CHAPTER 02

5.2K 318 41
                                    

[GIANA LEWIS] 

Sejak kejadian di parking lot hostel tu, saya nda pernah tanya2 Erica pasal dia dan Simon. Tipu lah bah kan kalau saya bilang saya nda curious. Tapi Erica pun nda pernah cakap apa2 sama saya.

Saya ada juga try contact Simon, few times tapi bila saya call, sekejap2 ja kami bercakap terus dia cari alasan untuk hang up. Bila saya text pun, kadang2 pindik2 ja dia reply.

Ada satu kali saya terserempak Simon di depan library. Ngam2 masa tu saya saturang, dan dia sama beberapa kawan dia.

"Simon..Hai..."

"Hai Gee..."

"Can we talk---for a sec?"

"Er...I'm in a rush, Gee...sa ada kelas lagi lepas ni."

"Kijap ja. It won't take long."

"Guys...kamu go ahead dulu.." Dia bagi signal suruh kawan2 dia jalan duluan.

"Simon...I'm sorry about the birthday party. Sa nda sengaja terlupa. My mum got admitted, and I have to stay home and--"

"Gee...banyak kali sudah ko minta sorry ni. Sokay bah...Oscar did tell me bout ur mum. I know..Oscar yang hantar ko pi hospital kan? Dia yang hantar kamu balik. Dia ambil ko di rumah...I know."

Wow...so detail.

"Oo--kayy...then U know already lah ni kan?"

"Yupp. So, how's ur mum?"

"Er...she's fine. Thanks for asking."

"Good to hear that. Bah, sa masuk kelas dulu k, sa lambat sudah ni. Bye, Gee." Terus dia jalan.

😐

Macam tu ja?

Okay.

Saya sudah minta sorry, and without giving any explanation, Simon seems to know everything from Oscar. So, saya nda payah sudah cakap banyak.

Everything seems ok, tapi kenapa saya rasa gantung aa?

Malas sudah saya fikir2 pasal Simon. Yang penting saya sudah minta sorry sama dia bah kan.

For now my study must come first...and of course saya perlu fikir pasal mami juga.

4 bulan lebih lagi kami punya final exam sudah. Banyak lagi hal2 penting saya patut fikir sekarang. Assignment, tests, presentations, group projects. Saya mesti maintain prestasi saya supaya saya dapat tu biasiswa.

🌼🌼🌼

"U going out?" Saya perhati ja Erica bersiap2. Dia pakai t-shirt body fit dan tight jeans.

"Yupp...ko nda balik kampung?"

"No. Sa ada grup discussion sama diorang Sairah nanti tengah hari. Ko nda join kami?"

"Maybe next time, sa ada hal ni di luar. Ko mo kirim apa2?"

"Teda juga. Rica..."

Baru ni ari saya tergerak hati mau tanya dia pasal Simon. Actually saya nda kisah juga bah kalau dia sama2 Simon.

Betulkah saya nda kisah ni?

"Yes?" Tangan dia masih sibuk pakai eye-shadow.

"Ko sama Simon bah...er...kamu--"

"Couple?" Dia sendiri sambung ayat saya.

Saya angguk2 ja kepala.

"No lah...haha..what makes U think that?"

"Just asking. 'Cause the other day, kamu sama2 keluar kan. And I heard U called him Dear."

"Gee....ko pun keluar sama Oscar kan that time, did that make the two of U a couple? No kan. Ya, I called him Dear, U know why? That was what his mum call him at home."

Unforgettable Sins #Book1 [COMPLETED]Where stories live. Discover now