53

6.6K 541 40
                                    

Akhirnya ke empat manusia itu dapat bernafas lega saat minggu minggu ujian telah berakhir. Meskipun pengumuman kelulusan masih sekitar satu bulan lagi, namun ke empatnya juga telah yakin jika mereka akan lulus dalam ujian ini.

"Chagia" panggil Jungkook dengan mata yang masih terpejam dengan kepala yang ia letakkan di atas paha Haneul.

"Hm?"

"Ayo kita ke New York" ajak Jungkook yang kini tengah menikmati sentuhan halus tangan Haneul di rambutnya.

"Em... bagaimana jika setelah pengumuman saja?" Tawar Haneul. Sebenarnya gadis itu juga sangat ingin bertemu dengan Hana. Namun sepertinya ia tidak akan bisa tenang sebelum pengumuman. Bukannya ia tidak yakin jika ia lulus, namun ia hanya takut jika nilainya tidak sesuai dengan apa yang ia targetkan.

"Hm... baiklah kalau kau inginnya seperti itu. Aku sangat merindukan Hana, aku bosan hanya dapat melihatnya dari layar ponsel melalui panggilan video" ucap Jungkook yang disetujui oleh Haneul.

"Aku jadi merindukan Hansoon juga" celetuk Haneul yang membuat Jungkook membuka dan memicingkan matanya menatap Haneul.

"Kenapa?" Tanya Haneul bingung.

"Kau hanya boleh merindukanku, tidak boleh pria lain!" Ucap Jungkook possesive yang justru membuat Haneul terbahak dibuatnya.

"Jungkook-ah, Hansoon itu adikmu, lagipula dia juga masih bayi, mana mungkin aku menyukai anak bayi?" Tanya Haneul sembari terus terbahak yang membuat Jungkook mengerucutkan bibirnya.

"Intinya kau hanya boleh merindukanku, menyayangiku, mencintaiku, memanjakanku, intinya hanya aku!" Ucap Jungkook yang lagi lagi membuat Haneul terbahak.

"Apa kira kira Hansoon sudah bisa berjalan?" Tanya Jungkook yang membuat Haneul semakin tertawa.

"Kau ini lupa ingatan atau bagaimana? Kita baru daei New York sekitar dua bulan lalu, bahkan dua bulan yang lalu Hansoon baru berumur tiga bulan, bagaimana bisa ia berjalan di umur lima bulan?" Tanya Haneul balik yang membuat Jungkook mebggaruk kepalanya yang tidak gatal itu karena merasa bodoh.

"Mungkin lain kali aku harus mengajak Hana ke negara asli kedua orangtuanya" ucap Jungkook yang disetujui oleh Haneul.

"Apa Hana sudah bisa berbicara bahasa Korea dengan baik?" Tanya Haneul yang dijawab dengan sebuah anggukan oleh Jungkook.

"Aku sudah menyuruh eomma dan appa untuk membiasakan berbicara dengan bahasa Korea juga pada Hana dan Hansoon" jelas Jungkook.

"Jungkook-ah, ini minum untuk kalian berdua. Tadi aku dan Taehyung hanya sekedar mencoba coba membuatnya, tapi ternyata rasanya enak!" Ucap Jimin yang tiba tiba datang bersama Taehyung dengan dua gelas yang berisi cairan berwarna merah seperti stroberi.

"Kami harus pergi, aku ada urusan mendadak" ucap Taehyung dan Jungkook pun hanya menganggukkan kepalanya.

"Apa kira kira minuman ini terlihat seperti minuman konyol?" Gurau Jungkook ketika mengingat fakta yang membuat minuman di hadapannya itu adalah kedua sahabat super konyolnya itu.

Haneul yang mendengarnya pun terkekeh pelan juga dengan sebuah gelengan pelan. Bisa bisanya Jungkook berkata seperti itu.

"Ayo kita coba rasakan, kira kira minuman seperti apa yang mereka bilang enak itu" ucap Haneul sembari terkekeh pelan.

.



Haneul mengerang pelan saat merasakan tubuhnya yang begitu sakit untuk digerakan. Ia pun akhirnya membuka matanya dan benar benar terkejut saat melihat Jungkook yang tengah tertidur dengan pulas di hadapannya.

Tatapannya beralih pada tubuh Jungkook dan tubuhnya sendiri yang dengan naasnya kini telah polos tanpa sehelai benang pun.

Good Kisser ●JjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang