Friend Zone

2.7K 274 14
                                    

#Author Pov

Disebuah sekolah yang cukup megah, tepatnya Seoul Internasional High School. Terlihat Dua orang dengan senyum yang terpampang di wajahnya memasuki gerbang sekolah tersebut, sesekali keduanya tertawa dengan riangnya ditengah obrolan mereka. Mereka bahkan tak mempedulikan siswa-siswi lain yang tengah memandang aneh keduanya.

Kedua orang tersebut adalah Kang Daniel dan Ong Seongwoo , mereka adalah sepasang sahabat sejak kecil.

Mungkin sebagian orang akan berpikir mereka adalah sepasang kekasih, karena sifat mereka yang tak malu mengumbar keharmonisan hubungan persahabatan mereka kepada orang lain. Alasan itu membuat orang-orang tak percaya mereka hanya menjalin sebuah persahabatan. Baik Seongwoo maupun Daniel, keduanya begitu nyaman dengan hubungan yang sudah lama terjalin tersebut.

Bunyi nyaring bel tanda pelajaran telah usai membuat siswa-siswi berhamburan keluar kelas, beberapa dari mereka masih berada di dalam kelas untuk sekedar menunggu temannya atau karena masih ada kegiatan yang harus mereka lakukan.

Seperti halnya Kang Daniel, ia tengah menunggu di depan pintu sebuah kelas. Yah... semua orang pasti tau alasannya, apalagi kalau bukan menunggu sahabat kecilnya, Ongie~

"Danyelll~~ maafkan aku lama. Sekarang aku udah selesai, ayo pulang". Suara lembut milik Seongwoo membuat Daniel tersadar dalam diamnya.

Tak lama Daniel pun mengembangkan senyum untuk namja spesial di hadapannya itu.

"Gwaenchana Ongie-yaa~ , aku tak masalah jika harus menunggumu. Hmm... ya udah ayo pulang". ucap Daniel yang masih menampakan senyumnya, Seongwoo juga membalas senyum pria itu dengan tak kalah manisnya.


PLUK,

Sebuah telapak tangan mendarat halus di kepala Seongwoo. dan ia dapat merasakan telapak tangan itu membelai lembut rambut hitamnya

"Ayo...!!"

"Ongie-ya , aku ingin bicara sesuatu padamu". Ucapan yang terdengar serius di telinganya tersebut membuat Seongwoo heran. Ia berhenti melangkah, begitupun dengan Daniel.

"Bicara saja Niel~ kau ini aneh sekali, biasanya juga kau bicara tanpa izin dulu padaku. Hahahahaha". Ucap Seongwoo diikuti oleh tawa hambarnya, ini ia lakukan untuk untuk mengurangi rasa canggung di antara mereka. Jujur saja, ia benar-benar canggung sekarang.


Daniel memandangnya begitu serius, dan itu membuatnya tidak nyaman.


"Aku serius Sengwoo, aku mohon dengarkan aku". Ucap Daniel

"Bicaralah..." suruh Seongwoo yang sebenarnya masih heran dengan sahabatnya itu.

Sengwoo merasakan tangannya kini digenggam erat oleh seseorang, ia semakin heran sekarang. Tapi segera ia hilangkan keheranannya saat Daniel mulai bicara.

"Seongwoo-ah , kali ini aku akan jujur padamu. Aku tak bisa menahannya lagi, aku akan mengatakan semuanya padamu. Jadi jangan menyelanya, oke". Seongwoo hanya menganggukan kepalanya.

"Seongwoo-ah sebenarnya aku lelah dengan hubungan ini, ya persahabatan ini. Sebenarnya aku ingin lebih dari ini, aku menyukaimu Ongie-ya . Aku mencintaimu. Aku tau ini membuatmu terkejut, tapi aku hanya ingin membuat hatiku lega. Aku tak ingin lagi menyimpan perasaan ini Seongwoo-ah. Sekarang yang aku pikirkan adalah apa kau juga merasakan hal yang sama sepertiku..?".

"Ak-kku...". Seongwoo tergagap dalam ucapannya. Benar, ia sangat kaget akan pengakuan Daniel saat ini. Ia mecoba bersikap tenang menghadapinya walau sulit.

"Maaf aku tak bisa Daniel-ah, aku memang menyayangimu, menyukaimu, bahkan mungkin aku juga mencintaimu. Tapi aku tak bisa, aku tak ingin kita jauh karena perasaan kita sendiri. Aku tak menginginkan hubungan itu, karena dalam hubungan itu ada sebuah akhir yang menyakitkan. Aku tak ingin itu terjadi, cinta memberikanmu kebencian yang teramat dalam. Bukankah persahabatan adalah hubungan terbaik untuk kita, tak ada kata benci, tak ada juga perpisahan. Itu lebih baik bagiku". Seongwoo kini tak bisa lagi membendung air matanya, ia akui dirinya memang menyukai pria di hadapannya itu.

"Apa tak bisa kau pikirk...". Ucapan Daniel terpotong karena Seongwoo menyelanya.

"Kumohon jangan paksa aku, Niel-ah"

"Baiklah aku terima keputusanmu. Tapi kuharap kau jangan canggung ketika aku memperlakukanmu beda". Ucap Daniel

Ucapan Daniel membuat Seongwoo kembali tersenyum, ia menghapus sisa air matanya lalu segera menghambur kepelukan Daniel, dengan senang hati Daniel membalasnya.

"Terima kasih, Tapi kau takkan menghindariku kan?" Daniel tersenyum

"Tentu saja tidak, aku tidak bisa jauh darimu". Seongwoo ikut tersenyum.

Daniel pun menarik dagu Seongwoo lalu menyatukan bibir mereka lalu melumatnya dengan lembut.

"Ayo pulang" Daniel pun menuntun tangan Seongwoo lalu berjalan bersamanya

Tak peduli orang lain mengatakan berpacaran sangat indah, tapi bagi mereka berdua PERSAHABATAN mereka jauh lebih indah.

Dalam persahabatan ini, mereka mendapatkan banyak hal yang tak bisa didapatkan dalam berpacaran.


'Kau taukan Niel aku sangat mencintaimu, kau juga tau kan aku sangat membenci kata perpisahan, jadi biarlah hubungan kita seperti ini tanpa adanya kata perpisahan. i love u so much Kang Daniel'





END

Nulis apa aku teh 😂😂

Mian ya klo gaje 😂😂

Jangan lupa vote dan komen~~💜💙💚❤💛

Little Sweet Called Love - [ONGNIEL]✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن