4

18.3K 1.1K 7
                                    

"Jungkook-ssi, benarkan kau Jeon Jungkook?" Jungkook yang mendengar pertanyaan itu pun lantas menatapnya bingung.

"Mm..., aku-"

"Aku tidak punya banyak waktu. Cepat katakan apa yang kau mau" Ucap Jungkook dingin memotong ucapan gadis yang membuat perempuan di hadapannya itu sedikit tersentak.

"Mm... Choi ssaem menyuruhku menemuimu. Ia menyuruhku untuk mengajarimu mata pelajaran Kimia" Jelasnya dan Jungkook pun masih menatap gadis di hadapannya seolah masih ada yang kurang. Gadis itu pun menatap Jungkook dengan takut hingga beberapa detik setelahnya ia sedikit tersentak karena ia memang melupakan satu hal.

"A-Ah i-iya, perkenalkan na-namaku Park Haneul" Ucapnya takut takut dan tanpa ada yang menyadari termasuk Jungkook sendiri, pria itu tersenyum tipis. Sangat tipis hingga seseorang yang melihatnya pun tidak yakin jika pria itu sedang tersenyum.

"Sayangnya aku tidak suka dibantu Haneul-ssi" Bisiknya tepat di telinga gadis bernama Haneul itu yang membuatnya merinding seketika. Namun ketika Jungkook kembali membalikan badannya dan ingin melanjutkan langkahnya, gadis itu kembali menahan tangannya.

"Choi-ssaem akan memotong nilaiku jika kau masih tetap mendapat nilai merah"Ucap gadis itu dan Jungkook justru tersenyum miring.

"Bukan urusanku" Ucapnya santai.

"Jungkook-ssi, Lee ssaem juga berpesan agar kau mengajariku matematika, dan ia tidak akan membiarkanmu mengikuti olimpiade jika aku tidak berhasil dalam ujianku. Ucap Haneul lemah saat Jungkook terlihat kembali melanjutkan langkahnya. Namun langkah pria itu pun lantas berhenti. Ia menggeram kesal dengan tangan yang terkepal erat sembari mengucapkan berbagai sumpah serapah yang bisa tumpah detik ini juga.

"Baiklah, temui aku pulang sekolah di lapangan parkir" Putusnya akhirnya dengan suara datarnya itu yang membuat Haneul akhirnya bernafas lega. Ya.. meskipun tidak seharusnya merasa lega jika memiliki urusan tersendiri dengan pria bermarga Jeon itu, namun setidaknya ia telah berhasil membujuk pria itu. Meskipun ia tidak mengenal jelas sebenarnya siapa pria tadi. 

.

"Kau menyelesaikan dua puluh putaran eoh?" Tanya Taehyung langsung saat melihat Jungkook yang sedari tadi di tunggu tunggu baru memasuki kelas disaat bel istirahat telah berbunyi sekitar tujuh menit yang lalu.

"Jika bukan gara gara guru sialan itu, aku pasti tidak akan kehilangan waktu istirahatku" Ucapnya sembari mendudukan tubuhnya di kursi dan meneguk air minumnya hingga kandas.

"Ada apa lagi?" Tanya Jimin lengkap dengan susu kotak di tangannya.

"Bisa bisanya ia menyuruh entah siapa itu untuk mengajariku mata pelajaran laknat itu! Dan kenapa harus olimpiade matematikaku yang menjadi sasarannya?!" Ucapnya. Kali ini ia benar benar kesal. Jika bukan karena ia begitu menyukai matematika, ia tidak akan membiarkan siapapun mengancamnya seperti itu.

"Memangnya siapa orang yang harus mengajarimu itu? Namja atau yeoja?" Tanya Taehyung yang membuat Jungkook meliriknya sekilas.

"Aku lupa namanya" Ucapnya santai dan Taehyung dan Jimin yang mendengarnya pun hanya dapat menggeleng gelengkan kepalanya heran. Kenapa ada pria di dunia ini yang sesantai Jungkook? Bahkan bisa bisanya melupakan nama orang yang seharusnya ia ingat dengan baik.

"Seorang namja?" Tanya Taehyung lagi ketika merasa pertanyaannya belum terjawab oleh pria dihadapanya itu.

"Yeoja" Jawabnya singkat sembari mengambil buku latihan olimpiade matematika untuk ia pelajari itu hingga tidak menyadari Taehyung dan Jimin yang saling bertatapan dengan tatapan penuh arti.

"Tidak usah berpikir macam macam" Ucap Jungkook yang membuat tatapan keduanya beralih pada Jungkook yang rupanya telah menatap ke arah dua pria itu. Mereka pun hanya dapat mengeluarkan cengiran tanpa dosa mereka masing masing.

Good Kisser ●JjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang