[22] #The Royal Family ✅

2.8K 284 5
                                    

          Athela menutup tirai tandu, ia memilih batal masuk. Mengetahui keadaan mereka saja sudah cukup. Alaqua sudah sadar, tapi gadis itu masih enggan berpaling dari Peter Strauss. Setelah pertemuannya dengan Gail, Athela memutuskan untuk mengunjungi Alaqua dan Peter untuk mengecek kondisi mereka.

Athela menekan denyutan di dadanya, rasa yang di tinggalkan Gail Cedrick masih membekas. Athela tidak tahu harus berekspresi seperti apa atas fakta baru bahwa ia bertemu dengan saudara ayah kandungnya, Gail Cedrick paman sambungnya.
Seolah menjawab kegundahan Athela, Gail menjelaskan persaan familiar yang ia rasakan.

         "Di setiap inci ruangan jerujimu, aku selalu mengawasi, memperhatikan, dan melindungimu dari segala jenis bahaya. Maaf aku tidak pernah menunjukkan wajahku padamu, itu semua untuk menghindari bahaya. Kau mungkin belum faham jika ku jelaskan sekarang, tapi kau akan faham nanti. Paman menyayangimu Athela."

        Athela membalak dan berusaha keras menahan air matanya tumpah. Katakan padanya Athela, jika kau memang menyayangiku kenapa meninggalkanku dan ibu dengan lelaki pemabuk? Kenapa mengurungku di jeruji selama bertahun-tahun, kenapa tidak lindungi aku dengan berada di sisi ku selalu? Kenapa kau bersembunyi di balik bayangan untuk itu? Tapi satupun keluhan Athela tidak bisa ia lontarkan, sang gadis bersurai perak tidak mengerti kenapa.
Gail mendekat, lalu memeluknya erat. Athela berusaha menolak, tapi dia tidak sanggup. Ia membiarkan Gail Cedrick. Pria paruh baya itu meninggalkannya sendiri setelahnya.

         Athela menatap kagum setiap penjuru istana peri musim dingin, semuanya terbuat dari es, dan hujan salju tidak pernah berhenti di tempat ini. Setelah berjalan cukup jauh, Athela akhirnya menemukan Putri Syrenna dan Sherawali di taman bunga kuning. Audrey Cruz bersama mereka ternyata.

         "Apa aku masih bisa bergabung?" Athela menyapa.

          Putri Syrenna Winterhool terlihat antusias. "Selamat datang Dark lady Athela, apa aku boleh memanggil namamu?"

          "Tentu saja."

           Syrenna mengajaknya duduk di bangku taman, mereka ternyata tengah menikmati secangkir teh dan kue kering.

          "Ini adalah tempat favoritku. Taman bunga Winter aconite." Ucap Syrenna girang.

           Audrey dan Athela berdecak kagum, sedangkan Sherawali Hunterwoods menutup mulutnya dengan mata berbinar-binar. "Winter aconite? Sudah lama aku mencari bunga ini!"

          Syrenna menoleh ke Shera, kemudian ia tersenyum. "Benarkah? Akanku berikan untukmu nanti my lady."

          "Kau tidak perlu memberikan bunganya untukku Putri, aku hanya perlu mempelajarinya." Sherawali Hunterwoods menyentuh Winter aconite di dekatnya, tangannya bercahaya setelah itu. Lalu sang Putri musim semi mengangkat tangannya, detik kemudian Winter aconite mekar di tangannya.

           Sekarang giliran Syrenna yang terkagum. "Meski sudah tahu Hunterwoods dapat menumbuhkan tanaman, rasanya memang berbeda ketika melihatnya langsung.

          "Aku suka dengan bunga-bunga, tapi sayang hanya ada satu jenis bunga yang bisa tumbuh di Winterhool."

          "Kau suka bunga? Aku juga, kau mau melihat bunga musim semi Putri Syrenna?" Tanya Shera.

           Mata Syrenna berbinar-binar, ia mengangguk. "Tentu! Aku mau melihat bunga matahari."

           Shera terkekeh, ia menatap telapak tangannya, tak lama kemudian bunga matahari tumbuh di telapak tangannya. Ia mencabutnya kemudian memberikannya pada Syrenna.

         "Terima kasih! Akan ku jaga baik-baik bunga ini."

         "Apa aku mengganggu kalian?"
         "Ibu, tentu saja tidak." Kata Syrenna.

Elven Golds : The Pixie Chorth Throne [Sudah Di Terbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang