3

1.3K 168 9
                                    

===Miyoung pov===

Aku masih menunggu didepan teras rumah, sudah pukul 9 malam namun orang yang ku tunggu semenjak tadi belum kunjung pulang, ada perasaan khawatir karena tidak biasanya ia pulang sampai semalam ini.

'Ishh kenapa dia lama sekali, haruskah aku menguncinya saja diluar rumah biar dia tau rasa' Ucapku dalam hati karena kesal dan bosan menunggu

Beberapa saat kemudian aku melihat kilapan lampu motor masuk kedalam halaman rumah, tak buang-buang waktu aku langsung saja menghampiri namja yang tengah memarkir motornya

"Oppa, kenapa kau pulang larut sekali ?" Tanyaku

"Miyoung-i, maaf tadi aku harus bekerja ekstra agar besok bisa libur" jawabnya

"Libur ? Tumben Oppa meminta libur kerja, biasanya meskipun hari minggu kau tetap masuk kerja" Ucapku

"Hmm besok aku ingin pergi dengan orang spesial, jadi aku ambil saja kesempatan libur kerja" Jawabnya

"Orang spesial ? Oppa sudah punya kekasih ? Siapa yeoja chingu-mu, kenalkan padaku Oppa" Ucapku memohon

"Cihh, besok saja aku mengenalkannya. Aku lelah Miyoung-i" jawabnya

"Hufffttt baiklah, tapi janji kenalkan aku dengannya ya ?" Ucapku

"Yaa aku berjanji, ayo masuk" Ucapnya seraya menggenggam tanganku

"Oppa, apa yang kau bawa itu ?" Tanyaku seraya menunjuk beberapa barang diatas meja

"Umm itu hadiah untuk orang spesial-ku" jawabnya

"Haruskah sebanyak ini kau membelikannya ?" Tnyaku seraya mengintip barang yang masih terbungkus plastik belanja

"Bukalah jika kau ingin lihat" jawabnya

"Waahhh kau membelikannya gaun ? Dress ? Dan sepatu ini Oppa ?" Tanyaku

"Iya, apa kau menyukainya ?" Tanyanya

"Menyukainya ? Apa dia seumuran denganku atau dia sama-sama masih SMA sepertiku Oppa ?" Tanyaku heran

"Aku rasa begitu Miyoung-i" jawabnya

"Kenapa kau suka dengan anak dibawah umur ? Kau menyeramkan Oppa" Ucapku seraya mendelik

"Apa aku tidak boleh mencintai yeoja yang lebih muda Miyoung-i ?" Tanyanya

"Boleh saja, tapi jika dia seusiaku berarti kalian terpaut usia 5 tahun. Apa itu tidak terlalu jauh untuk kalian menikah ?" Tanyaku polos

"Siapa yang akan menikah dengannya" jawabnya

"Lalu ? Hadiah sebanyak ini ? Jangan main-main dengan yeoja Oppa. Kau bisa kena batunya jika macam-macam dengan perasaan yeoja" Ucapku

"Itu untukmu Miyoung-i" Ucapnya

"Untukku ? Maksud Oppa ?" Tanyaku bingung

"Hadiah ini untuk Kim Miyoung, dongsaengku tercinta" Ucapnya

"Kau serius Oppa ?" Tanyaku memastikan

"Iya, apa kau menyukainya ?" Tanyanya

"Aku sangat menyukainya Oppa, terima kasih" Ucapku seraya memeluk tubuh kakakku

"Berjanjilah untuk menjadi yeoja yang lebih baik dan jangan lupa bekerja keras ya. Aku bangga padamu Miyoung-i" Ucapnya seraya mengacak rambutku

"Aaa Oppa, hentikan. Aku berjanji akan menjadi yang kau inginkan Oppa" Ucapku seraya menahan tangannya

"Jangan jadi yang ku mau, tapi jadilah dirimu yang bisa siterima oleh banyak orang. Aku akan selalu mendukungmu Miyoung-i" Ucapnya seraya mulai berjalan menuju kamarnya

Brother ? [Complete]Onde histórias criam vida. Descubra agora