Hujan di malam hari, cukup membuat hariku tambah buruk. Ini bukan karena cuaca atau apapun itu, tapi ini karena dia. Karena dia hariku semakin buruk dari hari ke hari, bayangkan saja aku menuruti permainan bodoh yang harus mengaku bahwa aku mencintai seorang Harry Styles di sekolah, cowok popular yang sangat di banggakan oleh seantareo sekolah dan benar saja, aku menyimpan rasa padanya tapi, ketertarikanku padanya perlahan-lahan menghilang karena dia terus menerus terkekeh kecil saat berpas-pasan denganku di koridor sekolah.
Seharusnya, aku tidak mengikuti permainan bodoh itu. seharusnya, aku tidak mengaku kalau aku mencintainya, tapi apa daya…. Aku hanya bisa pasrah, karena semuanya sudah terlambat. Harry Styles sudah mengetahui aku, penggemarnya selama ini.
Cokelat panasku sudah hampir habis, tiap tegukan aku habiskan dengan luapan emosi yang membara dalam hati. Tidak bisa diindahkan semua ini karena kebodohanku sendiri karena mau mengikuti permainan macam itu dan malah akan berakhir buruk dengan seperti ini. Untung saja, sekolah kami diliburkan selama seminggu karena badai salju yang lumayan lebat jadi, aku bisa mengintropeksi diri dan memperbaiki mana-mana didalam diriku yang mampu membuat orang lain melirik jijik ke arahku karena sebuah ‘pengakuan’ bodohku pada Harry Styles.
Lagi-lagi, Harry Styles mengapa dia selalu ada disetiap pikiranku? Mengapa dia selalu membuat hatiku berdesir setiap kali melihatnya meskipun, dia balik melihatku dengan pandangan sinis yang berarti dimata-nya aku begitu memalukan. Terkadang, aku selalu tersenyum atas kenyataan pahit yang menghimpitku di dunia ini. Seperti, meninggalnya orang tuaku dan di tinggal dengan mantan kekasihku yang brengsek itu dan sekarang justru lain lagi, aku di cemooh setelah pengakuanku yang menyangkut-pautkan perasaan tentang Harry Styles.
Cinta. Perasaan hati yang tidak bisa terelakan tertanam dalam hati, jika aku ingin move on darinya mungkin akan terasa sulit. Seperti yang ku katakan sebelumnya bahwa ketertarikanku pada Harry Styles perlahan-lahan menipis, namun ini bukan tentang ketertarikan tapi tentang cinta dan sebagainya yang terkadang membuat isi perutku ingin melompat keluar.
Cinta memang tidak bisa di salahkan. Cinta muncul tiba-tiba saat aku mengejek Harry berkata bahwa ia bukan lelaki yang baik. Seperti dihujam apapun, aku malah mencintainya, amat sangat mencintainya. Aku juga heran, apa yang harus ku perbuat di saat seperti ini.
Disaat semua orang mencemoohku, disaat Harry merasakan kehadiranku yang mulai membuatnya tidak nyaman, disaat aku yang terduduk di pojok ruang kelas sambil menangis tersedu-sedu akibat kebodohan yang aku perbuat sendiri. Bukannya aku berlebihan atau bagaimana, ini memang sangat menyedihkan untukku. Yang tadinya, hanya ingin bersenang-senang dengan teman-temanku untuk memainkan permainan yang bodoh dan aku malah terjebak didalamnya.
Ini memang salahku, aku jatuh cinta pada orang yang salah. Aku jatuh cinta pada orang yang nyatanya tidak ingin akan kehadiranku. Aku jatuh cinta pada orang yang telah terkekeh kecil seperti mencemooh saat kami berpas-pasan. Itu sakit. Mana lagi aku bukan siapa-siapa, aku hanya anak murid di sekolah yang tidak pintar juga tidak bodoh.
Untuk kali pertamanya, aku melakukan cutting karena Harry Styles. Menangis tersedu-sedu di dalam kamar mandi. Untuk pertama kalinya juga aku merasakan kepuasan yang membuat diriku sedikit lega. Ada Lima sayatan dipergelangan tanganku, mencoba menutupi segenap perasaan luka dihatiku dengan cara itu. memang terdengar klise, tapi inilah caraku.
Setelah satu minggu ku habiskan di rumah dengan cutting dan berdiam diri ataupun menangis, hari ini aku berangkat sekolah seperti biasa. Berjalan seperti biasa dengan tatapan aneh yang dibuat oleh seluruh teman-teman—tidak, mereka bukan teman! Mereka terlihat seperti iblis yang mempunyai muka memerah dan aneh dimataku!
Aku tidak memperdulikan mereka yang menatapku ke arah luka sayatan yang belum mengering sepenuhnya sebab terakhir kali aku melakukan cutting adalah tadi pagi, rasa sakit juga masih menyergapku. Aku terus berjalan tanpa sama sekali menoleh, karena belum masuk jam pelajaran aku menyempatkan diri ke taman. Tempat biasanya aku menyendiri dan merenungi semua yang terlihat bodoh pada diriku.
