19|purna taruna

3.9K 143 1
                                    

Ahhh ndanton itu membuatku bersemangat kembali.

Sudah bertahun tahun kita lalui di akademi militer,  sekarang saatnya wisuda taruna dan taruni akademi militer.

Satu minggu sebelumnya kita sudah di tempa di sini, latihan tanpa kenal lelah, dan sekarang waktunya pertunjukan di mulai. Aku dan gilang tetap menjadi komandan pleton, ada banyak penampilan yang akan kami lakukan. Seperti, drumband, bernyanyi, atraksi, baris berbaris, dan lain lain. Dan aku mendapat bagian menjadi mayoret.

Akhirnya wisuda telah berjalan lancar.



Kami sudah dilantik menjadi  letda dan di masa dinas ini kami akan di tugaskan di mana saja, dan kebetulan aku dan dirga bersamaan di tugaskan di merauke.




Pesawat lepas landas pukul 08:00

Aku dan letnan gilang bergandengan tangan bersama sama dan turun dari pesawat, setelah itu aku dan gilang menuju ke medan tugas kami.

Dan setelah sampainya di asrama aku dan seluruh angkatan berpangkat tamtama dan bintara di kumpulkan di lapangan tembak. Untuk pembagian tugas, di sini hanya aku dan gilang yang  berpangkat perwira, jadi kami sangat di hormati di sini.

Pembagian tugas dimulai.

Aku bertugas sebagai pimpinan pasukan medis militer. Menyelamatkan korban korban sosial maupun bencana suatu saat nanti

Dirga di tugaskan sebagai pemimpin penerjun langsung di medan perang.

Setiap hari kami memimpin para bintara dan tamtama, walaupun usia kita lebih muda dari pada mereka, tapi mereka tetap menghormati kamu layaknya komandan.

sebenarnya dua tahun setelah pelantikan, seorang prajurit belum boleh menikah, tapi aku dan gilang sudah bertunangan pada saat satu tahun di tugaskan. Pertunangan diam diam dan hanya di ketahui keluarga saja.


Pukul 20:00

Gempa bumi di area perkotaan di merauke.

"Siap letnan, ijin saya sersan satria memberitahukan,  korban bencana mencapai empat puluh tiga orang meninggal, dan tuju orang lainya luka parah" suara seorang lelaki berdiri tegap di belakangku.

Aku pun berbalik untuk melihat wajahnya, sepertinya aku kenal dengan suaranya.

"Laporan saya terima, apakah para korban sudah di evakuasi" tanyaku,  tapi wajahku masih menunduk melihat kaki sersan yang berada di depanku.  aku memandangnya dari bawah sampai atas.

"Maaf letnan,  apakah saya pernah bertemu anda?" Tanya nya.

"Ka ka ka kamu.. sersan dirga!" Lidah ku serasa kelu untuk mengucapkan nya.

"Maaf letnan,  saya tidak mengenal anda, mohon kenalkan diri anda, bagaimana anda bisa mengetahui nama saya!" Serunya

"Citra kencana" jawabku singkat.

Sontak membuat wajahnya berkeringat dan gugup.

"Citra kencana? Apa kah aku pernah menghancurkan mimpimu" tanyanya dengan wajah yang kaku dan berkaca kaca setelah tujuh tahun tidak pernah bertemu

"Tidak, kamu tidak pernah menghancurkan mimpiku, buktinya kku berdiri tegap di depanmu" jawabku.

"Bahkan pangkatmu lebih tinggi dariku citra, aku kagum padamu" jelasnya.

"Bagaimana kabar erin?" Tanyaku mengabaikan perkataanya tadi.

"Erin... dia sekarang sudah menjadi guru" jawabnya.

"Sudah menikah?" Tanyaku

"Erin menikah dengan orang lain, dia lebih baik dariku" jawabnya

"Karma itu ternyata datang juga" tukasku

"aku menyesal sudah memilih erin, bahkan aku bertemu denganmu dengan keadaan begini" tukasnya

"Bagaimana denganmu citra?" Tanyanya.

"Tujuh tahun,  dalam diam, aku mencintaimu dalam diam, aku mengingatmu dalam diam, aku merindukanmu diam diam, kau hidup di ingatanku, sampai sekarang, tapi kamu terlambat" jawabku.

"Apakah sampai sekarang kamu masih mencintaiku?" Tanyanya lagi.

"Sayang, ada apa?" Tiba tiba gilang datang

"Ah, nggak papa kok,  ini sersan satria memberi tahu tentang korban bencana" jawabku.

"Yasudah,  lanjutkan saja, aku akan menolong para korban" tukas satria.

Setelah satria pergi

"Dia suamimu?" Tanya dirga

"Dia tunanganku." Jawabku

"Kamu pantas mendapatkanya" seru dirga.

"Ini takdirku" jawabku.

"Citra, jujur saja,  aku masih mencintaimu, selama enam tahun lalu,  aku mencarimu,  dan tidak pernah ada kabar darimu" jelasnya.

"Takdir kita beda dir, aku di takdirkan untuk sakit dahulu lalu bahagia, sedangkan kamu, kebalikan dariku" jawabku.

"Baiklah, aku minta maaf padamu, aku menyesal" jawabnya sambil merunduk.

"Aku sudah memaafkanmu,  tapi penyesalan itu tidak berguna" kataku.


Setelah dua tahun di merauke, tinggal bersama dirga dan gilang .  gilang tak pernah tau jika dirga itu mantanku.

Gilang sekarang di tugaskan untuk membebaskan tahanan di hutan , yang di sandera oleh teroris.

Dirga berada di pasukan yang sama yang di pimpin oleh gilang.
Pasukan mereka terdiri dari tujuh orang.

esok harinya mereka di berangkatkan ke medan perang.

Semua prajurit di beri waktu satu jam sebelumnya untuk menemui keluarga dan orang terdekat,  aku mengucapkan selamat tinggal pada gilang, dengan sembunyi sembunyi aku memberi ucapan selamat tinggal dengan dirga yang kesepian di ujung lapangan.

Mereka di berangkatkan menggunakan helikopter militer,  nantinya mereka akan di terjunkan di hutan belantara.

Sesampainya di medan perang.

Dirga selalu mengikuti langkah demi langkah gilang. Entahlah apa niatnya, apakah dia akan membunuh nya atau apa.

ABDINEGARA 1[DOEA TANDA CINTA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang