[32] #The Witch ✅

2.5K 248 5
                                    

          Gladyrion dan Meredith Kypros adalah putri dari Raja dan Ratu Penyihir putih terdahulu. Mereka sama-sama cantik, cerdas, kuat, dan ramah. Melihat kesempurnaan dari dua putri kembar Penyihir putih, beberapa orang dengki merasa iri. Salah satunya Ratu penyihir hitam yang tidak bisa memiliki anak, ia merasa iri sekaligus sedih. Rasa iri mendorongnya untuk melakukan sesuatu yang nekat, di saat kedua putri berulang tahun yang ke tujuh belas, ia menculik Meredith.

Pihak Penyihir putih mencari putri mereka selama sebulan, tapi tidak menemukan apa-apa. Meredith seolah lenyap di telan bumi, hingga suatu hari sang putri muncul sendiri. Tapi ia telah berubah, mata kuningnya telah berubah menjadi hitam, hitam sampai kornea putih matanya. Meredith datang kembali tanpa ingatan.

          "Meredith menyerang pasukanku di hutan Blackwoods seminggu yang lalu." Ujar Gladyrion.

          "Bukankah mereka berada di luar Pixie Chorth?"

          Gladyrion kypros hanya menggelengkan kepalanya. "Ia mengirim surat yang bertuliskan; 'Kami telah mendapatkan sekutu yang kuat untuk menggulingkan kalian, ku tunggu kau di medan pertempuran nanti. Aku tidak menyangka jika sekutunya itu Vampir, kau tahu sendiri kaum Penyihir dan Vampir memiliki hubungan yang tidak baik."

Galeckha Winterhool mengepalkan tangannya dengan raut wajah marah. "Dengar Kypros, aku tidak peduli jika dia kembaranmu. Karena jika nanti aku berhadapan dengannya, akan ku habisi dia langsung."

          Gladyrion Kypros tidak menanggapi ancaman sang Ratu musim dingin, ia hanya menatapnya dengan raut wajah yang sulit di artikan.

         "Aku hanya ingin menanyaimu tentang serangan lerna liquid semalam, dan aku telah mendapatkan jawabannya. Aku pergi." Ujar Ratu Galeckha yang langsung pergi.

         "Yang mulia?" Ratu Galeckha menatap Gaelen Winterhool. "Kita kembali Gaelen."

Gaelen mengangguk pelan dan langsung jalan mengikuti Ratunya. Sebelum menaiki kereta kudanya Ratu Galeckha menatap segerombolan Troll yang berada di barak prajurit, Imortall di Pixie Chorth mengira bahwa kaum Penyihir putih sangatlah baik hati karena menerima kaum rendahan seperti Troll dengan lapang dada di tempat mereka.

Padahal mereka tidak tahu, bahwa kaum Penyihir membutuhkan darah, dan beberapa bagian tubuh Troll untuk membuat racikan racun mereka. Hanya Klan Winterhool yang tahu. Jika bukan karena para Penyihir pasti Galeckha Winterhool akan langsung mengusir para Troll itu dari tanahnya karena sudah mengacau.

          Ratu Galeckha menatap tangan kanan Ratu penyihir putih, Avram abdias yang ikut menghantarnya. "Ajari baik-baik Troll busuk kalian jika tidak ingin ku tendang dari tanahku Abdias."

          Penyihir paruh baya itu menganggukkan kepalanya, ia sendiri sudah mendengar tentang -Troll yang menyerang rombongan Pangeran Laquante yang membawa Dark lady Blackdemons- dari Gaelen Winterhool.

"Iya yang mulia, maaf. Akan ku hukum mereka nanti."
Ratu musim dingin langsung masuk ke keretanya setelah mendengar jawaban Avram abdias, dan berlalu pergi meninggalkan istana Penyihir putih.






**






          Athela memainkan jarinya bosan di depan pintu jeruji, keheningan menemaninya dan Pangeran Grant di sebelahnya. Athela berusaha mengabaikan suara berisik dari dalam pintu besi, ia mengalihkan pandangannya ke kanan dan kiri.

Ruangan bawah tanah itu gelap, kotor, dan berisik. Athela tidak suka. Tapi ia tidak bisa pergi, ia tidak mau sampai dua psikopat itu dengan tidak sengaja membunuh mereka. Athela secara refleks menutup kedua telinganya menggunakan kedua tangannya saat mendengar teriakan kesakitan yang kuat dari dalam sana.

Elven Golds : The Pixie Chorth Throne [Sudah Di Terbitkan]Where stories live. Discover now