Luka sayatan ini.. Ini bukti kecintaanku pada Harry Styles.
Tidak bisakah dia melihatnya?
Melihat cintaku yang begitu tulus untuknya?
Apa aku memang tidak pantas untuk bersanding dengannya?
Bahkan sekalipun semua orang punya kesempatan, rasanya tidak ada lagi kesempatan untukku bersama dengan Harry Styles.
“Lintang…”
Suaranya bahkan memutar di kepala seperti radio baru yang sama sekali tidak rusak, menyerukan namaku dalam suaranya yang serak. Mengapa semua ini harus terjadi padaku? Aku yang bodoh atau dia yang terlalu pilih-pilih? Oh, aku sama sekali tidak menyalahkan Harry. Aku hanya… Hanya berkhayal, akankah ia mempunyai perasaan yang sama denganku? Tunggu, itu tidak mungkin terjadi.
“Lintang…”
Suara serak milik Harry membuat perutku sedikit mual dan itu terdengar nyata. Ya Tuhan, ini hanya khayalan bodohku saja tapi… “Lintang…” Semuanya sia-sia, aku menoleh ke arah asal suara mendapati Harry sedang menunduk sedih, semuanya tersirat dari matanya kalau ia menyesal akan seluruh perbuatannya selama ini. Ya Tuhan, mengapa aku begitu percaya diri, segera aku enyahkan pikiran bodohku itu.
Mendongak, dia duduk disebelahku. “Oh, Kau.” Tuturku sedatar mungkin. Aku tidak tahu ingin bicara apa untuk menutupi getaran disaat aku bicara, aku tidak ingin Harry menyadarinya. Aku sedang kacau sekarang, kantung mataku terlihat begitu mencolok ditambah lagi, luka sayatan ditanganku yang belum mengering.
“Aku minta maaf.” Ia menghela nafas, aku sama sekali tidak bicara. Aku ingin mendengar semuanya dari dirinya.“Seharusnya aku bersamamu saat kau terluka.. Aku tahu semuanya karena aku, aku yang terlalu buta untuk melihatmu. Aku yang terlalu tuli untuk mendengarmu. Aku yang terlalu bisu untuk bicara bahwa aku mencintaimu, Lintang.”
“ It’s isn’t funny at all, Harry Styles.”
“Listen to me, Lintang. Aku baru menyadarinya sekarang, aku begitu sulit untuk memendam perasaanku padamu tapi itu malah membuatku terluka. Tentu saja, tidak sebegitu terluka dirimu, Aku mencintaimu, Lintang… I know, It started from stupid games, dan soal pengakuanmu, aku begitu senang mendengarnya kalau kau punya rasa yang sama seperti ku dan rasanya cintaku terbalas.”
“Semuanya sudah terlambat, Harry. Kau begitu merendahkan aku, kau menertawakan aku saat aku menyatakan pengakuan bodoh itu, aku terlanjur terluka dan aku tidak suka itu. Untuk yang kedua kalinya, aku dibodohi seperti ini. Dan kau dan aku memang tidak ditakdirkan untuk bersama, aku sudah terlanjur jatuh kedalammu, dan aku tahu itu kesalahanku sendiri karena aku mencintaimu. Sekarang, aku tidak bisa, Harry.” Aku menelan ludah, aku beruntung karena bisa berkata seperti tadi selancar mungkin meskipun, aku bisa tahu kalau suaraku begitu bergetar dan ingin menangis secepatnya tapi, aku harus menahan semua itu. Aku tidak ingin terlihat lemah didekat Harry, aku ingin dia melihatku bukan karena aku yang lemah. Walaupun aku sudah tahu, bahwa cintaku terbalas.
Namun, kesalahan yang aku lakukan maupun Harry membuatku tidak bisa menerimanya. Aku tahu ini tidak adil untuk Harry, semoga saja dia bisa mengerti mengapa aku menolaknya. Semuanya memang sudah terlambat, Harry mendiamiku saat semua orang menghujatku dari hari ke hari dan aku sudah terlanjur terluka karena itu.
“Baru sekali aku di tolak, jaga dirimu Lintang, aku ingin kau baik-baik saja meskipun bukan denganku. Now, can I kiss your scars, Lintang?”
* * * * * * *
I'm back whooooop. Yeay, inshaallah yang di form 2 semuanya aku bikinin oke, tapi aku nggak janji duh, soalnya lagi sibuk-sibuknya.... Btw, ini rating-nya Restricted abaikan aja ya lol, kepencet soalnyaaaa:(
Eh kaliaaan, baca ff ku dong yang judulnya it's 2014 <3 oke, aku nggak maksa kok lol.
Dont forget to vomment(s) dear, and Lintang hope you like this. dont blame me bc its too short bc i have no idea for the song lol.
8(+) votes for next short story by request pls dont be silent readers bc its isn't cool yeah <3
ВЫ ЧИТАЕТЕ
Daydreamer ⇨ Random One Shot{s}
Фанфик{Request closed for a while. One condition: Follow me:)} ❝Daydreaming is okay, even better if you can make some lasting memory out of it.❞ [©hemmingsstagram]
