_Six_

4.5K 346 70
                                    

Rachel menatap takjub dengan seluruh tembok kamar Bulan yang penuh dengan Foto adiknya sebenarnya tak hanya Foto adiknya tapi juga foto-foto Indah lainnya.

"Woah.. are you a photographer? Hasil foto kamu bagus-bagus banget loh Bulan" ucap Rachel. Bulan hanya menjawab dengan senyuman.

"Beruntung sekali Mike punya istri yang mengagguminya sebanyak ini" ucap Rachel dan menggelengkan kepalanya.

Bulan sedang berkemas bajunya.

"Lalu foto-foto ini akan kamu kemana kan?" Tanya Rachel

"Aku akan tetap biarkan di sini" ucap Bulan

"Maksud mu?" Tanya Rachel. Bulan duduk di atas kasurnya wajahnya kembali menjadi ragu.

"Bukankah sebaiknya aku di sini saja kak?" Tanya Bulan

"Bagaimana mungkin? Kamu ya harus tinggal dengan suami mu" ucap Rachel dan ikut duduk di samping Bulan.

"Aku terbiasa tinggal sendiri" ucap Bulan

"Berarti kamu harus mulai biasa tinggal dengan banyak orang." Ucap Rachel.

"Baiklah tapi aku akan tetap menyewa kosan ini" ucap Bulan

"Ya, itu perlu takut-takut kamu ingin kabur. Jadi aku tau dimana kamu sembunyi" ledek Rachel.

"Bukankah rumah tangga akan seperti itu? Akan ada peristiwa dimana kalian akan bertengkar?" Saut Rachel ringan. Bulan tak mengerti mengapa Kakak Iparnya sangat mudah mengatakan hal itu. Tapi di pikir lagi apa yang di katakan Rachel memang benar. Ia dan Mike pasti akan berantem. Atau lebih tepatnya Mike pasti akan sangat tidak suka padanya.

"Sudah berkemasnya?" Tanya Rachel. Bulan mengangguk.

"Ayo kita pulang." Ucap Rachel

Bulan mencoba meyakinkan hatinya sekali lagi sebelum akhirnya menurut dan ikut bersama Rachel.

***
Di lain tempat sang pengantin pria sedang asik dengan game di laptopnya. Seakan-akan tak mau tau dimana istrinya berada. Ia bersandar pada kepala kasurnya yang di ganjal oleh banyak bantal. Ada dua pembantu yang sedang rapi-rapi di kamar itu. Ada Bi Narti dan anaknya Mira yang sedang mengosongkan sebagian lemari Mike dan menyusun dengan rapi kembali memberikan tempat untuk baju-baju Bulan nantinya.

"Den Mike yang ini mau di letakan dimana?" Tanya Bi Narti

"Tanya mama saja" ucap Mike acuh.

"Letakan di bagian bawah saja bi" ucap Rein yang masuk dengan dua orang pria yang sedang mengangkat sesuatu.

"Pasang di sana ya pak" ucap Rein.
Mike masih tetap tak memperdulikan kamarnya yang di obrak abrik.
Rein mendekat ke arah Mike, Ia duduk di samping kasur.

"Kamu terakhir makan semalam dan belum makan lagi. Mau mama buatkan sesuatu?" Tanya Rein

"Tidak usah. Aku tidak lapar" ucap Mike

"Sudah minum vitamin mu?" Tanya Rein

"Sudah ma" ucap Mike masih serius menatap Laptopnya.

"Mama bawakan jus ya?" Tawar Rein lagi.
Mike menoleh menatap Ibunya.

"Jus Mangga ya Ma. Mangganya yang banyak, .." ucap Mike belum selesai namun di sambung Rein

"Tidak pake gula tapi pake susu putih dan esnya sedikit" ucap Rein. Mike tersenyum dan mengangguk.

"Tapi mama yang buat ya" ucap Mike. Rein mengangguk dan mengusap kepala anaknya itu. Bagaimana mungkin Ia tega menikahi anak bungsunya yang masih sangat semanja itu pada dirinya. Apa nanti Bulan bisa memperlakukan putranya itu dengan baik. Bagaimana kalau nanti putranya sakit? Bagaimana kalau bulan tak bisa mengurus putranya. Dan masih banyak Bagaimana lainnya yang mengganggu pikiran serta hati Rein.

Lose Me in The Moon (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang