[15] #Trying To Keep Strong ✅

3.6K 370 24
                                    


         Seorang wanita paruh baya terlihat sedang jalan tergesa-gesa, ia mengangkat gaun panjangnya dengan kedua tangan agar langkahnya lebih cepat.

Surai keriting sewarna tinta miliknya bergerak ke kanan kiri karena langkah yang cepat. Nafasnya terengah ketika tiba, ia membuka pelan pintu di hadapannya. Mata hijau cemerlangnya menatap seseorang yang berada di dalam ruangan dengan pandangan sedih.
Terlihat seorang Elf muda bersurai persis sepertinya sedang mengobati beberapa luka yang di deritanya, mata hijau cemerlangnya bergerak-gerak mengikuti arah pandang. Setelah selesai mengobati luka di kaki kiri, perut dan tangan kanannya, ia berdiri menghadap ke cermin dan mulai mengobati luka di pipi kanannya.

        Wanita bersurai hitam itu membuka lebar pintu dan masuk dengan langkah pelan, air mata di pelupuk mata di tahannya agar tidak jatuh.

Ia mendekati Elf muda yang sedang mengobati luka di pipinya di depan cermin, pandangan mata pemuda itu kosong dan ia terlihat sama sekali belum menyadari kehadirannya.
Hingga wanita paruh baya itu menarik paksa obat oles yang berada di tangan Elf itu. Ia lalu menariknya agar duduk, lalu mulai menggosokkan obat oles di pipi si Elf muda. Elf itu menatap wanita di hadapannya dengan senyum tipis, di usapnya air mata yang sudah mengaliri wajah wanita itu.

           "Aku baik-baik saja ibu, jangan menangis."

            Wanita itu menghentikan kegiatannya dan menatap sendu wajah Elf muda di hadapannya, ia langsung memeluknya.

          "Maafkan ibu Chiron."

           Chiron membalas pelukan sang ibu. "Kenapa ibu minta maaf? Ini bukan salah ibu. Aku baik-baik saja."

           "Tidak, ini salahku. Jika aku tidak ceroboh, pasti Klan Hunterwoods tidak akan terjebak seperti sekarang." Wanita itu terisak sedih.

            Chiron melepaskan pelukan ibunya, lau mengusap pelan wajahnya. "Tidak, tidak ada yang salah. Jika ada yang harus di salahkan, itu adalah si pengkhianat sialan yang menipu ibu."

            "Hanya kita dan para tetua yang tertinggal sekarang Chiron. Ayahmu masih belum sadar, dan kita masih belum mendapatkan kabar dari Shera."

             "Aku yakin Sherawali akan baik-baik saja ibu, dia gadis yang kuat."

              Wanita itu mengangguk pelan lalu tersenyum kecut. "Kau tahu Chiron, sepertinya dia mengetahui semua gerak-gerik Klan lain."

             "Tapi untuk sekarang, dia tidak akan mungkin membunuhku. Karena dia masih membutuhkanku."

             "Dia tidak membunuhmu, tapi menyiksamu dengan perlahan."

              Chiron kembali memeluk sang ibu. "Jangan khawatir ibu,  kita ini Imortall. Jadi proses penyembuhan luka kita cepat, ini akan sembuh besok."

             "Iya, kau benar."

Di tengah-tengah pembicaraan Chiron dan ibunya, seseorang mengetuk pelan pintu tempat mereka berada. Setelah mengetuk pintu, orang itu langsung membuka pintu dan menatap para Elfs.

           "Ratu Fedra Aliance Hunterwoods dan Pangeran Chiron Hunterwoods, yang mulia Raja memanggil anda berdua."

            Setelah mengatakan itu, Vampir dengan baju zirah gelap itu langsung pergi tanpa pamit sama sekali.

          "Mau apa lagi dia?" Gumam Chiron.

           Ratu Fedra berdiri dan merapikan gaunnya yang kusut, ia mengulurkan tangannya ke Chiron. "Ayo Chiron, sebaiknya kita jangan membantah untuk saat ini."

Elven Golds : The Pixie Chorth Throne [Sudah Di Terbitkan]Место, где живут истории. Откройте их для себя