31

950 148 41
                                    


=====Other place=======

"Tiffany" Panggil Yoong

"Iya. Ada apa Yoong ?" Ucap Tiffany

"Kenapa kau bersedih ? Kau bisa cerita padaku jika kau tidak keberatan" Ucap Yoong

"Aku tidak sedih, apa aku terlihat sedih Yoong ?" Tanya Tiffany seraya tersenyum

"Umm mungkin bukan sedih, hanya lelah" Ucap Yoong

"Tiffany" Ucap Yoong seraya menggenggam tangan Tiffany

"Tentaplah disini bersamaku Tiff" Ucap Yoong

"Yoong" Ucap Tiffany

"Tiffany, aku tahu ini sulit bagimu tapi aku mohon pikirkan lagi. Aku masih menunggu jawabanmu Tiff" Ucap Yoong

"Maaf Yoong, aku tidak bisa" Ucap Tiffany

"Aku mohon pikirkan kembali Tiff" Ucap Yoong memohon

"Kau ingat yang dikatakan Appa malam itu Yoong ? Cinta tidak bisa dipaksakan dan memaksakan" Ucap Tiffany

"Apa kau sudah memiliki kekasih hingga kau menolakku Tiff ?" Tanya Yoong

"Aku hanya ingin hubungan keluarga ini tidak berantakan, sudah itu saja Yoong" Ucap Tiffany

"Keluarga kita akan baik-baik saja Tiff, kau, aku dan Appa akan baik-baik saja" Ucap Yoong

"Aku tidak bisa Yoong" Ucap Tiffany

"Apakah Appa yang tidak memperbolehkanmu ? Jika iya maka aku akan bicara dengannya" Ucap Yoong

"Tidak, bukan karena Appa. Aku sendiri, aku tidak bisa menerimamu sebagai kekasih atau suamiku. Cukup sebagai kakak dan adik, bagiku itu lebih baik Yoong" Ucap Tiffany

"Hmm baiklah, aku akan menerimanya Tiff jika memang itu jawabanmu" Ucap Yoong dengan suara merendah

"Maaf Yoong" Ucap Tiffany

"Kita masih bisa menjadi sahabat bukan ?" Tanya Yoong

"Tentu" Jawab Tiffany seraya tersenyum

"Hmm setidaknya aku lega meskipun bukan jawaban yang ku inginkan.. Ahh tapi tak apa, aku menghargainya. Semoga kau mendapatkan namja yang kau harapkan dan yaa tentunya dia harus lebih baik dariku" Ucap Yoong seraya mencoba tersenyum

====Taeyeon pov====

Melangkah santai ditengah malam yang dingin dengan suasana sehabis hujan, sungguh bukan kebisaaan yang orang lain lakukan. Entahlah, mungkin ini satu-satunya cara meredam perasaanku yang tak menentu belakangan ini.

Aku memilih berhenti didepan sebuah toko roti, tentunya bukan untuk membeli roti karena tokonya pun sudah tutup. Berdiam diri dibangku besi yang dingin, tapi mengapa tak merasa dingin sama sekali. Ahh mungkin aku memang sedang menguap saat ini

"Aghhh kenapa jadi seperti ini ?"

Mulai ku hisap batangan rokok yang barusan ku beli dari minimarket rumah sakit

"Hah rumah sakit, tapi kenapa menjual rokok. Aneh"

Berkata sendiri, mengobrol dengan bayangan dan angin malam. Apa aku sudah gila ? Hah jika benar aku gila tentunya aku tidak akan sadar siapa diriku

Kembali bayangan dan suara-suara itu muncul, dua orang yang entahlah harus menganggapnya apa namun kenapa mereka membuatku sakit ? Cinta ? Haruskan sesakit ini ?

"Tiffany Hwang apa salahku hah hingga kau melakukan ini semua ? Jika kau mencintai dia kenapa kau harus memberikan ruang dihatimu untukku dan membuat pintu hatiku terbuka lebar untukmu hah ?! Kau bisa mendengarku bukan ?! Jawab pertanyaanku Fany-ah"

Brother ? [Complete]Where stories live. Discover now