, karena kami tidak berani mengungkapkannya. Maka dengan surat inilah kami akan memberitahumu,sayang. Papa dan Mama sangat sayang dan mencintaimu, apapun akan kami lakukan untuk dirimu princess kecil kami. Dan kami berharap setelah membaca surat ini kau tidak membenci kami berdua.

Kau datang disaat kami merasa hampa dan merindukan suara tangisan bayi. Karena Mamamu pernah mengalami keguguran dan karena kondisi kandungan Mamamu sangat lemah dan akan berakibat fatal untuk kesehatan keduanya. Maka Papa memutuskan agar ibumu mengangkat rahimnya dan tidak bisa mengandung lagi. Walaupun Mamamu menentangnya tapi Papa harus mengambil keputusan. Mamamu juga sering meminta Papa untuk menceraikannya karena tidak bisa memberikan papa anak, tapi papa tidak bisa karena sangat mencintai Mamamu. Dan disaat itulah kau datang sayang, dengan tangisanmu begitu terdengar nyaring diluar pintu rumah kami.

Papa dan Mama terkejut ketika membuka pintu rumah, ada bayi mungil yang sangat cantik dan menggemaskan yaitu kau yang kami beri nama "Cristal Luna Fredic" karena kau bagaikan cristal yang begitu membawa terang dalam hidup kami dan nama Luna, papa ambil dari sebuah cerita buku wolf yang sering kami baca karena kami berharap kau menjadi gadis yang tegar, baik, bijaksana, periang seperti Luna dalam cerita buku wolf tersebut.

Dan dibalik selimut yang membungkus tubuh kecilmu terdapat kalung yang bergandulkan bulan dan bintang karena kami tahu bahwa kalung itu tandamu maka kami tidak membuangnya dan selalu menyuruhmu untuk memakainya karena kami juga tahu, jika suatu hari nanti kau ingin menemukan kedua orangtua kandungmu kalung itu bisa memudahkanmu untuk menemukannya. Semakin hari kau tumbuh semakin cantik dan periang membawa kebahagiaan dikeluarga ini. Tapi  kami sadar harus mencari kedua orangtua kandungmu karena suatu hari nanti pasti cepat atau lambat kau akan mengetahuinya. Tapi hasilnya nihil tidak ada yang kami dapatkan, maka dari itu jika kau menemukan orangtua kandungmu janganlah kau membencinya nak.., sayangilah dia seperti kau menyayangi dan mencintai kami. Dan Papa harap kau juga tidak membenci Papa dan Mama.

Terimakasih kau telah hadir menemani kami dan mengisi kebahagiaan kami. Kami sangat menyayangimu dan mencintaimu. Jadilah gadis Luna yang kami harapkan dan tersenyumlah selalu. Maafkan kami merahasiakan ini begitu lama. Jangan membenci kami nak..

Love
_Papa & Mama_

"Mana mungkin aku membenci kalian Pa..Ma. Kalianlah yang merawatku, mencintaiku dan menyayangiku, seharusnya aku yang berterimakasih kalian telah merawatku sampai sekarang" dalam batin Cristal dengan tangisan di pipinya.

******

Haiii...

Karena aku suka banged cerita tentang cerita werewolf maka aku coba membuatnya ..😂
Maaf kalo gaje dan typo bertebaran.

Luna Mate✔Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum