[40] #Into The Dimension Of Darkness ✅

2.5K 261 33
                                    

Daun-daun beterbangan seiring dengan langkah-langkah yang melaju cepat, ada langkah kaki seekor kuda, langkah kaki seekor serigala, dan beberapa langkah kaki manusia yang bergerak cepat bagaikan angin lewat.
Grant memegang erat tali kekang kudanya, bersama Alaqua, Peter, dan Antares di sebelahnya. Para Vampir melesat dengan cepat di sisi kanan dan kiri mereka, membuat Grant dan yang lain menunggangi kuda harus bergerak cepat menyamai kecepatan mereka.

Tak jauh di hadapan mereka, Chiron berlari kencang dengan wujud serigalanya. Memastikan tidak ada yang menghalangi jalan mereka dengan penciumannya yang tajam.
Tidak peduli walau langit telah gelap, Grant akan tetap pada rencananya, iaitu menembus hutan Blackwoods dan Springgrass agar lekas sampai di lautan Odeseuss.

Mengabaikan rasa kantuk yang mulai menyerang. Tapi tiba-tiba Alex berhenti di susul Lucas dan Rayce. Yang lain langsung berhenti dan menatap Alex dengan tatapan bertanya.

"Burung gagak yang ku kirim sebagai pesan untuk Dark lady mati."

Grant mendekat dengan kudanya. "Kenapa begitu?"

"Karena di tembakkan panah." Jawab Alex dengan kepala menunduk dan mata terpejam.

"Apa pesannya sudah sampai?" Tanya Gail.

"Gagaknya bahkan belum sampai istana."

"Jadi begitu saja? Lalu apa gunamu di sini?" Alaqua yang sedari tadi menyimak, dengan kesal buka suara.

"Kau bisa mengirimnya lagi kan." Tanya Antares yang lebih terdengar bagaikan perintah di telinga Alex.

Alex terdiam sejenak. "Iya."
Suara geraman Chiron terdengar di ujung jalan.

"Jadi itu saja? Itu saja sampai kita harus berhenti? Yang benar saja." Ujar Alaqua kesal, ia lalu berbalik jalan bersama kudanya.

Yang lainnya pun kembali berjalan, menyisakan Grant dan Alex saja. "Ku harap kau bekerja dengan benar, jika tidak rencana ini akan hancur berantakan," Ujar Grant datar.

"Kau tahu apa konsekuensi atas kegagalanmu Vampir." Ia lalu berbalik pergi dengan langkah cepat.

Alex hanya menatap kuda Grant yang semakin menjauh, ia lalu menatap telapak tangannya. Ada tanda dari besi panas yang masih memerah di sana, tanda berbentuk kaki yang di rantai, itu adalah tanda dari seorang budak. Dark lady Blackdemons benar-benar serius ingin mereka mengabdi padanya sampai ia membuat perjanjian yang mengikat Alex, Lucas dan Rayce. Alex menghela nafas panjang, ia lalu menerbangkan seekor burung gagaknya dan lekas pergi mengikuti rombongan.

Angin malam yang berhembus menerbangkan bulu hitam Chiron, iris hijau cemerlangnya berkilat menatap perbatasan hutan Blackwoods dan Springgrass. Ia tersenyum haru dalam wujud serigalanya, setelah sekian lama mendekam di kastil busuk Vampir, akhirnya ia bisa kembali menginjakkan kakinya ke tanah kelahirannya.

Grant tak sengaja menatap Chiron yang melambatkan langkahnya saat mereka benar-benar telah masuk ke hutan Springgrass, ia dapat melihat iris hijau cemerlang milik Pangeran Hunterwoods itu terpaku melihat sisi kanannya. Grant dapat melihat ujung menara tinggi dari kastil Klan Hunterwoods, walaupun jauh.

"Maaf tapi kita tidak ada waktu untuk berkunjung, Pangeran."

Chiron menoleh, tidak ada ekspresi dari wajah serigalanya. Ia hanya mengangguk sekilas lalu berlari cepat meninggalkan Grant.

Di belakang Grant Alaqua sedikit melambat, kerutan dalam tampak timbul di keningnya. "Peter."

Peter menoleh, ia hanya menaikkan alisnya sebagai jawabannya.

"Apa menurutmu ini tidak aneh?" Tanya nya dengan nada serius.

Elven Golds : The Pixie Chorth Throne [Sudah Di Terbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang