Not an Ending

7.1K 540 81
                                    






🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

"Everything will go home where it should be"

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸








"Aku berjanji akan membebaskan seongwoo setelah dia melahirkan, aku tidak keberatan jika dia tidak ingin menikah denganku. Hanya tolong ijinkan aku untuk tetap menjadi ayah atas anak kami. Bakhan setelah bayi kami lahir aku tidak masalah jika Seongwoo ingin melanjutkan kuliahnya. Aku sanggup membesarkan bayi kami sendiri".

Daniel menghentikan kalimatnya sebentar, mencoba menetralkan emosinya. Suaranya mulai merendah, dia sadar dia salah tapi menyerah tidak akan meyelesaikan ini semua. Setidaknya dia harus berusaha lebih keras lagi bukan.

"Maafkan aku, tapi aku mohon ijinkan aku menjadi ayah dari bayi yang dikandung Seongwoo, mendampingi masa kehamialan Seongwoo hingga anak kami lahir dan kemudian aku akan menghargai keputusan Seongwoo apa pun itu"

Mungkin terlalu cepat untuk menyadarinya. Tapi Daniel tidak bodoh untuk hal seperti ini. Disaat wajahnya adalah yang terindah dimatamu, ada rasa sakit saat mengetahui dia sakit karna mu, keberadaannya adalah yang paling kamu rindukan, dia yang selalu ada di pikiranmu dan keinginan mu untuk medekapnya, menjadikannya milikmu seutuhnya. Inilah yang Daniel rasakan saat ini terhadap seorang Seongwoo.

Kenapa tidak sedari dulu mereka bertemu. Jika lebih cepat mungkin status Seongwoo bukan seseorang yang dia hamili tanpa mengetahui identitas masing-masing.

Dia pernah merasakan hal ini beberapa tahun yang lalu. Saat dimana Daniel masih mengenakan pakain seragam sekolah. Dan sekarang dia jatuh pada sosok pria manis yang dia lihat berkali-kali dalam rekaman cctv apartementnya. Tidak butuh waktu lama untuk menyadarinya, Daniel sudah dewasa dan tau betul perasaannya. Bukan sekedar perasaan kasihan, bukan sekedar keharusan tapi ini kemauan, dia mau bertanggung jawab karena dia ingin, benar sebuah keinginan atas dasar perasaannya. Hanya, mari kita lihat kebenaran hati seorang Kang Daniel saat dia menetapkan rasa cintanya dalam waktu yang terlampau singkat ini.

*****

Karena janji Daniel yang akan membebaskan Seongwoo dan tidak perlu menikah dengan pria bajingan itu. Akhirnya Seongwoo menerima Daniel.

Jika kalian pikir Seongwoo akan bersikap baik setelah ini kalian salah. Seongwoo hanya menerima dengan ucapannya tapi tidak dengan perilakunya.

Jelas sekali Seongwoo masih tidak menerima Daniel. sering kali dia menolak untuk bertemu dengan pria yang teramat dibencinya itu. Seongwoo tidak salah bukan? Yang salah hanya dia, pria jahat yang telah menghancurkan masa depan seorang remaja 18 tahun.

Berapa bulan telah berlalu. Perut Seongwoo sudah terlihat jelas mengijak bulan ke delapan kehamilannya. Tidak ada yang berubah kecuali rasa bencinya yang semakin menjadi-jadi.

Selama beberapa bulan ini Daniel tidak pernah absen menemui Seongwoo. Membeli segala keperluan yang dokter sarankan seperti susu hamil. Membeli apapun yang Seongwoo inginkan walaupun melalui perantara nyonya ong. Bahkan dia yang selalu mengantar Seongwoo ke dokter kandungan untuk pemeriksaan rutin, yaa walaupun lebih terlihat seperti supir karena Seongwoo menolak utuk duduk dikursi penumpang disampingnya, dan tidak lupa kaca mata yang selalu dia kenakan saat bertemu Daniel dan juga nyonya Ong yang selalu menemaninya. Jadi tidak ada waktu dimana mereka hanya berdua saja.

Seiring berjalannya waktu orang tua Seongwoo mulai menerima Daniel. lebih lagi nyonya Ong yang sudah memberikan ijin untuk Daniel memanghilnya dengan panggilan mama dan papa untuk suaminya. Daniel bersyukur untuk itu.

Affectionate {OngNiel}Where stories live. Discover now