44

7.1K 590 13
                                    

BRAKKK

Sebuah kesialan pagi ini karena seorang Jeon Jungkook harus terbangun dari tidurnya dengan cara yang begitu menyedihkan. Bagaimana tidak terbangun jika dalam tidur nyenyaknya, seseorang menendang pria itu hingga terjatuh ke lantai.

"YAK! JEON JUNGKOOKKKK" teriak Haneul cukup keras yang membuat pria bermarga Jeon itu meringis pelan.

"Ada apa Haneul-ah? Ini masih pagi, kenapa kau sudah teriak teriak?" Tanya Jungkook sembari bangkit berdiri dan mengusap pantatnya yang menjadi sasaran empuk saat dirinya terjatuh dari atas kasur.

"M-mian, aku hanya terkejut saja tadi" ucap Haneul sembari menatap Jungkook yang tengah kesakitan itu dengan perasaan bersalahnya.

"Tapi tunggu, kenapa aku tiba tiba berada di atas kasur?!" Tanya Haneul dengan tatapan tajamnya itu yang sukses membuat Jungkook kembali meringis pelan.

"Aku tidak tega melihatmu tidur di sofa dengan tidak nyaman seperti itu" sahut Jungkook sembari kembali mendudukkn dirinya di atas kasur. Haneul pun mendengus sebal mendengar jawaban yang keluar dari mulut Jungkook itu.

"Kau tidak melakukan hal yang macam macam kan?!" Tanya Haneul lagi dengan tatapan tajamnya yang membuat Jungkook memelototkan matanya.

"Mwo?! Tentu saja tidak! Aku tidak akan merusak orang yang kucintai!" Ucap Jungkook dengan raut yang penuh keseriusan itu yang berhasil meluluhkan hati Haneul.

"Yasudalah, mandi sana! Aku mau membuat sarapan" perintah Haneul.

"Tidak usah repot repot, kita makan di luar saja" ucap Jungkook sembari bangkit dari duduknya dan berjalan menuju koper yang cukup besar miliknya itu guna mengambil beberapa keperluan mandi yang ia bawa.

"Kalau kau tinggal di sini, dan hanya mengandalkan makan di luar selama sebulan penuh, pulang pulang kau bisa menjadi gembel Jeon Jungkook" omel Haneul yang membuat Jungkook diam diam tersenyum. Park Haneul, gadis yang selalu hidup dalam sebuah kesederhanaan.

.

"Kau memasak apa eoh?" Tanya Jungkook sembari menggosok gosok rambutnya yang basah dengan handuk kecil di tangannya.

"Mian, aku hanya bisa memasak ramyeon. Tidak ada bahan makanan lagi selain mie instan itu" ucap Haneul dengan nada menyesal. Lagi lagi Jungkook pun tersenyum.

"Gwaenchana, mungkin kita bisa membeli beberapa bahan nanti" ucap Jungkook dan diangguki oleh Haneul.

"Jalmokgesseubnida" ucap keduanya bersamaan kemudian meraih sumpit dan mulai menikmati sarapan sederhana mereka itu.

"Apa kira kira di sini ada yang menjual ramyeon buatan Korea?" Tanya Jungkook disela sela makan mereka. Haneul pun mengangkat kedua bahunya tanda ia sama sama tidak taunya.

"Mungkin ada, tapi harganya mahal" ucap Haneul kemudian dan Jungkook hanya mengangguk nganggukkan kepalanya pelan.

"Untung imi hari Sabtu, jadi sekolah sekolah libur" ucap Jungkook dan Haneul hanya dapat menggelengkan kepalanya pelan.

"Ayo nanti kita pergi mengelilingi kota ini!" Ajak Jungkook bersemangat dan lagi lagi Haneul menyahutinya dengan sebuah anggukan. Kali ini seulas senyuman muncul di wajah gadis itu. Setidaknya a dapat kembali menemukan 'Jungkooknya'. Jungkook yang selalu semangat dan menampakkan senyumnya. Ya... setidaknya aura aura 'psikopat' yang selalu Haneul takuti dulu sudah tidak pernah ia temukan lagi di pria di hadapannya itu. Meskipun sadar tidak sadat itu semua juga berkat dirinya yang mau bersabar dalam menghadapi Jungkook, meskipun tak jarang emosinya juga selalu tersulut seiring dengan betakan Jungkook.

Namun kali ini yang terpenting bagi Haneul hanyalah satu. Setidaknya Jungkook masih dapat tersenyum

















meskipun ia tengah berada di negara tempat kedua orangtuanya berada.


Good Kisser ●JjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang